Keputusan Tepat Aipda Agus Pilih Kawal Pasien Sakit Meski Harus Lawan Arus

3 weeks ago 23

Jakarta -

Anggota Polantas Polresta Bogor Kota Aipda Agus Sudarisman menceritakan momen ketika dia harus cepat mengambil keputusan saat melihat pasien sakit di Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat. Agus mengaku reflek menolong masyarakat yang membawa pasien sakit di tengah kemacetan lalu lintas.

Aipda Agus awalnya mengatakan momen itu terjadi ketika dia sedang melakukan pengaturan lalu lintas di Tugu Kujang, Bogor, pada Sabtu (15/2). Saat itu diberlakukan satu arah guna mengatasi kemacetan di lokasi.

Kemudian, di melihat ada satu unit mobil pribadi menerobos jalan satu arah itu. Saat itu, Agus memberhentikan mobil itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sopir bilang 'Pak tolong saya bawa orang sakit', saya lihat ke belakang orang tua sudah sesak napas, reflek saya bilang, 'Pak sebentar saya kawal saya ambil kendaraan dulu'. Saya ambil keputusan karena situasi cukup padat, mengikuti arus ya mungkin makan waktu, sehingga berpikir dari pos saya ke rumah sakit 500 meter," kata Agus dalam bincang-bincang bersama detikPagi, Rabu (19/2/2025).

Dia mengaku langsung mengambil keputusan saat itu. Yang ada di pikirannya, hanya bagaimana menolong pasien sakit itu agar cepat ditangani pihak rumah sakit.

"Dengan tidak banyak pikir saya lakukan pengawalan, sambil saya nyalakan sirine, saya sambil teriak-teriak, karena saya bawa kendaraan pribadi bukan ambulans, itu contraflow, saya bismillah lah," ucapnya.

Singkat cerita, Agus beserta penumpang di dalam mobil itu tiba di Rumah Sakit. Agus mengaku baru berpikir dengan aksinya, dia khawatir kalau aksinya itu viral lantaran menerobos jalur satu arah dan mengawal mobil pribadi bukan ambulans.

Kekhawatirannya itu membuat dirinya berpikir untuk mendokumentasikan kegiatannya menolong pasien sakit itu. Agus mengatakan hal itu dia lakukan hanya untuk sebagai bukti bahwa dia menolong masyarakat.

"Saya takut viral, soalnya kita bawa kendaraan pribadi. Saya minta tolong security, 'Pak minta tolong biar saya angkat pasien', saya angkat pasien setelah didokumentasikan beres, beliau sudah dapat penanganan dari IGD, saya hampiri keluarga 'boleh saya minta telepon', boleh Pak," katanya.

"Takutnya terjadi apa-apa saya ada pegangan bahwa saya mengawal orang sakit. Itu saya (kawal) sambil deg-degan sambil teriak," imbuhnya.

Agus mengatakan alasan dia yakin dengan keputusannya karena anggota polisi dibekali Undang-Undang. Dia mengatakan setiap anggota polisi wajib mematuhi Undang-Undang.

"Kebetulan saya dibekali Undang-Undang untuk melakukan diskresi kepolisian, mengambil keputusan di situasi tertentu. Jadi saya berpikir saya harus mengambil keputusan dalam situasi tertentu, bagaimana caranya ya itu yang saya lakukan," kata Agus.

Setelah Agus mendapatkan bukti mengenai kegiatannya berupa video dari keluarga pasien dan dokumentasi dari security rumah sakit, dia langsung melaporkan kepada atasannya di group Polresta Bogor Kota. Agus tidak menyangka aksinya itu diapresiasi Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo.

"Pimpinan tertinggi Kapolresta Bogor Kota, Pak Eko, beliau mengapresiasi untuk ya tugas dan fungsi polisi membantu masyarakat, alhamdulillah, beliau apresiasi. Dan atas perintah beliau juga utamakan kepentingan masyarakat apalagi emergency seperti itu, 'biar saya di belakang kamu kalau ada apa-apa'," ucap Agus.

Setelah itu, Agus mengaku lega. Sebab, sebelumnya dia khawatir kalau aksinya itu viral dan dinarasikan negatif.

"Saya dipanggil pimpinan saya ke Polres, ada apa saya bilang, saya hadapi, saya menghadap beliau, alhamdulillah menghadap beliau ngucap selamat ke saya, 'terima kasih, alhamdulillah saya cukup bangga dengan anggota saya terutama Satlantas Polresta Bogor Kota', mungkin tidak hanya saya ya, mungkin rekan-rekan saya sama ya, momennya ya kebetulan aja saya," tutur Agus.

Saksikan Live DetikPagi :

(zap/hri)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial