Jakarta -
Sebanyak tiga dari situs pencarian kerja terbesar di dunia, LinkedIn, Indeed, dan Greenhouse menerapkan alat untuk mencatat perusahaan yang sering merespons pelamar dengan cepat. Perubahan ini muncul di tengah meningkatnya frustrasi di kalangan pencari kerja di AS, di mana semakin banyak orang mengalami pengangguran jangka panjang akibat melambatnya pasar tenaga kerja.
LinkedIn kini menambahkan fitur responsiveness insights yang menunjukkan kepada pelamar daftar pekerjaan mana yang sedang aktif ditinjau oleh perekrut. Saat ini, fitur tersebut sedang diuji pada sejumlah kecil lowongan sebelum diluncurkan secara luas dalam beberapa bulan mendatang.
Platform ini juga menyempurnakan fitur job match, yang menggunakan AI untuk menilai seberapa cocok seorang kandidat dengan suatu lowongan. Fitur ini dirancang untuk membantu mengurangi jumlah lamaran yang membanjiri perusahaan dengan mendorong pengguna agar lebih fokus melamar pekerjaan yang memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan tanggapan. Secara teori, ini akan membuat proses perekrutan lebih efisien bagi kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer produk LinkedIn, Rohan Rajiv menyampaikan fitur ini merupakan terobosan besar yang menegaskan bahwa AI membuat hal ini menjadi mungkin. "Sekitar 12 bulan ke depan akan membawa perubahan dramatis dalam cara kerja keseluruhan proses ini," katanya dikutip dari Straits Times, Senin (3/2).
Sementara itu, Indeed memilih fokus pada peningkatan responsivitas perusahaan setelah survei terbaru menunjukkan bahwa hal ini menjadi masalah terbesar bagi pencari kerja. Sejak 2018, Indeed telah memberikan lencana responsif untuk mengakui perusahaan yang secara konsisten membalas lebih dari setengah pesan yang mereka terima.
Namun, sejak 2023, platform ini mulai memberikan lebih banyak detail, termasuk label yang menunjukkan waktu respons rata-rata perusahaan terhadap kandidat.
Indeed juga telah meluncurkan aplikasi seluler untuk manajer perekrutan, yang memudahkan mereka berkomunikasi dengan pelamar secara lebih cepat. Selain itu, platform ini kini menawarkan opsi pesan otomatis berbasis AI untuk mengirimkan email konfirmasi lamaran, notifikasi penolakan, dan penjadwalan wawancara.
Sementara itu, Greenhouse sedang menguji empat jenis lencana untuk menilai apakah perusahaan memenuhi standar perekrutan yang respektif, komunikatif, terencana, dan adil untuk suatu lowongan kerja. Untuk mendapatkan lencana respektif, perusahaan harus melakukan hal-hal seperti meminta informasi kata ganti dan cara pelafalan nama pelamar, serta mengirim email konfirmasi lamaran.
Untuk komunikatif, mereka harus membersihkan kandidat aktif dari pekerjaan yang telah ditutup dan mengirimkan email penolakan kepada pelamar yang tidak lolos. Untuk terencana, manajer perekrutan harus memiliki rencana yang jelas mengenai pertanyaan wawancara dan kriteria evaluasi. Untuk adil, mereka perlu melakukan langkah-langkah seperti menghapus informasi identitas dari resume dan tes keterampilan untuk mengurangi bias.
Meski banyak perusahaan memperlakukan kandidat dengan buruk, ada juga yang bangga dengan proses perekrutan yang lebih manusiawi. "Pertanyaannya adalah bagaimana cara menemukan mereka?" kata presiden sekaligus salah satu pendiri Greenhouse Jon Stross, presiden sekaligus salah satu pendiri Greenhouse.
Lencana ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berupaya memperlakukan kandidat dengan baik serta menciptakan akuntabilitas internal. "Di dalam perusahaan tersebut, akan ada pemimpin perekrutan yang mengatakan, 'Saya ingin memperlakukan orang dengan baik. Kita harus mengirim email penolakan, bukan mengabaikan orang begitu saja,'" ujar Stross.
Namun, sistem lencana ini cukup menantang bagi perusahaan. "Sebagian besar perusahaan tidak mendapatkan keempat lencana sekaligus. Jika kami membuatnya terlalu mudah, maka lencana itu tidak akan berarti bagi kandidat," katanya.
(ara/ara)