Jakarta -
Mantan ketua sekaligus komisioner KPU, Hasyim Asy'ari mengaku penasaran dan mencari tahu terkait tangkap tangan (OTT) terhadap eks komisioner KPU Wahyu Setiawan. Hasyim mengaku mencaritahunya lewat staf Wahyu bernama Toni.
Hal itu disampaikan Hasyim Asy'ari saat dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR untuk Harun Masiku dan perintangan penyidikan, terdakwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Persidangan digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Mulanya, jaksa KPK mendalami Hasyim soal pertemuan Hasto dengan Wahyu. Namun, Hasyim mengaku tidak melihat langsung pertemuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait pertemuan antara terdakwa dan Wahyu Setiawan. Pernah mengetahui saudara saksi?" tanya jaksa.
"Saya tidak mengetahui sendiri," jawab Hasyim.
"Tidak mengetahui sendiri maksudnya?" tanya jaksa.
"Saya tidak melihat ada pertemuan itu," jawab Hasyim.
"Ada informasi dari orang lain mengenai adanya pertemuan tersebut?" tanya jaksa.
"Saya lupa ya," jawab Hasyim.
Jaksa lalu membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Hasyim nomor 15. BAP itu menerangkan keterangan Hasyim soal pertemuan Hasto dan Wahyu dari staf Wahyu, Toni.
"Baik, kami, mohon izin membacakan majelis keterangan saksi di nomor 15 halaman 6, agar saudara jelaskan apakah saudara pernah mengetahui ada pertemuan antara Hasto Kristiyanto dengan Wahyu Setiawan. Jawaban saudara, dapat saya jelaskan bahwa saya mengetahui dari cerita Toni, staf Wahyu. Bahwa terjadi pertemuan di Pejaten Village, Kemang, antara Wahyu Setiawan dan Hasto Kristiyanto dan hal ini juga dibenarkan dari cerita Yakub Widodo kepada saya'. Saksi?" tanya jaksa.
Hasyim lalu memberikan penjelasan. Hasyim mengatakan Toni ikut diamankan KPK dalam OTT bersama Wahyu tapi kemudian dibebaskan.
Setelah itu, Hasyim mengaku penasaran dan ingin tahu cerita sesungguhnya terkait OTT Wahyu dalam kasus suap PAW Harun tersebut. Dia pun mencaritahunya lewat staf Wahyu, Toni.
"Oh ya karena saya tidak melihat sendiri, saya mendapatkan informasi, keterangan dari Mas Toni, stafnya Mas Wahyu karena seingat saya waktu itu, ketika Mas Wahyu dalam perjalanan menuju perjalanan dengan Mas Toni, itu kemudian di, apa ya, katakan diamankan oleh KPK tapi beberapa hari kemudian Mas Toni dibebaskan. Saya pengen tahu sesungguhnya ada cerita apa di situ," jawab Hasyim.
"Toni ini Toni siapa?" tanya jaksa.
"Toni Daya dulu stafnya Mas Wahyu," jawab Hasyim.
"Yang sama-sama di pesawat itu?" tanya jaksa.
"Betul," jawab Hasyim.
Jaksa juga mendalami Hasyim tentang kader PDIP Donny Tri Istiqomah. Hasyim mengaku tidak tahu hubungan Donny dan Hasto.
"Kemudian tadi mengenai Donny Tri Istiqomah tadi yang saudara ketahui apa? hubungannya dengan terdakwa Hasto?" tanya jaksa.
"Saya tidak tahu," jawab Hasyim.
"Tapi kenal saudara dengan Donny Tri Istiqomah?" tanya jaksa.
"Saya tidak kenal," jawab Hasyim.
"Ini saya ingin membacakan keterangan saksi di poin 4, mohon izin majelis, poin 4 yang huruf b, saya mengetahui bahwa Donny Tri Istiqomah adalah orang kepercayaan Hasto Kristiyanto'. Saudara pernah menjawab ini?" tanya jaksa.
"Seingat saya tidak menjawab itu ya karena saya tidak tahu pertanyaan yang awal tadi, pas saya ditanya apakah saya kenal dengan nama yang disebutkan, saya kan ya hanya kenal sama Mba Tio (Agustiani Tio Fridelina), Mas Wahyu, Mas Hasto, yang lain saya tidak kenal," jawab Hasyim.
(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini