Jakarta -
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, H Andre Rosiade, menemui Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni untuk mendorong percepatan terbitnya izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) bagi pembangunan Flyover Sitinjau Lauik. Andre mengawal percepatan pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, yang telah lama dinantikan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar).
"Hari ini kita menghadap langsung Pak Menteri Kehutanan, Pak Raja Yuli Antoni, untuk mendorong percepatan izin pinjam pakai kawasan hutan. Ini sangat penting untuk pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, yang akan menyelamatkan nyawa dan mendukung konektivitas Sumatera Barat," kata Sekretaris Fraksi Partai Gerindra MPR RI, Andre Rosiade, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/5/2025).
Flyover ini akan dibangun di kawasan rawan kecelakaan dan tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik, yang menghubungkan Kota Padang dan Kabupaten Solok. IPPKH dari KLHK dibutuhkan karena titik pembangunan akan melintasi wilayah hutan lindung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek ini dinilai sangat strategis karena akan mengatasi permasalahan klasik yang selama ini menjadi momok bagi pengguna jalan, termasuk kecelakaan fatal akibat medan terjal.
Flyover Sitinjau Lauik merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang tidak hanya akan meningkatkan keselamatan lalu lintas, tapi juga memperlancar distribusi logistik dan pariwisata antarwilayah di Sumbar (dok Istimewa)
Andre menegaskan seluruh dokumen pendukung dari Pemerintah Provinsi Sumbar, Kementerian PUPR, dan instansi terkait telah lengkap. Ia optimistis dukungan penuh Kementerian Kehutanan membuat proyek ini bisa segera dimulai.
"Insyaallah dokumen sudah siap, dan Pak Menteri juga berkomitmen untuk memprosesnya secepat mungkin. Harapan kita, proyek ini selesai tepat waktu dan bisa diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo pada tahun 2027," tambah Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut.
Flyover Sitinjau Lauik merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang tidak hanya akan meningkatkan keselamatan lalu lintas, tapi juga memperlancar distribusi logistik dan pariwisata antarwilayah di Sumbar. Saat ini, jalur Sitinjau Lauik dikenal sebagai salah satu titik paling berbahaya di Sumatera Barat, terutama bagi kendaraan berat.
Andre pun menyampaikan apresiasi kepada Menteri Raja Juli Antoni atas keterbukaan dan komitmennya mendukung pembangunan daerah. Ia berjanji akan terus mengawal seluruh proses administrasi hingga izin resmi diterbitkan.
"Terima kasih Pak Menteri atas respons cepatnya. Kita ingin masyarakat Sumbar, khususnya pengguna jalan di Sitinjau Lauik, mendapatkan solusi nyata dan jangka panjang. Flyover ini akan menjadi warisan penting bagi keselamatan rakyat kita," ungkap Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu.
Dengan dukungan dari pusat dan komitmen kuat dari wakil rakyat, pembangunan Flyover Sitinjau Lauik kini memasuki babak baru. Diharapkan proyek ini dapat menjadi simbol sinergi antara aspirasi daerah dan kebijakan nasional dalam menghadirkan infrastruktur yang berkeadilan dan berkelanjutan.
(jbr/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini