Jakarta -
Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih deklarasi bersama-sama Ramadan Ramah Anak. Gerakan ini diinisiasi oleh Kementerian PPPA untuk mengajak para orang tua meningkatkan kualitas pemenuhan hak anak atas pengasuhan melalui gerakan satu jam berkualitas bersama keluarga tanpa gawai.
Deklarasi ini dihadiri oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno; Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi; Menkomdigi Meutya Hafid; Menteri Agama Nasaruddin Umar; Mendikdasmen Abdul Mu'ti; Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji; serta Wakil KSP M Qodari yang mewakili KSP Letjen TNI (Purn) AM Putranto. Para menteri menandatangani deklarasi itu.
Kemudian setelah tanda tangan, para menteri melakukan gerakan simbolis memukul rebana bersama-sama sebagai tanda gerakan ini diluncurkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama mendukung gerakan Ramadan Ramah Anak, mari kita manfaatkan momentum bulan Ramadan untuk memulai hal-hal yang lebih baik, mendidik dan memberikan tauladan kepada anak, agar anak Indonesia semakin berkarakter, berbudi pekerti luhur, serta cerdas dan inovatif," ujar Pratikno dalam video yang ditampilkan di acara tersebut.
Menteri PPPA Arifah Fauzi juga mendukung gerakan ini. Dia berharap agar gerakan ini betul-betul dilaksanakan dan terus berkelanjutan.
"Melalui gerakan ini kami mengajak masyarakat khususnya para orang tua dan keluarga untuk mengoptimalkan ibadah di bulan Ramadan dengan meningkatkan kualitas pengasuhan di rumah, mari kita tinggalkan gawai sejenak minimal satu jam untuk memaksimalkan interaksi kita dengan anak-anak," ucap Arifah.
Lebih lanjut, Menteri Kependudukan Wihaji mengingatkan bahwa anak Indonesia akan menjadi penerus bangsa. Dia pun mengajak para orang tua bicara dengan anak-anaknya agar hubungan orang tua dengan anak berkualitas.
Problem anak salah satunya adalah orang tua mulai meninggalkan anaknya, mohon maaf ini agak keras, tapi saya bilang, hari ini ornag tua lebih banyak ngobrol dengan yang lain daripada ngobrol dengan anak. Ini sederhana, tapi kalau dibiarkan terus maka jangan salahkan anak ngobrol dengan handphone. Ayo orang tua ajak anaknya ngobrol, kalau sudah ngobrol saya yakin dengan sendirinya nanti akan ramah dengan anaknya masing-masing," kata Wihaji.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti juga mendukung gerakan ini. Mu'ti berharap para orang tua menjadikan keluarga sebagai rumah bagi anak.
"Mari ajak anak-anak membiasakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, kita jadikan kebiasaan itu menjadi peri kehidupan dan kebiasaan anak kita baik di masyarakat baik keluarga, maupun di satuan pendidikan," kata Mu'ti.
Hal yang sama juga dikatakan Menag Nasaruddin. Dia mengajak orang tua dan pengajar di sekolah memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya dengan mengajak anak-anak melakukan ibadah bersama-sama.
Menkomdigi Meutya Hafid juga menyampaikan pesan kepada para orang tua. Meutya meminta para orang tua memanfaatkan Ramadan dengan baik bersama keluarga dan anak-anak.
"Ajak anak-anak diskusi dengan informasi yang mereka dapatkan, karena saat ini informasi tidak terbatas dan juga memiliki risiko sendiri pada anak," kata Meutya.
KSP Letjen TNI (Purn) AM Putranto juga mendukung gerakan Ramadan Ramah Anak. Dia berharap gerakan ini akan memeriahkan Ramadan 2025 melalui sinergi kementerian dan organisasi masyarakat.
Dalam acara ini, para menteri juga menyapa anak-anak via daring. Anak-anak yang disapa adalah anak yang duduk di Taman Kanak-kanak (TK).
(zap/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu