Jakarta -
Penasihat I Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial RI Fatma Saifullah Yusuf menyemangati para penyandang disabilitas, khususnya disabilitas netra untuk percaya diri. Ia juga mendorong mereka untuk terus bereksplorasi mengembangkan potensi.
Fatma mengungkap saat ini baik penyandang disabilitas netra maupun penyandang disabilitas lain masih menghadapi banyak tantangan. Aksesibilitas digital, peluang ekonomi, pendidikan inklusif, hingga kesetaraan lapangan pekerjaan merupakan beberapa di antaranya.
"Buat Srikandi Pertuni di seluruh Indonesia, jangan pernah meragukan potensi diri, jangan pernah membiarkan keterbatasan menjadi penghalang untuk meraih mimpi dan teruslah berkontribusi," kata Fatma, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dorongan tersebut disampaikan saat membuka Webinar Peringatan Hari Kartini 2025 yang diselenggarakan secara daring oleh Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Minggu (27/4) yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Fatma mengajak seluruh pihak agar memberikan sumbangsih dan kontribusi untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil bagi penyandang disabilitas. Upaya menciptakan lingkungan inklusif tersebut bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan kolektif.
"Peringatan Hari Kartini di tahun 2025 ini menjadi momentum krusial untuk kita bersama-sama dapat menyuarakan pentingnya share responsibility, berbagi tanggung jawab dan bersama-sama memberikan kontribusi sesuai perannya untuk mencapai tujuan bersama," ajak Fatma.
Fatma menambahkan dengan bergandengan tangan dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang suportif bagi penyandang disabilitas, berbagai tantangan bisa dihadapi. Teknologi dapat diakses dan dipelajari, kepemimpinan dapat diasah, dan komunitas juga dapat dibangun.
Ia pun mencontohkan para Srikandi Pertuni sebagai bukti nyata para penyandang disabilitas yang berhasil berjuang di tengah keterbatasan. Fatma juga menjelaskan Kemensos telah berkontribusi mendukung penyandang disabilitas di Indonesia, termasuk untuk penyandang disabilitas netra.
Melalui 31 sentra dan sentra terpadu Kemensos yang tersebar di seluruh Indonesia, selama 2024 sebanyak 61.347 disabilitas telah menerima bantuan pemenuhan hidup layak. Tak hanya itu, sebanyak 562 penyandang disabilitas yang tidak bisa mandiri telah menerima dukungan perawatan sosial.
Dukungan keluarga telah diberikan kepada 3.303 penerima manfaat (PM) dan layanan terapi fisik juga diberikan pada 1.671 PM. Dukungan layanan vokasional berupa berbagai macam pelatihan dan dukungan kewirausahaan juga diberikan untuk menunjang kemandirian penyandang disabilitas.
Sedangkan untuk membantu para penyandang disabilitas menunjang mobilitas dan melaksanakan kegiatan sehari-hari, Kemensos juga telah menyalurkan 14.746 unit alat bantu. Kemensos akan terus menjalankan tugas dan fungsinya memberikan dukungan dan pelayanan bagi penyandang disabilitas.
Namun demikian, Fatma berpesan bahwa kolaborasi sangat diperlukan untuk mendukung penyandang disabilitas. Menurut Fatma, pemerintah tidak bisa jalan sendiri, tapi tetap mengharapkan kolaborasi dari dukungan semua pihak agar layanan tersebut dapat terus dikembangkan sehingga penyandang disabilitas dapat hidup sehat, produktif, mandiri dan bermartabat.
Sebagai informasi, acara webinar secara daring berjalan lancar dan diikuti pula oleh pengurus Dharma Wanita Persatuan Kemensos. Sambutan oleh Ketua Umum Pertuni DPP Pertuni Setiawan Gema Budi, keynote speech oleh Sekretaris Umum DPP Pertuni Rina Prasarani dan dua narasumber webinar yaitu Dr Sri Melati serta Mimi Mariani Lusli.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini