Trump Sebut Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia Banyak Masalah dengan Istri

1 month ago 24

Jakarta -

Pangeran Harry terancam dideportasi dari Amerika Serikat terkait isu masalah keimigrasian. Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tidak mendeportasi Pangeran Harry.

Trump mengungkap salah satu alasan tidak mendeportasi pangeran Harry dengan mengutip masalah perkawinan Duke of Sussex itu sebagai alasan keringanan hukuman.

Trump mengatakan, "Saya akan membiarkannya sendiri," Trump menyebut Pangeran Harry sudah memiliki masalah dengan istrinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak ingin melakukan itu... Dia sudah punya cukup banyak masalah dengan istrinya. Dia mengerikan," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan The New York Post, dilansir Anadolu, Minggu (9/2/2025).

Diketahui, dilansir Anadolu dan AP, status imigrasi Harry telah diawasi dengan cermat. Yayasan Heritage menuduh dia mungkin telah menyembunyikan penggunaan narkoba ilegal di masa lalu, yang dapat mendiskualifikasi dia dari visa AS.

Yayasan Heritage juga menuduh Pangeran Harry menerima perlakuan istimewa saat memasuki negara AS.

Lembaga tersebut itu menggugat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tahun lalu untuk merilis catatan visa Harry, dengan mengutip pengakuan penggunaan narkoba dalam otobiografinya, Spare.

Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle pindah ke California Selatan pada tahun 2020.

"Kami percaya rakyat Amerika memiliki hak untuk mengetahui apakah Pangeran Harry jujur dalam permohonannya," kata Nile Gardiner, kepala Pusat Kebebasan Margaret Thatcher Yayasan Heritage.

Heritage berpendapat bahwa ada "kepentingan publik yang besar" terkait apakah Harry menerima perlakuan khusus selama proses aplikasi, khususnya setelah memoarnya tahun 2023 "Spare" mengungkap penggunaan narkoba di masa lalu.

Harry mengatakan dalam "Spare" bahwa dia mengonsumsi kokain beberapa kali mulai sekitar usia 17 tahun, agar 'Merasa berbeda'. Dia juga mengakui menggunakan ganja dan jamur psikedelik.

AS secara rutin menanyakan tentang penggunaan narkoba pada aplikasi visanya, dan hal itu telah dikaitkan dengan masalah perjalanan bagi para selebritas, termasuk koki Nigella Lawson, penyanyi Amy Winehouse, dan model Kate Moss.

Pengakuan penggunaan narkoba di masa lalu tidak serta-merta menghalangi orang untuk masuk atau tinggal di negara tersebut, tetapi menjawab dengan tidak jujur dapat menimbulkan konsekuensi serius.

"Jika ia berbohong, Anda akan dideportasi," kata pengacara Heritage, Samuel Dewey, kepada wartawan setelah sidang.

"Orang-orang secara rutin dideportasi karena berbohong pada formulir imigrasi."

Dewey mengatakan ada kemungkinan Harry jujur tentang penggunaan narkoba sebelumnya pada aplikasinya, dan menerima keringanan internal DHS atau semacam visa diplomatik dari Departemen Luar Negeri. Kedua pilihan tersebut sah tetapi akan membuat pemerintah dan Harry terbuka terhadap tuduhan perlakuan khusus.

Pasangan yang pindah ke AS pada tahun 2020 setelah mengundurkan diri dari tugas kerajaan, telah menjadi kritikus vokal Trump, dengan Meghan Markle menyebutnya "memecah belah" dan "misoginis".

Trump, yang sebelumnya mengkritik Harry dan Markle, menggambarkan Duke sebagai "dicambuk" oleh istrinya.

(yld/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial