Awal Mula Ada Kebun Jagung di Tengah Impitan Gedung Jakarta

2 months ago 36

Jakarta -

Kebun jagung berdiri menghijau di tengah imipitan gedung-gedung pencakar langit Jakarta. Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara mengatakan keberadaan kebun jagung tersebut untuk mendukung program ketahanan pangan.

"Memang ada program ketahanan pangan oleh pemerintah. Polri kan sebagian menanam jagung," kata AKBP Aditya saat dihubungi detikcom, Jumat (14/2/2025).

Dia mengatakan awalnya diperintahkan oleh Kapolres Jakarta Pusat mencari lahan tidur untuk menanam jagung. Salah satu dukungan program ketahanan pangan ialah memanfaatkan lahan-lahan tidur agar menjadi lahan produktif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebijakan pimpinan ya, Kapolres, coba para Kapolsek kalau ada lahan di tempatnya, dilaporkan biar bisa dikoordinasikan untuk diolah. Waktu itu saya pribadi perintahkan para bhabinkamtibmas. Informasinya nggak ada," kata AKBP Aditya.

Bhabinkamtibmas Polsek Tanah Abang lalu mencari lahan di tengah keterbatasan ruang tersisa di Jakarta. Dia juga menelusuri peta mencari lahan hijau yang memungkinkan untuk ditanami jagung.

Setelah menemukan ia lalu mengecek lokasi dan ditemukan lahan tak terurus dengan banyak sampah di bantaran Kali Ciliwung milik pemerintah.

"Nah jadi saya lihat peta, saya telusuri peta dulu, oh disini ada yang hijau nih, saya suruh cek anggota bhabin, ini apa, ternyata itu lahan itu, tapi isinya sampah. Ya udah, saya cek. Karena ini kan sungai, bantaran sungai, yang pasti tidak ada kepemilikan dong. Karena itu kan punya negara, ya pemerintah," ucapnya.

Dia mengatakan lahan tersebut awalnya banyak sampah dan tidak terurus. Anggota Polsek Tanah Abang lalu merapikan dan menjadikan lahan tersebut sebagai kebun jagung.

Di tengah himipitan gedung-gedung pencakar langit Jakarta, ada sebuah kebun jagung. Kebun itu berada di antara bantaran Sungai Ciliwung dan rel kereta api (KA). (Maulani Mulianingsih/detikcom)Di tengah himipitan gedung-gedung pencakar langit Jakarta, ada sebuah kebun jagung. Kebun itu berada di antara bantaran Sungai Ciliwung dan rel kereta api (KA). (Maulani Mulianingsih/detikcom)

"Sampah semua itu. Nggak apa-apa, ya sudah kita koordinasi sama teman-teman, langsung kita gas. Kita rapikan, kita gemburkan tanahnya, sampahnya kita bersihkan. Sudah rapi, bersih, baru kita tanam," katanya.

AKBP Aditya mengatakan sudah banyak warga yang mencoba bercocok tanam namun gagal. Oleh sebab itu lahan itu tidak terurus dan banyak sampah.

"Ada informasi kalau dulu masyarakat pernah coba nanam di situ tapi gagal. Makanya nggak diurus, maksudnya jadi sampah begitulah," tutur AKBP Aditya.

Salah satu warga Heri (56) membenarkan jika warga sudah beberapa kali mencoba bercocok tanam namun tidak tumbuh subur. Ia mengatakan bahwa warga tidak memiliki sumber daya untuk bercocok tanam hingga subur.

"Jadi kebanyakan warga sini nanam itu kebanyakan nggak ini, nggak subur semacam begini," ujar Heri.

"Iya, kalau ini kan dipupuk. Kalau warga kan terbatas kemampuannya. Jadi nggak mampu buat ngurus, memupuknya juga," tambahnya.

(jbr/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial