Aksi Aipda Rico Hady Saat Bawa Anak-Istri Tangkap Begal Bersenpi di Lampung

4 hours ago 2

Jakarta -

Dedikasi Aipda Rico Hady Saputra tak perlu diragukan lagi. Anggota SPKT Polres Lampung Barat ini pernah mengejar dan menangkap begal bersenjata api (senpi) sambil membawa anak-istri saat lepas dinas.

Atas aksinya itu, Aipda Rico Hady diusulkan oleh warga Lampung Selatan bernama Hernadi menjadi kandidat Hoegeng Awards 2025. Hernadi adalah korban begal bersenpi yang terjadi pada 26 September 2024 di wilayah Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

Hernadi menceritakan peristiwa saat dirinya menjadi korban komplotan begal bersenpi di Pesawaran hingga akhirnya dibantu oleh Aipda Rico. Awalnya, Hernadi tengah bekerja melakukan pencatatan meteran listrik di rumah warga. Dia parkirkan motor dengan kunci masih menggantung karena tak akan lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pas saya parkirin di rumah yang terakhir itu, saya nggak liat sih pelaku sudah ngebuntutin atau nggak. Jadi orang itu langsung ngambil motor, sebenernya di dalam pagar sih, tapi ya memang kejadian begitu cepat," kata Hernadi kepada detikcom, Rabu (12/2/2025).

Aipda Rico Hady SaputraHernadi (Foto: dok. istimewa)

Saat motornya hendak dicuri, Hernadi sempat melawan untuk mencegah aksi begal tersebut. Namun upaya Hernadi tak berarti karena dirinya tiba-tiba ditodong senjata api. Akhirnya, kawanan begal itu berhasil kabur.

"Nggak lama dari itu saya dapatlah pinjaman motor, baru saya kejar sampai ke arah Lampung Tengah, kebetulan berpapasan sama Pak Rico. Nah, Pak Rico nih langsung puter arah rupanya karena ngeliat kejar-kejaran, dan dua orang pelaku ngeluarin senjata api pas saat kejar-kejaran itu. Nah Pak Rico-nya langsung tabrak motor si pelaku, akhirnya pelaku kenanya di sekitar Bunderan Gajah Lampung Tengah," jelas Hernadi.

"Pak Rico juga langsung sigap sih dia, langsung koordinasi sama Polsek Gunung Sugih. Jadi bisa melakukan pencegatan di jalan," tambahnya.

Dia beruntung dibantu oleh Aipda Rico Hady. Hernadi menyakini jika tak ada Aipda Rico, maka pelaku tak akan bisa ditangkapnya sendirian.

"Kalau Pak Rico nggak ada di situ kemungkinan pelaku itu nggak bisa diamanin, saya juga sudah pasti jadi korban pengeroyokan, saya bawa motor orang juga," katanya.

Setelah pelaku ditangkap, Hernadi kaget karena Aipda Rico Hady mengejar begal bersenpi sambil membawa istri dan dua anaknya yang masih kecil di dalam mobil. Dia pun sangat berterima kasih karena kesigapan dan dedikasi Aipda Rico.

"Kalau harapan saya untuk semua polisi, semoga apa yang dilakukan Pak Rico itu bisa dilakukan oleh polisi-polisi lainnya. Karena nggak semua polisi mau ngebantu walaupun bukan tugas dia mungkin saat itu," ujarnya.

Cerita Aipda Rico Hady

Dihubungi terpisah, Aipda Rico Hady mengatakan peristiwa ini terjadi saat dirinya pulang menjemput anaknya pulang sekolah. Saat itu, Aipda Rico Hady tengah lepas dinas atau libur.

"Di tengah perjalanan saya berpapasan dengan pelaku dan korban, saya mau ke arah ke arah Bandar Lampung, dia mau ke arah Bandar Jaya. Saya melihat korban itu mengejar pelaku pakai motor juga, insting polisi saya langsung saya ngerem mendadak karena ngeliat dua orang kayaknya kejar-kejaran, saya puter balik, saya mepet, saya buka kaca, baru saya nanya ada apa?" ucap Rico.

"Korban teriak tolong 'Pak itu pelaku, motor saya dicuri, bawa senpi Pak hati-hati'," tambahnya meniru ucapan korban.

Mendengar pengakuan korban, Aipda Rico pun tancap gas mengejar begal bersenpi tersebut. Saat kejar-kejaran, istri Aipda Rico melihat bahwa pelaku membuang senpinya ke semak-semak. Aipda Rico terus mengejar pelaku hingga ke jalan-jalan sempit.

"Kalau anak panik, tapi paniknya menyemangati, dia malah suruh senggol pah hati-hati Pak gitu, ya menyemangati mereka. Terus yang istri juga ya walaupun panik, tapi tetap tenang," katanya.

Aksi kejar-kejaran sempat berhenti ketika Aipda Rico Hady berhasil menyenggol motor yang dibawa pelaku berboncengan hingga terjatuh. Satu pelaku berhasil diringkus Aipda Rico, tapi satu pelaku lainnya berhasil kabur lagi dengan menggunakan motor yang sama.

"Lalu (1 pelaku) saya amankan saya borgol, istri ngambil borgol di mobil, abis itu saya telepon anggota Polsek Gunung Sugih, kebetulan memang kakak ipar yang piket 'tolong-tolong disambung di depan ada pelaku begal, saya lagi menangkap yang satunya ini' kata saya kan," ucapnya.

Setelah diborgol, satu pelaku yang ditangkap itu dimasukan ke bagian tengah mobil milik Aipda Rico. Dia juga mengajak satu warga untuk menjaga pelaku di dalam mobil. Sedangkan istri-anak Aipda Rico berada di depan dan belakang mobil. Aipda Rico kemudian melanjutkan pengejaran satu pelaku yang kabur.

"Kurang lebih sekitar 1 km pas bertemu dengan anggota Polsek baru datang bawa mobil patroli, langsung dapat amankan pelaku yang kabur tadi 1 lagi yang bawa motor korban itu tadi, nah dapet lah akhirnya 2 orang di situ. Kami bersama-sama Polsek nangkep pelaku," ujarnya.

Usai dua pelaku berhasil diringkus, Aipda Rico dan jajaran Polsek Gunung Sugih mencari senpi yang dibuang pelaku saat dikejar Rico. Senpi pelaku pun ditemukan, Aipda Rico pun berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk menyerahkan dua pelaku dan barang bukti aksi pembegalan tersebut.

Atas dedikasi dan keberaniannya itu, Aipda Rico Hady diganjar penghargaan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Aipda Rico Hady diberi tiket sekolah Pendidikan Inspektur Polisi tahun 2025.

"Iya (dikasih sekolah oleh Kapolri), semoga berangkat ini akhir Februari ini. Sekarang lagi melaksanakan tes tahapan seleksinya," pungkasnya.

(fas/knv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial