Jakarta -
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengecam keras tindakan Israel yang kembali tidak menaati perjanjian gencatan senjata dengan HAMAS (kelompok pejuang Palestina) dengan melarang masuknya segala jenis bantuan kemanusiaan termasuk makanan dan obat-obatan ke Gaza, Palestina. HNW juga menyebut tindakan tersebut menunjukkan ketidakbijakan Israel dalam menaati gencatan senjata.
"Ketidakbijakan Israel tersebut kembali menunjukkan bagaimana Israel secara terang-terangan melanggar kesepakatan yang sudah disepakati bersama masyarakat internasional yang diwakili oleh 3 mediator ; AS, Mesir dan Qatar, serta kembali melanggar hukum internasional dengan menghadirkan kembali genosida dengan potensi bencana kelaparan di Gaza, Palestina," kata HNW dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).
Untuk itu, HNW mengingatkan khususnya tiga negara mediator terjadinya gencatan senjata yaitu Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat untuk menyelamatkan gencatan senjata hingga tahapan terakhirnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, HNW berharap agar pemerintah Indonesia bersikap menolak dan segera berkolaborasi bersama dunia internasional untuk memastikan gencatan senjata berlanjut dan memastikan bantuan kemanusiaan untuk Gaza tetap bisa disalurkan.
"Pemerintah Indonesia seharusnya segera bersikap menolaknya dan mengambil langkah konkret bersama negara-negara lainnya, agar hal itu bisa dikoreksi dan genosida bisa dicegah," ujarnya.
HNW mengatakan, larangan atau penyetopan bantuan makanan dan obat-obatan ini merupakan salah satu rangkaian dari sikap Israel yang terus melanggar perjanjian gencatan senjata. Meski sudah disepakati adanya gencatan senjata sebelumnya, Israel masih menyerang Gaza dan selama masa gencatan tersebut, telah terjadi pembunuhan terhadap 115 warga Palestina dan 490 mengalami luka-luka akibat dari serangan Israel.
Oleh karena itu, HNW berharap pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri untuk mengambil langkah konkret untuk berkoordinasi dan berkolaborasi dengan negara-negara sahabat di PBB yang mendukung resolusi terakhir SU PBB, Liga Arab, maupun negara-negara yang tergabung ke dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk segera mengambil tindakan agar genosida terhadap warga Gaza Palestina dihentikan dan perdamaian diwujudkan.
"Sikap arogan Israel ini hanya dapat dihentikan apabila dunia internasional (terutama PBB, dunia Arab dan negara-negara anggota OKI) bersatu dan sungguh-sungguh membantu terlaksananya gencatan senjata di Gaza/Palestina, dan mengambil langkah yang konkret agar AS tidak malah mendukung Israel dengan senjata dll padahal secara terang-terangan Israel membangkang terhadap gencatan senjata yang antara lain dimediasi oleh AS sendiri," ucapnya.
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, beberapa negara yang perlu segera didukung dan dikomunikasikan adalah negara-negara yang memiliki kedekatan geografis dengan Palestina atau Jalur Gaza. Misalnya, Saudi Arabia, Yordania, dan Mesir yang berbatasan langsung dengan Gaza.
"Pemerintah Indonesia perlu menyatakan sikap penolakan secara tegas, dan bekerja sama dengan negara-negara OKI utamanya yang berdekatan langsung dengan Gaza seperti Saudi, Yordania dan Mesir agar tidak hanya menyatakan penolakan verbal tapi mengupayakan maksimal membuka pintu perbatasan agar bantuan kemanusiaan dapat kembali masuk ke Gaza, agar tidak terjadi genosida dan bencana kemanusiaan di mana warga Gaza berpuasa di bulan Ramadhan tapi tidak lagi dapat berbuka maupun sahur karena distop-nya akses bantuan kemanusiaan seperti bahan makanan dan minuman untuk dapat masuk kembali ke Gaza," pungkasnya.
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu