Hong Kong -
Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyatakan siap untuk kemungkinan penangkapan dirinya, saat Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dilaporkan hendak mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya terkait "perang melawan narkoba" yang menewaskan ribuan orang selama bertahun-tahun.
Kesiapan itu, seperti dilansir Reuters, Senin (10/3/2025), disampaikan Duterte ketika dia sedang berkunjung ke Hong Kong pekan ini.
Kebijakan "perang melawan narkoba" menjadi kebijakan yang membawa Duterte ke tampuk kekuasaan tahun 2016 lalu, sebagai Wali Kota yang tidak konvensional dan berorientasi memberantas kejahatan, yang memenuhi janji kepada rakyat untuk membunuh ribuan pengedar narkoba di Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Presiden Ferdinand Marcos Jr mengatakan bahwa belum ada komunikasi resmi yang diterima pihaknya dari Interpol, namun mengindikasikan bahwa Duteter dapat diserahkan.
"Para penegak hukum kami siap untuk mematuhi apa yang diamanatkan hukum, jika surat perintah penangkapan perlu dilaksanakan karena permintaan dari Interpol," kata wakil sekretaris komunikasi kepresidenan Filipina, Claire Castro, saat berbicara kepada wartawan.
Tidak diketahui berapa lama Duterte akan berada di Hong Kong yang diperintah oleh China, yang bukan merupakan anggota ICC.
Duterte berada di Hong Kong untuk berpidato dalam kampanye yang dihadiri ribuan pekerja asal Filipina, dengan harapan meningkatkan dukungan untuk pencalonannya sebagai Senator dalam pemilu sela mendatang.
"Dengan asumsi bahwa (surat perintah penangkapan) itu benar, mengapa saya melakukannya? Untuk diri saya sendiri? Untuk keluarga saya? untuk Anda dan anak-anak Anda, dan untuk bangsa kita," kata Duterte saat berpidato di Hong Kong, dalam upaya membenarkan kebijakannya yang brutal itu.
"Jika ini benar-benar takdir hidup saya, tidak apa-apa, saya akan menerimanya. Mereka dapat menangkap saya, memenjarakan saya," ucapnya.
Simak juga Video 'Manuver Putri Presiden Duterte Maju Jadi Cawapres Filipina':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Apa dosa saya? Saya melakukan segalanya di masa saya untuk perdamaian dan kehidupan yang damai bagi rakyat Filipina," ujar Duterte yang disambut sorakan para pekerja Filipina yang hadir dalam acara di Stadion Southorn di pusat kota Hong Kong.
Satuan kepolisian elite Hong Kong yang bertugas melindungi tamu-tamu penting (VIP), menurut saksi mata Reuters, ditempatkan di sekitar hotel tempat Duterte menginap. Namun juru bicara Kantor Komisioner Kementerian Luar Negeri China di Hong Kong mengatakan mereka mengetahui kunjungan Duterte itu dan acara yang digelar telah "disetujui sebelumnya sesuai dengan aturan hukum Hong Kong".
Secara terpisah, kantor kepresidenan Filipina menepis spekulasi bahwa Duterte mungkin akan menghindari hukum dengan mengunjungi Hong Kong. Kantor kepresidenan Filipina mengimbau para pendukung Duterte untuk membiarkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya.
Simak juga Video 'Manuver Putri Presiden Duterte Maju Jadi Cawapres Filipina':
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu