Pemandangan menunjukkan seorang pria berjalan di garis pantai Teluk Meksiko di Boca del Rio, negara bagian Veracruz, Meksiko, Selasa (18/2/2025). Baru-baru ini Trump secara sepihak meminta Google untuk mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.
Seperti diketahui, Google mengemukakan melakukan perubahan itu sebagai bagian dari praktik mereka sejak lama dalam mematuhi nama resmi dari pemerintah. Sebelumnya, Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk mengganti nama teluk tersebut, dan lembaga Board on Geographic Names sudah resmi melakukannya.
Namun menurut Meksiko, perubahan nama itu melanggar kedaulatan Meksiko karena Amerika Serikat hanya punya jurisdiksi untuk 46% dari luas Teluk. Sisanya dikontrol oleh Meksiko sebanyak 49% dan Kuba yang mengontrol 5%. Nama Teluk Meksiko sendiri sudah dipakai sejak tahun 1607 dan diakui oleh PBB.
Menanggapi surat Google itu, Pemerintah Meksiko mengaku akan mengambil langkah hukum, dan mereka tak akan menerima perubahan nama dari kawasan geografis di teritorinya sendiri.
Sejak Trump menjabat sebagai Presiden Amerika, Google juga diminta untuk mengubah nama lain di Maps. Yaitu Gunung Denali di Alaska yang namanya diganti menjadi Gunung McKinley. Selain di Google Maps, Apple pun mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika di Apple Maps.