Mengurai Kompleksitas Fenomena Judi Online

5 hours ago 2

Jakarta -

Merebaknya judi online di Indonesia menjadi fenomena sosial yang kompleks, yang tidak hanya berkaitan dengan teknologi digital tetapi juga dengan dinamika sosial yang mempengaruhi penerimaan dan penyebarannya di tengah masyarakat.

Judi online berkembang pesat berkat kemajuan teknologi informasi, terutama internet dan perangkat mobile. Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) --pada saat itu masih bernama Kominfo-- telah mengungkap bahwa awal mula maraknya judi online di Indonesia berasal dari modus operandi pengembang aplikasi di Myanmar dan Kamboja, yang awalnya menciptakan permainan daring sebelum mengembangkannya menjadi platform perjudian terselubung.

Dipandang dari kacamata Social Construction of Technology (SCOT), fenomena ini bukan hanya persoalan teknologi itu sendiri, melainkan hasil dari interaksi berbagai aktor sosial yang memiliki kepentingan berbeda terhadap perkembangan dan pemanfaatan teknologi ini. Pendekatan SCOT menegaskan bahwa teknologi tidak berkembang dalam ruang hampa, tetapi dipengaruhi oleh kelompok sosial yang memiliki kepentingan terhadapnya (Pinch & Bijker, 1984).

Dalam kasus judi online, terdapat beberapa kelompok utama yang berperan dalam konstruksi sosialnya, yakni pengembang platform judi, pemain, regulator seperti pemerintah, serta masyarakat luas yang terpengaruh oleh dampaknya. Masing-masing kelompok memiliki interpretasi berbeda terhadap judi online, yang kemudian mempengaruhi bagaimana teknologi ini diterima dan dikembangkan.

Para pengembang melihatnya sebagai peluang bisnis yang menguntungkan, sementara para pemain judi menganggapnya sebagai bentuk hiburan yang mudah diakses. Di sisi lain, pemerintah dan kelompok anti-judi menilai judi online sebagai ancaman sosial yang harus diberantas.

Menarik Lebih Banyak Pemain

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Normalisasi judi online di masyarakat semakin meningkat seiring dengan maraknya komunitas digital yang membingkai perjudian sebagai aktivitas yang menguntungkan. Studi menunjukkan bahwa komunitas perjudian daring memainkan peran besar dalam menarik lebih banyak pemain, terutama anak muda, dengan menawarkan pengalaman berjudi yang interaktif dan berbasis komunitas (Sirola et al., 2018).

Dalam hal ini, teknologi judi online mengalami interpretative flexibility, di mana kelompok sosial yang berbeda memaknai teknologi ini dengan cara yang berbeda pula. Bagi pemain, judi online dipandang sebagai bentuk hiburan dan cara cepat mendapatkan uang, sementara bagi pemerintah, platform ini dipandang sebagai ancaman yang harus dikendalikan. Pemahaman yang berbeda ini menciptakan ketegangan sosial yang berkelanjutan antara kelompok pro dan kontra terhadap judi daring.

Peningkatan aksesibilitas teknologi digital juga mempercepat adopsi judi online. Perkembangan internet yang lebih cepat dan ketersediaan smartphone di Indonesia memungkinkan masyarakat untuk berjudi kapan saja dan di mana saja. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa ketersediaan teknologi dan sifat perjudian daring yang anonim meningkatkan risiko kecanduan judi serta dampak negatifnya terhadap kesejahteraan individu (Gainsbury et al., 2013).

Platform perjudian daring memanfaatkan algoritma media sosial dan pemasaran digital untuk menargetkan pengguna potensial, menciptakan lingkungan di mana perjudian tampak lebih mudah dan lebih menarik. Mekanisme ini semakin memperkuat posisi judi online sebagai bagian dari gaya hidup digital, terutama di kalangan anak muda yang aktif dalam dunia daring.

Tantangan Utama Regulasi

Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran judi online, tantangan utama dalam regulasi adalah sifat lintas batas dari teknologi ini. Situs perjudian daring seringkali di-hosting di luar negeri, sehingga pemblokiran situs di dalam negeri menjadi kurang efektif.

Perspektif SCOT menjelaskan bahwa teknologi dapat memperoleh technological momentum, di mana semakin teknologi diterima dan digunakan oleh masyarakat, semakin sulit untuk dihentikan atau dikendalikan (Hughes, 1994). Selain itu, kendati pemerintah secara aktif memblokir ribuan situs perjudian, operator judi terus menemukan cara baru untuk menghindari pemblokiran, seperti melalui perubahan nama domain dan penggunaan teknologi VPN untuk mengakses situs yang diblokir.

Tantangan lain dalam regulasi adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang dampak negatif judi online. Banyak individu yang tidak menyadari bahwa keterlibatan mereka dalam judi daring dapat menyebabkan konsekuensi finansial dan psikologis yang serius. Studi menunjukkan bahwa pemain yang sering mengakses komunitas perjudian daring memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kecanduan dan masalah ekonomi yang berkelanjutan (Sirola et al., 2018).

Kesulitan ini diperparah dengan rendahnya kesadaran akan mekanisme perlindungan seperti batasan deposit atau sistem peringatan dini yang dapat membantu mengurangi risiko kecanduan (Hou et al., 2019). Tanpa adanya edukasi yang efektif, banyak pemain yang terus terjebak dalam siklus kecanduan yang sulit untuk dihentikan.

Dampak sosial dan ekonomi dari judi online semakin nyata di Indonesia, dengan meningkatnya kasus utang akibat judi serta gangguan dalam kehidupan sosial dan pekerjaan individu yang terjerat dalam kebiasaan ini. Tidak sedikit kasus di mana individu mengalami kebangkrutan atau kehilangan pekerjaan karena kecanduan judi daring.

Selain itu, maraknya judi online juga dikaitkan dengan peningkatan aktivitas kriminal seperti penipuan dan pencucian uang yang dilakukan melalui platform perjudian daring (King et al., 2010). Realitas ini semakin menegaskan bahwa judi online bukan sekadar fenomena digital, tetapi juga merupakan masalah sosial yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.

Jika dilihat melalui perspektif SCOT, solusi terhadap merebaknya judi online tidak dapat hanya berfokus pada regulasi teknologi semata, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek sosial yang membentuk dan memperkuat keberadaannya. Salah satu langkah penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan kampanye yang lebih efektif tentang bahaya judi online.

Tidak hanya itu saja, pemerintah dapat bekerja sama dengan penyedia layanan internet dan platform digital untuk memperketat pengawasan terhadap iklan perjudian yang ditargetkan kepada pengguna Indonesia. Pendekatan berbasis teknologi, seperti penggunaan sistem pemantauan berbasis kecerdasan buatan untuk mendeteksi dan menindak situs perjudian ilegal, juga dapat menjadi strategi yang efektif dalam jangka panjang.

Bukan Persoalan Teknis

Merebaknya judi online di Indonesia adalah contoh bagaimana teknologi berkembang bukan hanya karena inovasi teknis, tetapi juga melalui interaksi sosial yang membentuk cara teknologi tersebut digunakan dan dipersepsikan. Judi online telah menjadi fenomena yang kompleks, dengan berbagai aktor sosial yang terlibat dalam membentuk makna dan fungsinya dalam masyarakat.

Lensa berpikir SCOT membantu memahami bahwa penyebaran judi online bukan hanya persoalan teknis yang dapat diselesaikan melalui pemblokiran, tetapi juga masalah sosial yang memerlukan pendekatan multi-sektoral. Dengan memahami dinamika sosial di balik teknologi ini, diharapkan strategi penanggulangan yang lebih efektif dapat dikembangkan, baik melalui regulasi yang lebih ketat, kampanye edukasi, maupun kolaborasi antar-aktor dalam ekosistem digital.

Shela Kusumaningtyas pemerhati teknologi digital

(mmu/mmu)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial