Ibas Dorong Kolaborasi Ilmu dan Aksi Kampus-Parlemen demi Kemajuan RI

2 days ago 13

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menekankan pentingnya kolaborasi ilmu, aksi dan harmoni antar kampus dan berbagai pihak termasuk parlemen demi mewujudkan kemajuan negara. Menurutnya, sinergi ini diperlukan dalam menciptakan pemikiran tajam, kreatif dan inovatif untuk menghadapi permasalahan bangsa dan dunia.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Audiensi 'Navigating The Future: Science, Policy, and Innovation' dengan dosen IPB University di gedung MPR RI.

"Institut Pertanian Bogor, IPB University yang kita kenal hari ini, kami berharap dan bermimpi universitas ini bisa lebih mendunia baik dari reputasi, pendidikan dan karya karyanya," ungkapnya dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lulusan Doktor (S3) Sekolah Pascasarjana Manajemen Bisnis (DMB) Angkatan 12 IPB tersebut menekankan kegiatan silaturahmi audiensi ini menjadi sebuah media demokrasi yang baik dan mencerdaskan. Dia berharap kegiatan seperti ini dapat dipertahankan, termasuk berkaitan dengan Dies Natalis ke-50 Sekolah Pascasarjana IPB yang akan segera diselenggarakan.

"This is a great network yang bisa kita pertahankan. Kalau di California ada 'Mafia Berkeley', kita juga berharap, tidak usah kata mafia, tapi 'Pejuang IPB' hingga sampai kapan pun. Apalagi kekuatan IPB hari ini, bukan hanya sekolah pasca sarjananya saja, tapi sejarah panjang kontribusinya yang lebih dari 60 tahun," kata Ibas.

"Sehingga Dies Natalis ini kita harapkan berjalan dengan baik; kita sukseskan dan kita dukung. Sehingga tema yang disampaikan ini, Navigating the Future: Science, Policy and Innovation, membuat satu landasan awal yang kuat untuk kita perjuangkan dan tuntaskan, yaitu kekuatan kita tentang masa depan," tambahnya.

Lebih lanjut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini menyoroti bagaimana peran kampus dalam menegakkan demokrasi di Indonesia. Tidak hanya secara internalisasi dengan pendidikan akademik yang progresif, tapi juga keluar sebagai 'champion of ideas' (juara dalam beride).

"Yang kita rindu dari Indonesia adalah pikiran tajam, kreatif maju dan berbeda. Tidak perlu takut, kami senang kalau mahasiswa berdemonstrasi. Artinya kita tidak kering ide dan gagasan, namun dengan cara yang baik, tidak ada penggerakan atau kepentingan tertentu, selain kepentingan dari mereka yang tulus untuk kebaikan Indonesia," ungkapnya.

Ibas juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi parlemen dengan kampus. Kerja sama ini bisa terjalin dalam berbagai bentuk, salah satunya forum diskusi.

"Sebagai Pimpinan MPR RI dan wakil rakyat, kami juga ingin terus berkolaborasi dengan kampus-kampus. Bentuknya beragam, mulai dari diskusi seperti ini ataupun kami dorong pendidikan berkualitas berkelanjutan termasuk pengawalan beasiswa yang diteruskan ke kampus-kampus, dan pastinya kami juga perlu peran ilmu, pandangan, kepakaran, keahlian dari kampus, termasuk IPB," terangnya.

"Sehingga kolaborasi ini tidak hanya dalam kemajuan, tapi dalam ilmu, aksi dan harmoni," tegasnya lagi.

Ibas yang merupakan lulusan S1 Australia dan S2 Singapura ini juga menyoroti pentingnya informasi yang berimbang di tengah masyarakat. Dia berharap masyarakat dan mahasiswa tidak hanya dibanjiri informasi negatif dan hoaks, tapi juga diimbangi informasi dan ilmu terapan yang optimis, positif, dan menjangkau masa depan seperti peluang 'future enterpreneurship'.

"Itulah kenapa kami selalu mencoba berpikir konstruktif, solutif, dan kolaboratif, tanpa mengurangi rasa kritis kami. Kami harap IPB juga menjadi yang terdepan dalam penyempurnaan dan perbaikan ini," katanya.

Anggota DPR RI dapil Jatim VII ini kemudian juga memaparkan rencana besar pengurangan pengangguran dan kemiskinan di Tanah Air. Salah satunya kesejahteraan dosen melalui tunjangan kinerja (tukin) yang telah dikawal langsung olehnya.

Ibas menekankan bahwa dunia ini butuh kebijaksanaan. Dia menyayangkan banyaknya peperangan yang terjadi akhir-akhir ini, termasuk perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Nah, itu datangnya dari mana? Tentu dari pemimpin dunia dan bangsa, untuk itu kampus-kampus juga memiliki peran sebagai yang dituakan, suhu dalam kehidupan kita, guru kita dalam menjaga 'intellectual wisdom' yang pada akhirnya tercipta 'state craft wisdom' (pemangku kebijakan yang bijaksana) di mana-mana," tuturnya.

"Kalau semuanya punya, state craft wisdom, intellectual wisdom, yang muda ini bisa lebih terarah, seperti pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Kita tidak ingin ekspresi, trending dari muda-mudi, #KaburAjaYuk, atau #StayOverseas (tinggal di luar negeri) ini menjadi sebuah kenyataan," jelasnya.

Menurut Ibas diperlukan sebuah gerakan dan semangat yang selaras yang perlu diimplementasikan untuk memperbaiki bersama. Terus mendukung, mengawal, serta mendorong agar pendidikan kita terus maju berkualitas dan berkarakter.

Sehingga, ia berharap keberlanjutan pembangunan negara dapat dilakukan dengan melanjutkan dan menciptakan berbagai kegiatan yang positif. Ia juga menilai IPB memiliki peran besar, di mana kegiatan yang dirancang dalam Dies Natalis dapat mencerminkan semangat IPB berlandaskan ilmu, aksi, dan harmoni.

"Yang jelas, Prof, kami siap mendukung memastikan kolaborasi IPB untuk Indonesia maju dengan ilmu, dengan aksi dan harmoni dapat tercapai dengan baik," kata Ibas.

Sementara itu, Wakil Rektor IPB Prof. Iskandar Zulkarnaen Siregar menyampaikan dukungan dan sambutan baiknya atas apa yang telah dipaparkan Ibas.

"Melalui visi IPB inspiring, topik kali ini sangat relevan, yang disampaikan Mas Ibas tadi sangat bagus cocok dengan agenda kami dan beberapa ide baru. Kami juga sependapat untuk memperkuat kembali kata kunci harmoni, sama dengan yang disampaikan Pak SBY juga misalnya dengan green growth (pembangunan hijau), terima kasih banyak Mas Ibas," tuturnya.

Simak juga Video Ditjen Risbang Kemendiktisaintek Libatkan Kampus Bantu Program Makan Gratis

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial