2 Kapal Induk China Latihan Perang di Samudra Pasifik

3 weeks ago 19

Beijing -

Dua kapal induk China melakukan latihan perang di perairan Samudra Pasifik bagian barat. Aktivitas Beijing yang terus mengasah kapasitas militernya ini telah membuat resah sejumlah negara tetangga regionalnya.

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) -- nama resmi militer China, seperti dilansir AFP, Selasa (1/7/2025), mengatakan bahwa formasi kapal induk Liaoning dan Shandong "baru-baru ini... menyelesaikan latihan tempur di laut lepas dan kembali ke pelabuhan asal mereka dengan selamat".

Misi tersebut, menurut PLA dalam pernyataannya, merupakan "latihan rutin yang diselenggarakan sesuai dengan rencana tahunan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak disebutkan lebih lanjut oleh militer China soal tanggal atau lokasi pasti dari latihan tempur yang dilakukan dua kapal induknya tersebut.

Disebutkan oleh PLA dalam pernyataannya bahwa kedua kapal induk itu melakukan latihan tempur dan latihan sistem secara gabungan, serta melakukan pengintaian, peringatan dini, antiserangan, serangan laut, pertahanan udara, dan pelatihan penerbangan malam.

Televisi pemerintah China, CCTV, merilis video yang menunjukkan sejumlah pesawat tempur berwarna abu-abu mengudara dari landasan pacu yang ada pada dek salah satu kapan induk Beijing.

Beberapa video lainnya menunjukkan dua pesawat terbang dalam formasi dekat, serta sebuah helikopter, dengan para personel Angkatan Laut mengawasi melalui teropong.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Baru-baru ini, manuver militer China di kawasan Pasifik menimbulkan kekhawatiran khusus di Jepang, yang bulan ini mengatakan telah mendeteksi dua kapal induk Beijing yang beroperasi secara bersamaan di Pasifik untuk pertama kalinya.

Aktivitas semacam itu mengindikasikan niat China untuk meningkatkan kapasitas operasional di area-area terpencil.

Tokyo juga menyebut beberapa jet tempur China lepas landas dari kapal induk Shandong dan terbang dalam jarak 45 meter dari pesawat patroli militer Jepang. Para pejabat Beijing membantah tuduhan tersebut pada saat itu dan menyalahkan insiden tersebut pada pesawat Jepang.

PLA, pada Senin (30/6), menyebut bahwa "selama latihan, kapal perang dan pesawat-pesawat asing mendekati (kapal induk) beberapa kali untuk melakukan pengintaian, pelacakan, dan pengawasan".

"Formasi tersebut mempertahankan tingkat siaga tinggi dan status tempur responsif selama proses berlangsung, mengatur lepas landas pesawat tempur yang berbasis pada kapal induk itu berkali-kali, dan menangani urusan secara profesional dan terus-menerus".

China telah menggelontorkan miliaran dolar Amerika untuk memodernisasi militernya dalam beberapa tahun terakhir, sebuah tren yang telah membuat beberapa pemerintah di Asia Timur gelisah meskipun Beijing mengklaim tujuannya bersifat damai.

Liaoning dan Shandong merupakan dua kapal induk AS yang saat ini beroperasi, namun kapal induk ketiga -- Fujian -- sedang menjalani uji coba laut.