Jakarta -
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, mengatakan pihaknya tengah mendalami video viral terkait dugaan anggota DPRD Sumut mencekik leher pramugari di dalam pesawat rute Gunungsitoli (GNS) menuju Medan Kualanamu (KNO). Sarmuji mengatakan jika anggota DPRD itu benar kader Golkar bernama Megawati Zebua, maka pihaknya akan memberikan pembinaan.
"Sampai saat ini belum ada laporan ke DPP. Kami tahu dari medsos. Kalau benar kami akan lakukan pembinaan," kata Sarmuji dikonfimasi, Selasa (15/4/2025).
Sarmuji menyebut setiap pihak harus menghargai profesi orang lain. Ia mengatakan pramugari memiliki tugas yang tidak mudah berhubungan dengan keselamatan banyak orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap orang mesti menghargai profesi orang lain, termasuk profesi pramugari. Apalagi tugas pramugari bukan tugas mudah mengingat dia harus melayani orang lain dengan standar keselamatan yang tinggi," katanya.
Sarmuji menyebut pembinaan dari partai bisa diberikan berupa sanksi. Pihaknya akan menulusuri kronologi kejadian secara rinci.
"Dalam pembinaan bisa diberikan sanksi. Nanti tergantung tingkat kesalahannya. Tentu kami akan telisik bagaimana kronologi dan konteksnya kejadiannya," ucap dia.
Foto: Sekjen Partai Golkar Sarmuji (Dwi/detikcom)
Sebelumnya, viral video bernarasi diduga anggota DPRD Sumut mencekik leher pramugari di dalam pesawat. Pihak maskapai Wings Air menjelaskan kejadian itu.
Peristiwa ini terjadi saat boarding sebelum keberangkatan penerbangan IW-1267 rute Gunungsitoli (GNS) menuju Medan Kualanamu (KNO) pada 13 April 2025.
"Seorang pelanggan dengan nomor kursi 19F berinisial MZ membawa koper yang telah berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin pesawat. Sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, awak kabin (pramugari) mengarahkan koper tersebut untuk dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang," ungkap Corporate Communications Strategic of Wings Air Danang Mandala Prihantoro, dilansir detikSumut, Selasa (15/4/2025).
Danang menyebutkan MZ dinilai bersikap tidak kooperatif dan tidak menaati instruksi. Saat awak pesawat hendak menegur, MZ justru mendorong dan mencekik pramugari.
"Namun, pelanggan menunjukkan sikap tidak kooperatif, menolak instruksi, berusaha melepas label bagasi, dan tidak mengikuti arahan awak kabin meski telah dijelaskan secara persuasif. Saat dilakukan pendekatan lanjutan, pelanggan justru melakukan tindakan fisik berupa dorongan dan cekikan terhadap salah satu pramugari," ujarnya.
Terkait hal ini, MZ akhirnya diturunkan dari pesawat untuk ditangani lebih lanjut.
Lebih lanjut, Danang menegaskan jika pihak Wings Air juga sedang menempuh jalur hukum sebagai upaya perlindungan terhadap awak pesawat.
"Wings Air saat ini sedang menempuh langkah hukum sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi awak pesawat dan menciptakan penerbangan yang aman dan profesional bagi semua pihak. Wings Air menegaskan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pelanggan serta awak pesawat merupakan prioritas utama," ucap Danang.
(dwr/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini