JPO Kolong Flyover Kalibata Dibuka Seperempat Bagian Untuk Anak Sekolah

4 weeks ago 18

Jakarta -

Jembatan penyeberangan orang (JPO) kolong flyover Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel), yang sempat ditutup, kini dibuka hanya seperempat bagian dari lebarnya. Hal tersebut dilakukan agar anak sekolah bisa tetap melintasi JPO.

Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (15/2/2025), gerbang yang menutup akses JPO masih terpasang dan hanya terbuka sebagian di bagian bawah. Akses yang dibuka berukuran sekitar 80x50 cm.

Di atas JPO terdapat spanduk bertuliskan 'Mohon maaf jembatan penyeberangan orang (JPO) ditutup sementara, hanya bisa dilalui untuk anak sekolah'. Lalu di bawahnya ada logo polisi hingga Pemprov DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ada tulisan tersebut, warga berusia dewasa tetap melintas. Mereka berusaha masuk ke celah yang dibuka dengan membungkukkan badan hingga berjalan jongkok.

Atin (52) yang berjualan di sekitar JPO menyampaikan gerbang yang menutup akses JPO sudah dibuka sejak Senin (10/2). JPO itu hanya dibuka pagi hingga sore pukul 18.00 WIB.

"Alhamdulillah sekarang udah dibuka. Cuma ya gitu, sebagian aja. Ya paling nggak, bisa buat jalan anak-anak sekolah. Kasihan kalau harus lewat flyover, apa manjat-manjat," kata Atin saat ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (15/2/2025).

Atin melanjutkan, setelah penutupan JPO ini memang tidak terdengar lagi ada tawuran saat malam di sekitar sana. Dia pun berharap tawuran tak terjadi lagi jika JPO dibuka kembali.

"Ini kan dibukanya cuma sampai sore jam 6. Pokoknya biar anak sekolah bisa lewat aja. Kemarin emang sudah nggak kedengeran ada tawuran, ya semoga nggak ada tawuran lagi," harap dia.

Pedagang kaki lima (PKL), Nono (40) bersyukur karena akses sudah dibuka, meski sempit. Dia tidak perlu lagi lewat flyover untuk membawa-bawa dagangannya.

"Sekarang sudah bisa lewat, kemarin sebulan itu saya lewat atas terus. Harus keluar ongkos tambahan buat naik angkot cuma buat nyeberang," ujar Nono.

Dengan pembukaan akses meski sebagian, Nono bisa menghemat sampai Rp 6 sampai 10 ribu. Dia juga khawatir karena beberapa kali mencoba jalan lewat flyover justru mengganggu lalu lintas hingga takut tertabrak.

"Bisa hematlah kalau lewat sini. Kalau lewat atas, terus saya jalan. Biasanya kalau udah habis kan udah nggak berat ya, nah itu kadang diklakson busway, ngeri saya. Trotoar nggak ada juga di sana," jelas Nono.

Jembatan itu awalnya dibuat untuk mobilitas para siswa untuk cepat sampai ke sekolah. Namun ternyata malah menjadi akses melakukan tawuran.

"Karena kejadiannya itu buat perlintasan tawuran di situ, jadi kemarin ada korban, juga setahun yang lalu," kata dia.

Kini, setelah JPO dibuka kembali, pihaknya menyesuaikan dengan jam masuk dan pulang anak sekolah untuk memudahkan mobilitas mereka. Diperkirakan jembatan ini juga akan tetap dibuka pada bulan Ramadan.

Untuk mengantisipasi tawuran terulang kembali, di samping jembatan tersebut juga sudah disediakan Posko Tiga Pilar yang dijaga oleh organisasi dan masyarakat sekitar.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial