Karawang -
Seorang karyawati pabrik di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meninggal dunia setelah menjalani operasi jari. Luka di jari itu dialami korban saat bekerja.
"Iya, itu kejadian Sabtu, kemarin baru kami lakukan pemeriksaan ke perusahaan, dan hasilnya memang sudah sesuai prosedur K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)" kata Kepala UPTD Pengawas Ketenagakerjaan (Wasnaker) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Devie Devianty, dilansir detikJabar, Kamis (24/5/2025).
Peristiwa itu viral di media sosial. Dalam video berdurasi 49 detik, terlihat seorang perempuan menunjukkan beberapa bagian jari tangan kirinya yang terluka saat berada di Rumah Sakit Fikri, Kabupaten Karawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan hasil investigasi, kami menemukan karyawan luka, dan itu tidak fatal, apalagi menyebabkan kehilangan nyawa. Makanya dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit rujukan. Hanya, di rumah sakit ini, ada informasinya meninggal pasca-operasi," kata dia.
Hal itu, kata Devie, juga menjadi pertanyaan pihak Wasnaker karena di luar kewenangan pihaknya. "Itu meninggalnya justru pasca-operasi. Nah, untuk itu, coba konfirmasi rumah sakit karena di luar kewenangan ketenagakerjaan," imbuhnya.
detikJabar juga berupaya meminta keterangan kepada pihak RS Fikri Medika melalui hotline layanan RSUFM. Namun, hingga berita ini ditulis, pihak rumah sakit belum memberi keterangan apa pun terkait dengan peristiwa yang terjadi.
"Mohon tunggu ya, Kak, kami bantu konfirmasi ke bagian unit terkait," tulis hotline Rumah Sakit Medika, saat dimintai konfirmasi melalui pesan tertulis.
Pengakuan Keluarga Korban
Peristiwa kecelakaan kerja itu terjadi pada Sabtu (19/4). Korban yang diketahui bernama Kintan Juniasari, warga Desa Kedawung, itu kemudian meninggal dunia setelah menjalani operasi.
Kakak korban, Engkus, menjelaskan, setelah mengalami kecelakaan di tempat kerjanya, adiknya lalu dirujuk ke RS Fikri Medika.
"Awalnya kecelakaan di pabrik Sabtu kemarin, kemudian pihak perusahaan mengevakuasi adik saya ke RS Fikri untuk tindakan medis. Dari pihak rumah sakit memutuskan untuk melakukan tindakan operasi terhadap adik saya," kata Engkus saat dimintai konfirmasi detikJabar, Kamis (24/4/2025).
Engkus mengaku heran terhadap tindakan yang dilakukan pihak rumah sakit. Sebab, tindakan yang dilakukan pihak rumah sakit tanpa sepengetahuan keluarga.
"Kami sekeluarga ini heran, kenapa pihak rumah sakit mengambil langkah operasi, bahkan membius adik saya secara menyeluruh, padahal adik saya hanya mengalami luka ringan pada bagian ujung jarinya saja," imbuhnya.
Setelah sadar dari bius pasca-operasi, Engkus menceritakan, kondisi adiknya melemah. Beberapa bagian pada tubuhnya mengeluarkan darah.
Jenazah korban sudah dikebumikan di dekat permukiman keluarganya. Engkus dan keluarga korban menuntut iktikad baik dari pihak rumah sakit, dan meminta pihak kepolisian mengungkap kejanggalan prosedur operasi tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
Lihat juga Video: Deretan Benda Saksi Kebrutalan Anak Bos Toko Roti Penganiaya Karyawati
(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini