Penegasan Pemerintah Bahwa Beasiswa dan Uang Kuliah Tak Kena Efisiensi

4 weeks ago 22
Jakarta -

Dana beasiswa hingga uang kuliah sempat dikabarkan terkena efisiensi anggaran. Namun, pemerintah menegaskan bahwa dana beasiswa dan uang kuliah tak ikut terpangkas.

Sebagaimana diketahui, Mendikti-Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan efisiensi anggaran kementeriannya dari Dirjen Keuangan mencapai Rp 14,3 triliun. Adapun pagu anggaran Kemendikti-Saintek Rp 56,6 triliun.

Satryo menyebut adanya efisiensi pada bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN), yang semula pagunya Rp 6,01 triliun diefisiensi hingga 50 persen. Ia pun mengusulkan anggaran itu untuk dikembalikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, ada bantuan lembaga dengan unggulan rupiah murni, ada BOPTN, pagunya Rp 6,018 triliun, itu dikenakan efisiensi dan anggaran 50 persen. Kami usulkan kembali supaya posisinya kembali kepada pagu awal, yaitu Rp 6,018 triliun," ujar Satryo di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2025).

Efisiensi anggaran Kemendikti ini disusul kabar soal pemangkasan beasiswa. Adapun kabar soal dampak efisiensi anggaran terhadap beasiswa ini viral di media sosial. Dalam salah satu unggahan, dinarasikan bahwa KIP Kuliah, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), serta Beasiswa ADIK ikut dipangkas karena efisiensi anggaran.

Namun, Sekjen Kemendikti-Saintek, Togar M Simatupang, membantah kabar tersebut. Pihaknya memastikan beasiswa tidak termasuk dalam objek program efisiensi.

"Belanja sosial, terutama beasiswa, tidak menjadi objek program efisiensi," kata Togar kepada wartawan, Kamis (13/2/2025).

Dia memastikan anggaran beasiswa tetap aman. Ia pun lega dengan hal ini.

"Iya (dipastikan aman) itu kelegaan...," lanjutnya.

Bagaimana penegasan pemerintah soal dampak efisiensi ini terhadap beasiswa dan uang kuliah? Baca halaman selanjutnya.

Pemerintah Tetapkan Beasiswa Tak Kena Efisiensi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Rapat di DPR, Kamis (13/2/2025). Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Rapat di DPR, Kamis (13/2/2025). (Anisa Indraini/detikcom)

Pemerintah menetapkan beasiswa untuk mahasiswa sejumlah perguruan tinggi tidak kena efisiensi anggaran. Menkeu Sri Mulyani mengatakan beasiswa LPDP hingga beasiswa di Kemenag tak kena pangkas anggaran.

"Sementara itu beasiswa yangs sedang berjalan yaitu 40.030 siswa penerima LPDP Kemendiktisaintek," kata Sri Mulyani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Menkeu Sri Mulyani menekankan beasiswa tetap dilakukan sesuai dengan kontrak yang disepakati.

"Yaitu beasiswa pendidikan Indonesia dan beasiswa Indonesia bangkit di Kementerian Agama juga tetap berjalan sesuai dengan kontak beasiswa yang sudah dilakukan," ujar Menkeu.

KIP Kuliah Dipastikan Aman

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) dalam rapat KSSK Foto: Menkeu Sri Mulyani (Aulia Damayanti/detikcom)

Sri Mulyani juga menjelaskan untuk tahun anggaran 2025 ada 1.040.192 mahasiswa yang akan menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar atau KIP. Jumlah anggaran beasiswa tersebut mencapai Rp 14.698.000.000.000.

"Jumlah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar untuk tahun anggaran 2025 adalah sebesar 1.040.192 mahasiswa. Jumlah anggaran untuk beasiswa KIP untuk 1.040.192 mahasiswa tersebut adalah sebesar Rp 14.698.000.000.000," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menekankan anggaran Rp 14,6 T itu tidak mengalami efisiensi. "Anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi," imbuhnya.

Dia pun meminta para mahasiswa yang menerima beasiswa untuk tidak khawatir. Menurutnya, beasiswa KIP akan diteruskan seperti biasa.

"Dengan demikian, seluruh mahasiswa yang telah dan sedang menerima beasiswa KIP dapat meneruskan program belajar seperti biasanya," ujar dia.

Istana Tepis Isu Uang Kuliah Terdampak Efisiensi

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi meninjau makan bergizi gratis hari pertama di SD Negeri Kedung Badak 1 Kota Bogor, Senin (6/1/2025). Foto: Sholihin/detikcom Foto: Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi (Foto: Sholihin/detikcom)

Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menepis kabar biaya operasional perguruan tinggi negeri (PTN) akan terdampak efisiensi anggaran pemerintah hingga beasiswa dikurangi. Hasan menegaskan hal itu tidak benar.

"Presiden Prabowo sangat menaruh perhatian yang besar terhadap pendidikan. Bahkan dari program-program hasil terbaik cepat dari Presiden Prabowo itu juga mengenai soal pendidikan, perbaikan ruang sekolah," kata Hasan di kantor PCO, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Hasan menuturkan saat ini pemerintah tengah merenovasi 10 ribu bangunan sekolah, juga dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperuntukkan buat para siswa. Dengan begitu, dia menegaskan, pemerintah menaruh perhatian terhadap sektor pendidikan.

"Ada lebih dari 10 ribu sekolah yang diperbaiki tahun ini dari 330 ribu sekolah yang butuh diperbaiki. Kemudian Makan Bergizi Gratis buat anak-anak, terutama juga anak-anak sekolah. Ada pendidikan yang terintegrasi dengan kurikulum-kurikulum standar internasional. Jadi beliau menaruh perhatian yang sangat besar terhadap sektor pendidikan," ujarnya.

Hasan lantas menepis kabar bahwa layanan pendidikan dikurangi. Dia juga menyebut Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi para mahasiswa tidak akan terdampak efisiensi.

"Oleh sebab itu, layanan-layanan pendidikan tidak akan dikurangi. Jadi kalau ada informasi bahwa misalnya layanan pendidikan ini terdampak efisiensi, itu tidak benar," ujar dia.

"Jadi pemerintah memastikan bahwa layanan pendidikan yang seperti apa misalnya, daya operasional perguruan tinggi itu tidak akan terdampak. KIP tidak akan terdampak. Beasiswa-beasiswa akan dilanjutkan," lanjutnya.

(rdp/rdp)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial