Airlangga Harap Sinergi TNI-Polri Ciptakan Iklim Usaha yang Lebih Sehat

1 month ago 39

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Asta Cita menjadi misi yang diusung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menjadi arah kebijakan nasional dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Salah satu yang menjadi fokusnya yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemerintah berupaya menggalang sinergi nasional yang erat guna memastikan terjaganya stabilitas ekonomi serta terwujudnya kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Hal tersebut diungkapkan oleh Airlangga saat Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema 'Sinergitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita' di Jakarta, Kamis (30/1).

"Beberapa program prioritas daripada Bapak Presiden, yang utama terkait dengan ketahanan pangan. Ini tujuannya adalah menjaga harga pangan dan swasembada pangan," kata Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Jumat (31/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan catatan kinerja dalam masa 100 hari pertama Kabinet Merah Putih telah berhasil mengimplementasikan sejumlah kebijakan strategis. Beberapa di antaranya yakni peluncuran 15 (lima belas) paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan di awal tahun 2025, kenaikan UMP sebesar 6,5%, penghapusan utang macet bagi UMKM, perpanjangan penyimpanan DHE Sumber Daya Alam di dalam negeri, serta upaya menjaga daya beli masyarakat melalui program penurunan harga tiket hingga 10% saat libur Nataru dan program belanja murah Harbolnas, BINA, dan EPIC Sale di akhir tahun 2024.

Melalui berbagai langkah strategis yang telah diambil, dia optimistis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2028, seiring dengan peningkatan investasi dan diversifikasi pasar internasional.

Airlangga menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan dunia usaha akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.

"Stabilitas nasional yang kuat akan menjadi landasan utama bagi keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran TNI dan Polri atas dedikasi luar biasa dalam menjaga stabilitas yang menjadi pondasi penting bagi pembangunan ekonomi nasional," ujar Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua aspek utama yang harus diperkuat untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran guna memastikan ketersediaan pangan. Upaya swasembada pangan juga dilakukan guna mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan produksi dalam negeri.

Terkait upaya pengendalian inflasi, Airlangga menyampaikan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) telah berhasil menekan inflasi pada kisaran 1,5%, lebih rendah dibandingkan era sebelumnya yang mencapai 5%. Hal ini sekaligus menjadi bukti konkret kontribusi TNI-Polri dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

"Kontribusi sinergi TNI-Polri juga diperlukan dalam upaya pemberantasan praktik penyelundupan yang telah secara nyata merugikan perekonomian nasional. Selain diharapkan dapat mencegah masuknya barang-barang ilegal seperti di sektor perikanan, pertanian, dan tekstil, sinergi yang baik antara TNI-Polri juga diharapkan mampu menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan kompetitif serta berujung kepada terjaganya stabilitas perekonomian nasional," tuturnya.

Dia mengatakan, saat ini, pemerintah telah mengembangkan 24 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menarik investasi di berbagai sektor strategis termasuk sektor manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta juga kegiatan dalam bentuk maintenance, repair, dan overhaul untuk pesawat. Secara kumulatif mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2024 KEK telah mencatat capaian investasi sebesar Rp 256,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156.208 orang dan melibatkan sebanyak 394 pelaku usaha.

Selain itu, keikutsertaan Indonesia dalam berbagai kerja sama ekonomi global seperti BRICS, OECD, RCEP, dan CPTPP, menjadi strategi utama dalam meningkatkan daya saing nasional.

"Sekarang Malaysia, Singapura kepingin bikin lagi data center dengan Kawasan Ekonomi Khusus. Kita memerlukan speed untuk merespons lagi supaya investasi ini lari ke Indonesia," tutup Airlangga.

Sebagai informasi tambahan, dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut, turut hadir di antaranya yakni Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, para Kapolda dan Panglima Kodam, dan Staf Ahli Kemenko Perekonomian Bidang Pembangunan Daerah Haryo Limanseto.


(prf/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial