Jakarta -
Kasat Resnarkoba Polres Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, AKP Sutargo, membuat pojok edukasi bahaya narkoba di ruang pelayanan masyarakat Mapolres. Dia ingin anak-anak mengetahui bahaya narkoba dan menghindari barang haram itu.
AKP Sutargo menjadi salah satu kandidat Hoegeng Awards 2025 yang diusulkan oleh pembaca detikcom melalui formulir digital. Sutargo diusulkan oleh warga Bekasi, Adhe Phuyoko. Dia menilai AKP Sutargo tidak hanya fokus pada penegakan hukum, akan tetapi juga edukasi sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
"Konsentrasi ke narkoba ya, kalau saya lihat dedikasi, bukan hanya tugas penindakan tapi Mas Targo kayak, 'apa sih yang bisa saya perbuat'," kata Adhe kepada detikcom, Selasa (11/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adhe menceritakan awal perkenalannya dengan AKP Sutargo. Adhe bekerja di penerbit buku pelajaran. Suatu ketika, AKP Sutargo memesan buku edukasi terkait bahaya narkoba kepada penerbit tempat Adhe bekerja.
"Beliau itu memang mau menyebarkan edukasi sejak dini untuk memutus mata rantai narkoba di HSU. Kemudian beliau beli berapa ya, saya lupa berapa buku, yang dicetak di saya ada seribuan lebih, itu disebar ke sekolah-sekolah dan memang marketingnya saya," katanya.
Polisi sedang memberikan sosialisasi di pojok edukasi bahaya narkoba di Polres Hulu Sungai Utara (Foto: dok. Istimewa)
Adhe menyebut AKP Sutargo kemudian membuat pojok edukasi bahaya narkoba di Polres HSU. Di pojok edukasi itu dijelaskan terkait narkoba dan pencegahannya.
"Dan puncaknya itu beliau membuat edukasi museum mini narkoba buat anak-anak, saya pikir bagus juga. Saya kebetulan ada saat launching di situ, jadi saya hadir waktu itu. Tentang pemahaman narkoba dari A sampai Z, jenis-jenisnya, bahayanya," tutur dia.
Pojok Edukasi Narkoba di Polres HSU
Pojok edukasi narkoba ini diresmikan pada September 2024 lalu. AKP Sutargo membuat pojok edukasi ini sebagai salah satu upaya agar anak-anak menjauhi narkoba.
"Saya bersama Bapak Kapolres, kebetulan Bapak Kapolres itu background-nya kan dari narkoba, terus kemudian di wilkum HSU khususnya itu kalau dilihat dari pencapaian kasus atau perkara itu lebih menonjol ke narkoba," kata Sutargo kepada detikcom.
AKP Sutargo membuat pojok edukasi untuk membentengi anak dari bahaya narkoba di Polres Hulu Sungai Utara (Foto: dok. Istimewa)
AKP Sutargo menjabat sebagai Kasat Resnarkoba Polres HSU pada 23 November 2023. Usai menjabat itu, dia melihat kasus narkoba menjadi salah satu perhatian.
Kemudian dia melihat belum ada fasilitas umum di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang dibuatkan khusus sebagai sarana edukasi narkoba kepada masyarakat. Dia kemudian berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupten HSU hingga Pemerintah Daerah untuk membuat pojok edukasi.
"Kami koordinasi sama Bapak Kapolres apakah diperkenankan, kan kita ada fasilitas umum di ruang pelayanan masyarakat, kan masyarakat kadang ada membawa anaknya, mereka memohon untuk bikin SIM, atau membuat SKCK atau dia melapor, itu satu atap, jadi satu tempat ada ruangan tersendiri jadi situ lengkap pelayanan semuanya, jadi ada loket-loketnya," jelasnya.
Sutargo kemudian diizinkan oleh Kapolres untuk menggunakan ruangan kosong sebagai pojok edukasi narkoba. Dia juga berkomunikasi dengan BNN untuk membuat replika jenis-jenis narkoba untuk ditampilkan di pojok edukasi itu. Butuh waktu sekitar 6 bulan hingga pojok edukasi ini berdiri.
"Kalau di berita itu sulit mendapatkan (pengetahuan jenis-jenis narkoba), ini kita berusaha memberikan pemahaman itu, kebetulan dibolehkan, kemudian kita buatlah museum tadi, isinya tentang bentuk-bentuk, jenis-jenis narkoba dalam bentuk replika, jadi bukan asli. Replika sendiri kita juga memohon BNN, jadi ada logo resmi dikeluarkan oleh mereka, kita minta izin ternyata dapat," jelasnya.
Jenis-jenis narkoba dalam bentuk replika itu dipasang di pojok edukasi itu. Jenis-jenisnya di antaranya narkotika golongan 1 sebanyak 65 jenis, golongan 2 sebanyak 86 jenis, golongan 3 sebanyak 14 jenis. Ada pula replika prekursor narkotika dalam tabel 1 sebanyak 14 jenis dan tabel 2 sebanyak 9 jenis.
"Kemudian ada juga yang kita buat mobile, misalnya nanti sekolah nanti perlu penyuluhan atau apa, jadi siapa yang berangkat ke sana, nggak mesti dari kami, mungkin dari Binmas atau dari Polsek itu kita pinjamin itu, tapi isinya sama dengan yang kita pasang di museum tadi. Bentuknya box, ringan paling 3 kg jadi pakai sepeda motor pun bisa," tutur dia.
Replika jenis-jenis narkoba untuk edukasi yang dibuat oleh AKP Sutargo (Foto: dok. Istimewa)
Upaya Selamatkan Anak Muda dari Bahaya Narkoba
AKP Sutargo mengatakan pojok edukasi yang dibuat ini belum berdampak signifikan. Namun, kata dia, upaya harus terus dilakukan agar anak yang masih bersih tidap terpapar narkoba.
"Sebarnya sifatnya sih kalau hasil nomor sekian sih, tujuan utama berperan menyelamatkan yang masih selamat, kalau si pengguna nanti di bidang kami di Gakkum dan BNNK, yang kita ingin selamatkan yang belum tahu sama sekali, dia cukup tahu wawasan dan dia lebih kuat menghindari," jelasnya.
AKP Sutargo membuat pojok edukasi untuk membentengi anak dari bahaya narkoba di Polres Hulu Sungai Utara (Foto: dok. Istimewa)
Di sisni lain, kata Sutargo, anak yang sudah terpapar narkoba harus segera diselamatkan dan direhabilitasi. Dia menyebut perhatian khusus harus diberikan, terutama oleh lingkungan keluarga.
"Makanya yang paling berat untuk kita adalah menyelamatkan si pengguna. Itu kalau nggak dia keluarganya tidak ada kepedulian, terus kita tidak sempat menemukan, dia terlena dengan keadaan, dia akan lepas kontrol, dia akan menginjak ke atasnya, dipastikan alurnya seperti itu," tutur dia.
Sutargo mengatakan jika pengguna tidak segera direhabilitasi, maka dia berpotensi untuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkan barang haram itu. Bahkan, kata dia, mereka bisa menjadi pengedar.
"Bagi yang di atas pengguna seperti kayak kurir dan bandar dia egois, apatis, tidak peduli sama lingkungan, pengguna ini dimanfaatin itu dikasih iming-iming, udah bagiannya dia diserahkan pengguna tadi, yang pengguna yang penting pakai, nanti setelah meningkat kemudian kurir lapor ke bandarnya, 'ini bisa dipercaya nih', ya udah makin bermain dia, kalau nggak segera diselamatin ya kayak gitu," jelasnya.
AKP Sutargo memberikan edukasi terkait bahaya narkoba (Foto: dok. Istimewa)
Dalam hal sosialisasi, Polres HSU menggandeng sekolah. AKP Sutargo menyebut anak-anak akan diajak ke pojok baca kemudian dikenalkan dengan jenis-jenis narkoba dan cara pencegahannya.
"TK Bhayangkari kadang ada jam tertentu nanti didampingi sama guru ke tempat pelayanan nanti mengenalkan dengan juru bicara dari kita, dari anggota juga. Kebetulan juga di Satlantas ada bentukan polisi cilik dari berbagai sekolahan di tingkat SD dan SMP, sekitar 90-an dia kegiatannya aktif di sini, dia kalau pertemuan nanti kita geser ke sana, kita bekali juga masing-masing ada buku," tutur dia.
Ajak Siswa Jadi Duta Anti-narkoba
Selain itu, Polres HSU juga mengajak siswa untuk menjadi duta anti-narkoba. Dia menyebut ada sekitar 50 siswa yang dijadikan duta sehingga bisa menyebarkan pengetahuan kepada teman-temannya di sekolah.
"Kalau di Binmas Porlres ada sekitar 50-an itu tergabung dari berbagai macam sekolah menengah tingkat atas, ada MAN, SMK, SMA, itu mereka digabung dalam Saka Bhayangkara, kita libatin, jadi mereka ini kita jadikan duta anti-narkoba. Mereka membantu kita, karena kalau kami keliling untuk melaksanakan kegiatan, di samping nggak ada anggaran, kami juga nggak akan cukup, karena kami penegakan hukum, kita sekaligus membantu Satbinmas untuk penyuluhan itu," tutur dia.
AKP Sutargo memberikan buku edukasi mengenai bahaya narkoba ke sekolah (Foto: dok. Istimewa)
Dalam beberapa kesempatan, AKP Sutargo juga melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat mengenai bahaya narkoba. Dalam sosialisasi itu, AKP Sutargo membawa replika jenis-jenis narkoba tersebut dan memberikan penjelasan.
"Alhamdulillah semenjak kita galakkan tahun 2024 tadi alhamdulillah signifikan, dari segi informasi lebih cepat. Masyarakat lebih intens, 'ini ada informasi ini', kita cek ternyata betul. Kalau dulu kayak jaim atau khawatir informasinya bakal bocor. Itu setelah kita lebih terbuka lagi ternyata mereka feedback ke kita sangat bagus," jelasnya.
(lir/knv)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu