Jurus GNI Wujudkan Lingkungan Kerja yang Aman & Sehat bagi Karyawan

1 month ago 33

Jakarta -

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal penting dalam dunia industri, terlebih industri mineral dan batubara (minerba). Proses produksi yang melibatkan teknologi yang rumit dan kompleks serta risiko kerja yang tinggi sehingga perusahaan perlu memastikan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan.

Sebagai salah satu perusahaan industri smelter terbesar di Indonesia, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) menyadari akan pentingnya penerapan K3 di setiap proses produksi tersebut. Oleh karena itu, GNI selalu berupaya memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawan melalui berbagai program sertifikasi dan pelatihan K3.

Hadirkan Program Sertifikasi K3

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

K3 menjadi prioritas utama dalam industri minerba, terutama di sektor pengolahan (smelter) bijih nikel. Dengan sertifikasi K3, para teknisi dapat mengetahui bagaimana penerapan prosedur keselamatan yang tepat dalam situasi kerja sehari-hari.

GNI secara rutin mengadakan program sertifikasi K3 untuk para pekerja, mulai dari para teknisi turbin hingga teknisi furnace. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya GNI untuk memastikan operasional yang aman dan efisien.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menilai implementasi K3 menjadi prinsip utama dan budaya setiap tenaga kerja agar seluruh proses bisnis dapat berjalan dengan baik.

"Komitmen dalam mengutamakan keselamatan kerja dan meningkatkan kesadaran terhadap K3 pada setiap proses bisnis terus akan kami lakukan. Keselamatan kerja adalah prioritas utama kami. Melalui program sertifikasi K3 ini, kami ingin memastikan bahwa setiap teknisi memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk menjalankan tugasnya dengan aman dan efisien," ungkap Mellysa dikutip dari situs resmi GNI, Kamis (19/12/2024).

Edukasi hingga Cek Kesehatan

GNI juga kerap melakukan edukasi kesehatan hingga mengadakan Medical Check Up (MCU) untuk ribuan tenaga kerjanya. Sebelumnya, pada November 2024, GNI menggelar Health Talk bertema 'Cara Mengidentifikasi ISPA dan Dampaknya'.

Selain itu, GNI juga pernah menggandeng fasilitas kesehatan untuk melakukan MCU. Adapun MCU ini meliputi, pemeriksaan urine, pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan darah, rontgen thorax, pemeriksaan mata (buta huruf dan buta warna), tensi / TVV, hingga pemeriksaan antropometri.

Mellysa mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga kesehatan karyawan.

"Kami yakin, bahwa kesejahteraan karyawan merupakan hal yang tak boleh diabaikan. Karena karyawan yang sehat secara fisik dapat berdampak positif pada produktivitas kerja secara keseluruhan, sehingga akan fokus dalam menjalankan tugas-tugas mereka," ujarnya.

Jaga Hubungan Industrial yang Baik

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, GNI juga berupaya untuk terus memperkuat hubungan industrial, sehingga terjadi suasana kerja yang harmonis dan kondusif antara perusahaan dan pekerja di sektor smelter nikel dan industri yang tengah berkembang pesat di wilayah terkait.

Pada kegiatan pembinaan dan Focus Group Discussion (FGD) terkait hubungan industrial yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Sulawesi Tengah (Sulteng) di Kabupaten Morowali Utara, Kepala Disnaker Sulteng, Arnold Firdaus menilai bahwa hubungan industrial antara PT GNI dan para pekerja sudah berjalan baik.

"Sejauh ini perkembangan kepatuhan dari perusahaan sangat bagus dan signifikan kemajuannya. Karena ketika kami kuantitatifkan, tingkat kepatuhan itu sudah bergerak dan saat ini sudah mencapai 86 persen pada norma kerja maupun norma K3," katanya.

Hingga saat ini, PT GNI ditegaskan terus melakukan pengembangan dan perbaikan dalam berbagai sektor untuk mengoptimalkan kinerja terhadap norma K3, antara lain melalui pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kapasitas para pekerja.

(anl/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial