Kapolda Riau Hadiri Peringatan Aghi Ghayo Onam: Jaga Tradisi Kita

11 hours ago 6

Kampar -

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menghadiri perayaan Aghi Ghayo Onam di Kabupaten Kampar, Riau. Menurutnya, tradisi masyarakat Kampar ini memiliki nilai-nilai historis yang harus terus dilestarikan.

Aghi Ghayo Onam atau Hari Raya Enam merupakan tradisi masyarakat Kampar, Riau yang diselenggarakan setiap 8 Syawal, tepatnya setelah Idul Fitri. Hari raya ini dilaksanakan setelah puasa sunah selama 6 hari di bulan Syawal.

Momen sakral ini sangat dinantikan oleh masyarakat Kampar Riau, khususnya di Kecamatan Bangkinang. Perayaan Aghi Ghayo Onam ini didahului dengan ziarah kubur sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aghi Ghayo Anom digelar di Rumah Lontiok, Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, pada Senin (7/4/2025). Irjen Herry Heryawan hadir bersama Gubernur Riau Abdul Wahid.

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menghadiri perayaan Aghi Ghayo Onam di Kabupaten Kampar, Senin (7/4/2025).Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menghadiri perayaan Aghi Ghayo Onam di Kabupaten Kampar, Senin (7/4/2025). (dok. Polda Riau)

Rombongan yang disambut Bupati Kampar Ahmad Yusar kemudian melaksanakan ziarah kubur ke Pemakaman Ujung Kampung, Dusun Kampung Godang, dengan menggunakan motor. Setelah itu, Herry Heryawan dan rombongan bergerak ke Nosa Banjou, Dusun Kampung Godang, untuk melaksanakan tradisi Aghi Ghayo Onam dan diakhiri dengan kegiatan makan bersama.

Irjen Herry Heryawan yang pertama kali mengikuti perayaan Aghi Ghayo Onam ini merasa sangat terkesan. Menurut dia, tradisi ini memiliki nilai historis yang harus dijaga dan dilestarikan, khususnya oleh masyarakat Kabupaten Kampar.

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menghadiri perayaan Aghi Ghayo Onam di Kabupaten Kampar, Senin (7/4/2025).Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan motoran saat menghadiri perayaan Aghi Ghayo Onam di Kabupaten Kampar, Senin (7/4/2025). (dok. Polda Riau)

"Perayaan Aghi Ghayo Onam ini memiliki nilai historis, kita harus bisa menjaga nilai-nilai historis yang sudah dibangun selama ini," kata Irjen Herry Heryawan.

Lebih lanjut, lulusan Akpol 1996 ini menyebutkan Aghi Ghayo Onam ini merupakan terjemahan dari sila ke-4 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan'. Yang mana hal ini menandakan tidak ada batasan antara pejabat dengan masyarakat.

"(Nilai) yang ketiga adalah bagaimana kita menerjemahkan sila keempat kerakyatan. Tidak ada batasan antara gubernur, bupati dengan masyarakat, semuanya bergabung jadi satu," imbuhnya.

Ia berharap tradisi Aghi Ghayo Onam ini akan terus terjaga dan menjadi warisan bagi generasi muda yang akan datang.

"Ini nilai-nilai yang sangat erat, yang harus diwariskan kepada anak cucu kita," ucapnya.

Jenderal bintang dua yang akrab disapa Herimen ini menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan tokoh masyarakat hingga akademisi untuk mempertahankan budaya tersebut demi membangun Riau yang lebih inklusif.

"Harapannya kita bisa merangkul semua, apakah itu dari tokoh masyarakat, sivitas akademika, lalu para pelaku usaha, kemudian komunitas lainnya untuk membangun Riau yang lebih inklusif, kita bisa bangun bersama-sama," tuturnya.

Acara kemudian ditutup dengan makan bersama. Pada kesempatan itu, Herry Heryawan merasa terkesan dengan keramahtamahan warga yang membawa makanan untuk disantap bersama-sama.

(mea/knv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial