Kisah Kembar Siam Hidup dengan Perut Menyatu, Tetap Tegar Terima Takdir

3 weeks ago 21

Jakarta -

Mata Ajis (42) memerah menahan kekesalan dan penyesalan saat teringat kembali cemooh yang dilontarkan kepada anak kembar siamnya, Syafaat dan Hidayat (6), karena lahir dalam kondisi fisik berbeda.

Terang-terangan Ajis merasa khawatir akan masa depan sang anak yang rawan terkena perundungan karena kembar siam dengan kondisi perut yang menyatu ini.

"Masih ga tega aja. Pernah si anak kecil bilangnya (ke si kembar) anak setan. Saya pengennya (si kembar) sekolah yang biasa cuma mental saya belum kuat kalau masuk SD biasa. Orang normal aja dibuli apalagi ini," ungkap Ajis kepada tim berbuatbaik.id

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidayat-SyafaatHidayat-Syafaat (Foto: berbuatbaik.id)

Syafaat dan Hidayat memang terlahir dengan kondisi menyatu di bagian perut yang juga berbagi saluran pembuangan, kelamin hingga ginjal.

Ajis dan sang istri, Dini, tidak menyangka anak perempuan yang diprediksi lahir normal malahan lahir berjenis kelamin laki-laki dengan kondisi menyatu. Bahkan awal kelahirannya, kondisi keduanya mempunyai tiga kaki.

"Lahir di bidan trus sebelum lahir di USG itu perempuan satu tapi pas lahir itu kembar siam. Asalnya kakinya 3 karena menganggu dipotong karena ke arah ke kepala, umur 4 tahun pas dipotong," jelas Ajis mengawali cerita yang akhirnya mengubah jalan hidupnya.

Dengan kondisi seperti ini, Ajis pun merelakan pekerjaannya di salah satu perusahaan kargo demi bisa menemani sang buah hati menjalani berbagai kontrol dan perawatan.

"Dulu kerja di perusahaan karena ada ini saya keluar karena harus ada pengawasan terus menerus. Mereka ga bisa ditinggal sama sekali. Dulu yang bisa gendong hanya saya, pernah ada komplikasi jantung bocor waktu lahir. Dulunya mereka dari 100 persen kesempatan hidup itu hanya 25 persen jadi saya di rumah. Sudah habis motor 3 dijual," cerita Ajis sembari menahan kesedihan yang hampir meluap.

Beruntung setelah 6 tahun berjuang, tumbuh kembang si kembar baik. Bahkan Syafaat gemar sekali bermain laptop yang sering dipinjamkan dari dokter hingga kelak bercita-cita menjadi YouTuber.

Keduanya juga suka naik mobil. Bagi Syafaat dan Hidayat, naik mobil sekalipun ambulans, merupakan wisata bagi mereka. Oleh karena itu, keduanya pun bahagia dan antusias saat tim berbuatbaik.id mengajak keduanya keliling dengan mobil dinas.

Sehari-hari, kedua anak ini mandiri walaupun masih menggunakan popok sekali pakai. Syafaat dan Hidayah pun gesit berjalan merangkak meskipun satu telapak kakinya tampak bengkok.

"Mobilitas bisa tapi kakinya gak sempurna dari lahir mau dioperasi. Kakinya ga bisa napak katanya uratnya akibat dari kurang gerak itu," kata Ajis menjelaskan.

Fokus Ajis yang kini berprofesi sebagai tukang las adalah memisahkan keduanya sehingga bisa seperti anak-anak lainnya. Namun nyatanya hal itu harus tertunda saat dokter menyatakan tidak bisa memisahkan anak bungsu tersebut untuk saat ini.

"Tidak bisa dipisahkan karena resiko terlalu tinggi, katanya dokter bedah. Tapi gak menutup kemungkinan bisa (dipisahkan). Kata dokter nunggu perkembangan untuk sementara pake kursi roda," sambungnya.

Ajis pun menyampaikan harapnya agar kelak tidak ada lagi orang-orang yang merundung anak mereka. Bahkan Ajis sekeluarga menunggu datangnya mukjizat kelak si bungsu bisa terpisah dan menjalani hidup seperti anak lainnya.

Ajis mengatakan dalam waktu dekat, rumah sakit akan mengoperasi satu kaki si kembar yang dianggap mengalami kelainan sehingga mampu menopang aktivitas sehari-hari keduanya.

#sahabatbaik, kehidupan Syafaat dan Hidayah tentu lah berat. Namun keceriaan mereka menjadi pertanda betapa tegar keduanya menerima takdir.

Kita bisa berbagi kebaikan bagi kehidupan si kembar ini dengan mulai Donasi di berbuatbaik.id yang 100% tersalurkan.

(kny/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial