Cerita Lahan Tidur Penuh Sampah di Tengah Jakarta Disulap Jadi Kebun Jagung

1 month ago 19

Jakarta -

Lahan tidur yang dulunya penuh sampah di tengah impitan gedung-gedung pencakar langit Kota Jakarta disulap menjadi kebun jagung. Bagaimana cerita di balik itu semua?

Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara mengatakan mulanya, dirinya mendapat perintah dari Kapolres Jakarta Pusat mencari lahan tidur untuk ditanami jagung. Ia lalu menugaskan Bhabinkamtibmas untuk menelusuri peta hingga menemukan lahan penuh sampah yang terletak di bantaran Kali Ciliwung.

"Kebijakan pimpinan ya, Kapolres, coba para Kapolsek, kalau ada lahan di tempatnya, dilaporkan, biar bisa dikoordinasikan untuk diolah. Waktu itu saya pribadi perintahkan para Bhabinkamtibmas. Informasinya nggak ada," kata AKBP Aditya saat dihubungi detikcom, Jumat (14/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah jadi saya lihat peta, saya telusuri peta dulu, oh disini ada yang hijau nih, saya suruh cek anggota Bhabin, ini apa, ternyata itu lahan itu, tapi isinya sampah," tambahnya.

Setelah menemukan lahan di bantaran Kali Ciliwung, Jalan Tenaga Listrik, Tanah Abang, Kebon Melati, Jakarta Pusat (Jakpus), AKPB Aditya berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk membersihkan lahan tersebut. Setelahnya, personel Polsek Tanah Abang mulai menanam jagung.

"Saya koordinasi dengan apa yang ada di situ. Itu kan ada UPS, Unit Penanganan Sampah, Satgas Ciliwung, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi di Jakarta. Kemudian juga ada Gerakan Ciliwung Bersih kalau nggak salah. Kemudian saya koordinasi dengan mereka, dengan camat, tokoh di situ," jelasnya.

Di tengah himipitan gedung-gedung pencakar langit Jakarta, ada sebuah kebun jagung. Kebun itu berada di antara bantaran Sungai Ciliwung dan rel kereta api (KA). (Maulani Mulianingsih/detikcom)Di tengah himipitan gedung-gedung pencakar langit Jakarta, ada sebuah kebun jagung. Kebun itu berada di antara bantaran Sungai Ciliwung dan rel kereta api (KA). Foto: Maulani Mulianingsih/detikcom

Merasa kurang menguasai cara berkebun, polisi meminta bantuan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. AKBP Aditya mengatakan selama ini, banyak warga yang mencoba bercocok tanam namun gagal. Kondisi ini menyebabkan tidak terurus dan penuh sampah.

"Ada informasi kalau dulu masyarakat pernah coba nanam di situ tapi gagal. Makanya nggak diurus, maksudnya jadi sampah begitulah," ucapnya.

Salah satu warga Heri (56) mengakui warga sudah beberapa kali mencoba bercocok tanam namun tidak tumbuh subur. Menurutnya, kemampuan warga terbatas sehingga selalu gagal ketika berkebun.

"Jadi kebanyakan warga sini nanam itu kebanyakan nggak ini, nggak subur semacam begini," ujar Heri.

"Iya, kalau ini kan dipupuk. Kalau warga kan terbatas kemampuannya. Jadi nggak mampu buat ngurus, memupuknya juga," tambahnya.

(taa/taa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial