Diskusi Bareng Pakar, Menbud Bahas Promosi Gastronomi RI di Kancah Global

3 weeks ago 19
Situs Info News Sekarang Cermat Non Stop

Jakarta -

Kementerian Kebudayaan menggelar diskusi terkait promosi gastronomi Indonesia di luar negeri bersama para pegiat gastronomi Nusantara. Adapun diskusi ini berangkat dari absennya narasi bersama yang mampu memposisikan gastronomi Indonesia sebagai high-value cultural product.

Diskusi ini memfasilitasi ruang kolaborasi sistematis antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas gastronomi untuk memetakan jalan kolaboratif promosi gastronomi Indonesia.

Pada kesempatan ini, Menbud Fadli Zon mengapresiasi para pakar penggerak gastronomi Nusantara dalam mengembangkan kuliner Indonesia yang merupakan warisan rasa. Ia menyampaikan kekayaan rasa terbentuk dari tiga fase besar dalam sejarah pangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama adalah fase lokal, berbasis bahan dan teknik lokal seperti fermentasi, pembakaran kukusan daun pisang. Kedua, fase multikultural dengan masuknya pengaruh India, Arab, Tiongkok, Persia, hingga Eropa. Ketiga, fase kontemporer melalui tren global dispora," ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).

Hal ini disampaikan Fadli saat membuka diskusi di di Aula Gedung A lantai 2, Kompleks Kementerian Kebudayaan, Rabu (16/4).

"Kita memandang pentingnya gastronomi sebagai bagian dari strategi pemajuan kebudayaan, sebagaimana diamanatkan di Pasal 32 UUD 1945 dan UU No 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, serta UU No 18 tahun 2012 tentang pangan." tambah Fadli.

Fadli mengatakan saat ini masih terdapat beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bersama terkait gastronomi. Hal ini termasuk representasi kuliner yang masih terpusat di wilayah tertentu.

Kemudian, belum adanya kerangka kerja maupun roadmap nasional yang secara khusus mengatur promosi gastronomi atau gastrodiplomacy. Selain itu, minimnya pendampingan terkait pelatihan kuliner, pelabelan produk, dan pencatatan historis di balik makanan.

Untuk itu, Fadli berharap diskusi ini dapat menghasilkan roadmap strategi promosi gastronomi Indonesia. Ia juga mengajak kolaborasi bersama para pegiat gastronomi serta pemerintah daerah dalam World Culture Forum yang dicanangkan berlangsung tahun 2025 di Bali.

"Diskusi hari ini menjadi awal yang penting dalam penyusunan kerangka nasional promosi gastronomi Indonesia di tingkat global. Saya yakin melalui diskusi ini dapat lahir gagasan dan rekomendasi sebagai fondasi penyusunan kerangka kebijakan yang komprehensif dan inklusif dalam mendorong kolaborasi lintas sektor," paparnya.

Sementara itu pakar kuliner William Wongso mengungkapkan pentingnya pendidikan dasar untuk meneliti mengenai budaya kuliner itu sendiri. Ia menilai hal tersebut masih cukup lemah dan dipandang sebelah mata.

"Anak muda Indonesia harus mengenal kulinernya sendiri dan sekarang kita harus melihat apa yang menjadi kelemahan kita dalam mempromosikan makanan serta bagaimana strateginya," ujar William.

Selain menggarisbawahi edukasi, para pegiat gastronomi yang hadir juga membahas pentingnya merancang narasi utama promosi gastronomi Indonesia, mempertahankan pangan lokal, mendorong regulasi, pengarsipan resep, dan inisiasi food museum.

Mereka juga berdiskusi tentang upaya mewujudkan kemandirian pangan lewat pangan lokal, sehingga masyarakat tidak bergantung dari produk luar.

Terkait diplomasi budaya, diperlukan roadmap untuk memperkuat kehadiran budaya Indonesia di kancah global, khususnya melalui sektor kuliner dan wellness.

Sebagai informasi, diskusi ini menghadirkan para pakar gastronomi Nusantara, seperti William Wongso; Farah Maulidynna, Joogla; Bukhi Prima Putri, Bhumi Bhuwana; Vita Datau, pakar Gastronomy Tourism; Kevindra Soemantri; Ragil Imam Wibowo, Nusa Indonesia Gastronomy; dan Indonesia Gastronomy Community.

Turut hadir dalam diskusi yakni, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo; Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja sama Kebudayaan; Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan; beserta segenap jajaran Kementerian Kebudayaan.

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial