Ipda Desri Kembalikan Asa Yayasan Anak Berkebutuhan Khusus yang Hampir Tutup

2 days ago 13

Jakarta -

Yayasan Bina Insani, tempat terapi dan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Jambi, sempat hampir tutup pada awal pada 2020. Namun, yayasan tersebut akhirnya dapat kembali beraktivitas berkat bantuan Ipda Desri Iswandy.

Atas dedikasinya itu, Ipda Desri diusulkan oleh pembaca detikcom sebagai kandidat dalam program Hoegeng Awards 2025. Ipda Desri yang kini bertugas sebagai Ps Pamin Subbid Paminal Propam Polda Jambi sebelumnya juga telah diberitakan dalam program Hoegeng Corner 2024.

Kepedulian Ipda Desri terhadap anak berkebutuhan khusus diceritakan oleh pengajar di Yayasan Bina Insani, Edy Purnomo. Awalnya, Edy mengunggah video kondisi tempat belajar di Yayasan Bina Insani yang memprihatinkan ke WhatsApp.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkat video tersebut, salah seorang saudara Ipda Desri kemudian menanyakan kepada Edy mengenai rencana memberikan bantuan. Dari percakapan itu, singkat cerita, Ipda Desri pun ikut turun tangan membantu Yayasan Bina Insani agar tetap beraktivitas.

Tak hanya itu, Ipda Desri juga melihat langsung proses pengajaran dan terapi bagi anak berkebutuhan khusus di Yayasan Bina Insani. Dari kunjungannya, Ipda Desri tergerak untuk ikut membantu mengajar anak-anak.

"Anak yang awalnya nggak bisa berjalan, Ipda Desri ngajar sampai anak itu bisa berjalan," kata Edy saat dihubungi.

Setahun berselang, Ipda Desri memohon doa kepada Edy karena akan mengikuti pendidikan polisi. Namun, takdir berkata lain. Ipda Desri tidak lulus dan harus menunggu setahun kemudian.

Di tengah rencana pendidikan itu, Ipda Desri ternyata menyiapkan tempat baru untuk Yayasan Bina Insani. Edy pun bersyukur karena lokasi yayasan akhirnya dipindahkan dan kini menjadi tempat permanen.

"Mungkin abang belum dikasih rezeki untuk sekolah, tapi abang nyiapin untuk anak-anak yang ada di tempatmu," kata Edy menirukan ucapan Ipda Desri.

Pada 2022, Ipda Desri kembali mencoba mengikuti tes pendidikan polisi dan kali ini berhasil. Kendati demikian, ia tetap menyempatkan diri mengajar di Bina Insani dengan menyesuaikan waktunya.

Dari interaksinya dengan Ipda Desri, Edy melihatnya sebagai sosok yang peduli dan selalu ingin membantu orang lain. Menurut Edy, bantuan yang diberikan Ipda Desri selalu dilakukan dengan sepenuh hati.

"Memang dia itu nggak pernah nolong setengah-setengah. Kalau kami berpikir secara logika, ibaratnya dia bukan saudara, jelas orang lain. Tapi dia terketuk ketika bertemu dengan anak-anak, berinteraksi langsung, dan memang dia pribadinya nolong orang nggak setengah-setengah," ujar Edy.

Cerita Ipda Desri

Sebelumnya, dalam program Hoegeng Corner, Ipda Desri menceritakan awal mula keterlibatannya dalam membantu Yayasan Bina Insani. Pada 2020, ia mendengar kabar bahwa Yayasan Bina Insani akan tutup

"2020 itu saya bersama keluarga, kebetulan dengan adik ipar langsung berkunjung ke Yayasan Bina Insani. Melihat kondisi yang pada saat itu saya lihat kondisinya memang sudah tidak layak lagi digunakan untuk kondisi belajar mengajar, baik itu alat terapi, maupun sarana prasarana pendidikan anak," kata Ipda Desri saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

Ps Pamin Subbid Paminal Propam Polda Jambi itu tergerak untuk membantu Yayasan Bina Insani setelah melihat langsung kondisinya yang tidak layak. Ipda Desri lalu memperbaiki sejumlah fasilitas di yayasan tersebut.

"Di bulan pertama saya menyiapkan fasilitas saya perbaiki, beli material-material, dan saya turun langsung untuk memperbaikinya. Bersama-sama dengan pegawai yang ada di Bina Insani itu. Perlahan-lahan tempatnya sudah layak untuk digunakan mendidik anak-anak. Seterusnya tinggal prasarananya lagi. Saya menyiapkan tentang mainan anak-anak edukasi untuk di anak Bina Insani," ujar Ipda Desri.

Saat pandemi COVID-19, Yayasan Bina Insani sempat tidak bisa menggelar proses belajar mengajar secara daring yang kemudian mengakibatkan yayasan tersebut hampir tutup. Ipda Desri lalu membantu menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung agar proses pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus tetap berlangsung.

"Dan alhamdulillah, yang di 2020 beberapa sudah bisa bergabung di sekolah reguler seperti anak-anak pada umumnya," ujar Ipda Desri.

Selanjutnya, Ipda Desri juga tergerak untuk membantu menjadi pendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Dia kemudian belajar dari ahli terapis dan pengajar yang ada di Yayasan Bina Insani sampai akhirnya bisa menjadi pendidik.

"Hati saya tersentuh untuk bisa melaksanakan proses terapi dan belajar mengajar di sana. Waktu itu saya luangkan setelah saya melaksanakan kegiatan pengaturan lalu lintas, waktu itu saya berdinas di lalu lintas, setelah saya melaksanakan itu saya sempatkan berkunjung di Bina Insani," tutur Ipda Desri.

Setelah bertahan di masa-masa sulit pandemi COVID-19, Yayasan Bina Insani kemudian pindah ke tempat baru pada 2022. Ipda Desri membantu menyiapkan tempat tersebut tanpa bayaran sama sekali.

"Saya sudah berembug sama orang tua, keluarga dan saudara. Kita bangun di samping rumah orang tua saya untuk bisa menyediakan tempat yang layak untuk anak-anak ini, dan tidak ada ngontrak lagi, saya gratiskan untuk tempat pendidikannya, sedikit pun saya tidak terima uang," ujar Ipda Desri.

Dia bersyukur tempat tersebut bisa bertahan sampai sekarang. Kini sudah sekitar 28 orang anak dan sekitar 7 pendidik di Yayasan Bina Insani tersebut.

"Alhamdulillah di tahun 2022 saya sekolah dan anak-pindah pindah ke tempat baru, di tengah kota alhamdulillah. Terlaksanalah kegiatan belajar mengajar itu sampai berkembang anak-anak sekarang dididik sekitar 25 anak-anak sampai 28," tutur Ipda Desri.

Ipda Desri pun mengungkap alasannya hingga rela membantu fasilitas hingga menjadi pendidik tanpa dibayar sama sekali. Dia tergerak untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus karena alasan kemanusiaan.

"Bagaimana seandainya di posisi anak kandung saya, itu yang pertama kali saya tergerak, bagaimana kalau seandainya anak yang sekarang itu anak saya, makanya itu yang pertama kali," ujar Desri.

"Saya pengin jadi ayah asuh dari mereka semua sehingga mereka sudah besar bisa mengingat saya," imbuh Desri.

(knv/aud)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial