Trump Ancam Setop Dana Rp 150 T ke Harvard gegara Dugaan Anti-Yahudi

1 day ago 13

Washington -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan meninjau pendanaan USD 9 miliar atau sekitar Rp 150 triliun untuk Universitas Harvard atas dugaan anti-semitisme atau anti-Yahudi di kampus. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memangkas dana jutaan dolar dari Universitas Columbia gara-gara aksi mahasiswa pro-Palestina yang sengit.

Dilansir AFP, Selasa (1/4/2025), Trump telah secara agresif menargetkan universitas-universitas bergengsi di AS yang mahasiswanya banyak terlibat protes sengit terhadap perang Israel melawan Hamas di Gaza. Trump mencabut dana federal mereka dan memerintahkan petugas imigrasi untuk mendeportasi demonstran mahasiswa asing, termasuk mereka yang memiliki kartu hijau.

Pemerintah AS akan melihat kontrak senilai USD 255,6 juta antara Harvard dan pemerintah, serta komitmen hibah multi-tahun senilai USD 8,7 miliar untuk institusi Ivy League yang bergengsi itu. Para kritikus Trump berpendapat upaya pemerintahan Trump bersifat pembalasan dan akan memiliki efek yang mengerikan pada kebebasan berbicara, sementara para pendukungnya bersikeras bahwa hal itu perlu untuk memulihkan ketertiban di kampus-kampus dan untuk melindungi mahasiswa Yahudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pendidikan AS Linda McMahon mengatakan kegagalan Harvard untuk melindungi mahasiswa di kampus dari diskriminasi anti-Semit serta mempromosikan ideologi yang memecah belah ketimbang kebebasan bertanya telah membahayakan reputasinya.

"Harvard dapat memperbaiki kesalahan ini dan mengembalikan dirinya ke kampus yang didedikasikan untuk keunggulan akademis dan pencarian kebenaran, tempat semua mahasiswa merasa aman di kampusnya," ujarnya.

Presiden atau Rektor Harvard, Alan Garner, mengatakan penghentian pendanaan dapat mengancam berbagai penelitian. Dia mengatakan pemerintahan Trump telah memberi tahu rencana penghentian anggaran itu.

"Jika pendanaan ini dihentikan, penelitian yang menyelamatkan nyawa akan terhenti dan membahayakan penelitian dan inovasi ilmiah yang penting. Pemerintah telah memberi tahu kami bahwa mereka mempertimbangkan tindakan ini karena mereka khawatir Universitas belum memenuhi kewajibannya untuk mengekang dan memerangi pelecehan anti-Semit," ujarnya.

Garner menolak karakterisasi ini dan mengatakan universitas telah memperkuat aturan dan pendekatan untuk mendisiplinkan pihak yang melanggarnya selama 15 bulan terakhir sebagai cara mengatasi anti-Semitisme di kampus. Trump sebelumnya menargetkan Universitas Columbia di New York dengan mengkaji ulang pendanaan sebesar USD 400 juta dan menahan mahasiswa pascasarjana yang terkait dengan protes untuk dideportasi serta berusaha menangkap yang lainnya.

Universitas Columbia kemudian mengumumkan paket konsesi kepada pemerintah terkait definisi anti-Semitisme, pengawasan protes, dan pengawasan untuk departemen akademik tertentu. Namun, mereka tidak memenuhi beberapa tuntutan yang lebih keras dari pemerintahan Trump.

"Tindakan Gugus Tugas hari ini mengikuti tinjauan serupa yang sedang berlangsung terhadap Universitas Columbia. Tinjauan tersebut menyebabkan Universitas Columbia setuju untuk mematuhi sembilan prasyarat untuk negosiasi lebih lanjut terkait pengembalian dana federal yang dibatalkan," kata pernyataan resmi Columbia.

(haf/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial