Esensi Kecantikan Diri

4 hours ago 2

Jakarta -

Perempuan senang dibilang cantik, dengan kecantikan yang terpancar dari wajahnya rasa percaya diri meningkat, sehingga tak ada ragu untuk melangkah. Saat pergaulan di kantor, di pesta, maupun dipuji suami sendiri, wajah cantik menjadi idaman semua wanita, wajah cantik memiliki daya tarik tersendiri dalam pergaulan sehari-hari tak terkecuali bagi lawan jenis.

Dilansir dari laman social media kapanlagi.com, Majalah Inggris Nubia Magazine merilis daftar tahunan "10 Wanita Tercantik di Dunia 2024." Daftar ini disusun melalui survei global yang melibatkan lebih dari 120 negara untuk memilih Top 10 (sepuluh) wanita tercantik di dunia. Standar kecantikan kontemporer dunia yang menjadi idaman semua wanita.

Ada lima artis Indonesia yang masuk dalam daftar 100 (seratus) wanita tercantik di dunia 2024. Daftar ini merupakan hasil penilaian TC Candler yang rutin mengumpulkan data sejak tahun 1990. TC Candler adalah adalah sebuah ajang nominasi tahunan yang mengumumkan daftar 100 wajah tercantik dan tertampan di dunia. TC Candler juga melakukan survei terhadap wanita cantik dan laki-laki tampan di seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana bisa secantik itu?Pakai skincare apa? Dimana mendapatkannya? Berapa harganya?Sebagai wanita yang ingin cantik seperti daftar yang dirilis survei global para fans-nya dan follower-nya, akan mencari tahu dan berkata: i want to be beautiful like her. Lalu berlomba-lomba untuk menjadi cantik dengan membeli dan memakai produk kecantikan yang dapat membuat wajah cantik dengan cepat (instan).

Tanpa menanggap bahwa kecantikan wajah penting, penulis ingin mengajak para perempuan cantik merenungkan kembali, apakah kecantikan sejati hanya terlihat di wajah? Merujuk Imam Ghazali, seorang ulama, Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia termasuk konsep kecantikan dalam karyanya "Ihya' "Ulum al-Din" (Menghidupkan Ilmu-Ilmu Agama) menjelaskan bahwa kecantikan yang hakiki bukan hanya pada fisik, tetapi terutama pada kesucian hati, akhlak mulia dan hubungan seseorang dengan Tuhan. Ia juga menekankan bahwa kecantikan lahiriah, karena hati yang baik akan memancarkan cahaya yang membuat seseorang terlihat lebih menawan.

Kecantikan seorang perempuan tidak hanya ditentukan oleh penampilannya, tetapi juga oleh akhlak dan ilmunya. Ada sebuah ungkapan dalam islam:

"ليسَ الْجَمَالُ بِاَثْوَابِ تُزَيِّنُهَا * إِنَّ الْجَمَالَ جَمَالُ الْعِلْمِ وَاْلأَدَابِ"

Artinya "Tidak dikatakan cantik seseorang dikarenakan memakai perhiasan, tetapi cantiknya seseorang disebabkan mempunyai ilmu dan adab". Intinya kecantikan tidak melulu soal paras atau wajah. Kecantikan yang hakiki juga merujuk pada keilmuan dan adab seorang perempuan.

Menikahi seorang perempuan seorang muslim diharuskan melihat empat faktor (nasab, harta, kecantikan dan agama). Dari empat faktor tersebut yang paling ditekankan adalah agamanya, bukan kecantikannya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa seorang perempuan yang cantik parasnya tidak menjamin "cantik" juga dalam agamanya atau bisa dikatakan beragama (menjalankan perintah Tuhan).

Contoh perempuan yang memiliki kecantikan yang hakiki adalah Khadijah binti Khuwailid. Perempuan cantik, Istri pertama Rasulullah, orang pertama yang memeluk Islam. Khadijah seorang perempuan cantik, lemah lembuh dan penuh kasih sayang. Dibalik kelembutannya, Khadijah adalah seorang pedagang wanita sukses dan tokoh yang dihormati di Mekah, sosok yang luar biasa dalam keberanian, kesetiaan, dan pengorbanan.

Kemudian, Fatimah binti Muhammad. Perempuan Cantik, Putri Nabi Muhammad SAW dan istri pertamanya Khadijah binti Khuwailid. Fatimah mempunyai peran penting dalam perjuangan komunitas Muslim awal di Mekah dan Madinah. Sejarah mencatat, Fatimah adalah perempuan yang ahli tata bahasa, hadits, fikih, hingga teologi. Perempuan cantik berikutnya, ada Hafshah binti Umar bin Khatab, salah satu perempuan pertama penghafal Alquran, dikenal sebagai ahli ibadah (rajin berpuasa sunah, dan qiyamullail)

Esensi Kecantikan

Jika kita perhatikan dengan saksama bahwa perempuan sebagaimana telah dijelaskan, sesungguhnya kecantikan yang lebih menonjolkan kelembutan hati, kesetiaan, pengorbanan, keberanian, dan keilmuan itu adalah arti dari kecantikan sesungguhnya seperti apa yang disabdakan Rasulullah "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian." (HR. Muslim).

Coba kita membaca penjelasan dalam agama lain juga menjelaskan bahwa "Perhiasanmu janganlah secara lahiriah saja... tetapi perhiasan yang tersembunyi di dalam hati, dengan roh yang lemah lembut dan tenteram." (1 Petrus 3:3-4); "sifat-sifat ilahi seperti kesucian hati, ketulusan, dan kasih sayang sebagai kecantikan sejati" (Bhagavad Gita 16:1-3); "Tidak ada perhiasan yang lebih indah daripada perilaku yang baik (Dhammapada 306).

Artinya dari berbagai pandangan agama kecantikan hakiki bukan hanya soal rupa, tetapi lebih kepada kebaikan hati, kebijaksanaan, dan akhlak mulia. Orang yang memiliki hati yang tulus dan penuh kasih sayang akan selalu tampak indah di mata orang lain dan di hadapan Tuhan.

Semoga tulisan ini menjadi muhasabah serta menambah semangat dan percaya diri para perempuan yang tidak hanya menyibukan diri dengan mempercantik fisik saja, namun berlomba-lomba menunjukkan kecantikan yang hakiki.

Mimah Susanti, Komisioner KPI Pusat Periode 2019-2022, Periode 2022-2025. Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Pengurus Pusat Fatayat NU Periode 2022-2027.

(whn/whn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial