Mencari Solusi Banjir Jakarta

3 hours ago 1

Jakarta -

Hujan yang terus terjadi setiap malam sejak Minggu (2/3/2025) lalu membuat debit air meningkat di sejumlah sungai. Berdasarkan pantauan detikcom, tinggi muka air di sejumlah pintu air bahkan sudah mencapai level siaga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta bahkan telah menyebutkan jika per hari Senin (3/2) lalu, terdapat 62 RT terendam banjir. Hal ini membuat sejumlah masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman atau tinggal di lantai 2 rumah mereka. Bukannya berkurang, berdasarkan perkembangan terbaru, BPBD Jakarta menyebut jika banjir meluas ke 77 RT. Banjir disebabkan meluapnya air Kali Ciliwung, Pesanggrahan, dan Krukut.

"BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 77 RT," kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luapan air juga menggenangi jalan raya. Seperti di sejumlah titik di jalan Margonda Depok, air menutupi sebagian ruas jalan sehingga mengakibatkan kemacetan. Sementara itu hari ini jalan yang terendam bertambah jumlahnya. Merangkum detikcom, banjir juga terjadi di ruas jalan Daan Mogot hingga Kedoya Jakarta Barat. Tidak hanya itu, berdasarkan data yang dikantongi BPBD Jakarta, terdapat total 5 ruas wilayah yang tergenang banjir hingga hari ini.

Masifnya bencana ini juga membuat operasional transportasi umum terganggu. Mulai dari Trans Jakarta yang jadwalnya terhambat hingga perjalanan KRL yang harus menunda beberapa trayek khususnya yang mengarah ke wilayah Bekasi. Pihak KAI Commuter menyebut jika hal ini disebabkan oleh banjir.

Afif memaparkan sebanyak 24 daerah akan melaksanakan PSU lalu dua daerah yang harus melakukan perbaikan berita acara rekapitulasi. Dia mengatakan KPU akan melaksanakan semua putusan MK dengan penuh tanggung jawab.

"Untuk perbaikan di daerah-daerah yang ada PSU (berjumlah) 24 dan 2 tempat yang perbaikan berita acara dan juga rekapitulasi yang bebannya diberikan di KPU RI. Semuanya kita harus laksanakan dengan penuh tanggung jawab," ujarnya.

"Untuk commuter line yang melintasi Stasiun Bekasi saat ini adanya banjir serta luapan air," demikian tulis akun resmi KAI Commuter seperti dilihat, Selasa (4/3/2025) pukul 10.23 WIB.

Tidak tinggal diam, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mendatangi sejumlah titik banjir di wilayahnya. Dalam kesempatan ini, ia menawari warga terdampak Banjir di wilayah Kampung Melayu dan Bidara Cina untuk pindah ke Rusun Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ia menilai jika relokasi ini merupakan salah satu solusi untuk menangani banjir di wilayah tersebut.

"Saya menawarkan (relokasi) sebetulnya (ke rusun). Makanya tadi saya bilang sama si emak, 'emak udah berapa tahun? Oh, sudah 30 tahun'," kata Rano Karno kepada wartawan di kawasan sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025).

Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Bang Doel itu juga berjanji untuk menyelesaikan masalah banjir yang disebabkan oleh Sungai Ciliwung. Dia mengaku optimistis karena anggaran pengendalian banjir Jakarta cukup besar.

"Jakarta mendapat anggaran cukup besar untuk pengendalian banjir. Tapi tentu tidak akan kelar dalam satu tahun dengan anggaran terbatas. Nah sekarang dengan bantuan, dengan program PSN, Proyek Strategis Nasional, kita akan lebih fokus untuk membenahi Ciliwung," kata Rano dikutip dari detikNews, Selasa (4/4).

Lalu apa sebenarnya yang berbeda dengan antisipasi banjir kali ini? apakah ada faktor lain yang memperbesar risiko banjir di Jakarta? Menghadirkan Firdaus Ali, Pemimpin sekaligus Pendiri Indonesia Water Institute, temukan jawabannya dalam Editorial Review.

Tidak ketinggalan, detikSore hari ini secara khusus akan melaporkan langsung situasi terkini wilayah-wilayah di Jakarta yang terdampak Banjir. Diketahui, hingga siang ini sejumlah warga masih belum dapat memasuki rumah mereka. Sementara itu, tinggi muka air di beberapa daerah juga bervariasi, mulai dari 40cm hingga 5 meter. Bagaimana perkembangan terbarunya? apakah ada indikasi jika banjir akan surut? Simak laporan langsung jurnalis 20detik dari berbagai lokasi.

Beralih ke topik lain, detikSore secara khusus akan mengupas lebih dalam tentang Acute Mountain Sickness (AMS). Dikabarkan, penyakit ini adalah penyebab meninggalnya dua pendaki perempuan di Cartenz Pyramid beberapa hari lalu. Benarkah AMS merupakan penyakit berbahaya yang mengancam nyawa para pecinta ketinggian? Temukan jawabannya dalam Sunsetalk bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(far/vys)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial