Tank-tank Israel tiba-tiba merapat ke wilayah Tepi Barat. Hal itu membuat warga yang berada di kamp pengungsian was-was.
Dirangkum detikcom, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/2/2025), tank-tank itu dikerahkan dan menghancurkan sebagian besar area kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat, terutama Jenin. Militer Israel juga untuk pertama kali dalam beberapa dekade terakhir, mengerahkan tank-tank mereka ke wilayah Tepi Barat.
Situasi di kamp pengungsi Jenin saat ini, hampir kosong dan gang-gang yang dahulu ramai kini sepi dengan aktivitas penghancuran oleh militer Israel membuat jalanan menjadi lebih lebar namun tanpa tanda kehidupan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taktik semacam ini dikhawatirkan mengulangi taktik yang sudah diterapkan di Jalur Gaza, dengan pasukan Israel bersiap untuk melaksanakan operasi jangka panjang di wilayah Tepi Barat. Warga Palestina di sana mengkhawatirkan operasi "pembersihan" seperti yang terjadi di Jalur Gaza.
Sedikitnya 40.000 warga Palestina telah mengungsi dari rumah-rumah mereka di Jenin dan kota terdekat Tulkarem di Tepi Barat bagian utara sejak Israel memulai operasi militernya hanya sehari setelah perjanjian gencatan senjata Gaza tercapai usai perang berkecamuk selama 15 bulan terakhir.
"Jenin adalah pengulangan dari apa yang terjadi di Jabalia," sebut juru bicara pemerintah kota Jenin, Basheer Matahen, merujuk pada kamp pengungsi di wilayah Jalur Gaza bagian utara yang "dibersihkan" oleh pasukan Israel usai pertempuran sengit selama berminggu-minggu.
"Kamp ini sudah tidak bisa dihuni lagi," ucapnya.
Tank-tank Israel Hancurkan Rumah
Foto: Saat Israel Kembali Serang Palestina, Ledakkan Kamp Pengungsi di Jenin (AP/Majdi Mohammed).
Matahen menyebut 12 tank menghancurkan rumah-rumah dan infrastruktur di area kamp itu. Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengatakan pada Minggu (23/2) bahwa tiga kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat -- Jenin, Tulkarem dan Nur Shams -- "sekarang kosong dari penduduk" setelah serangan Israel yang dimulai bulan lalu.
Dia memerintahkan pasukan Israel "untuk bersiap menghadapi kehadiran jangka panjang di kamp-kamp yang telah dibersihkan pada tahun mendatang dan mencegah kembalinya para penduduk dan kebangkitan terorisme".
Militer Tel Aviv juga mengumumkan pengerahan tank ke area Jenin. Hal ini, menurut laporan AFP, merupakan pertama kalinya tank-tank Israel beroperasi di Tepi Barat yang diduduki sejak berakhirnya intifada Palestina Kedua tahun 2005.
Israel meluncurkan operasi militer terhadap Tepi Barat, terutama Jenin, dengan mengatakan bermaksud memberantas militan yang didukung Iran, termasuk Hamas dan Jihad Islam, yang tertanam kuat di kamp-kamp pengungsi selama beberapa dekade terakhir.
Namun seiring berjalannya waktu, warga Palestina menyadari niat sebenarnya dari Tel Aviv adalah melakukan pemindahan pendudukan secara permanen dan berskala besar dengan menghancurkan rumah-rumah dan membuat mereka tidak mungkin tinggal di sana.
"Israel ingin menghapus kamp-kamp dan kenangan akan kamp-kamp tersebut, secara moral dan secara finansial, mereka ingin menghapus nama-nama pengungsi dari ingatan masyarakat," sebut Hassan al-Katib, yang berusia 85 tahun dan sudah sejak lama tinggal di Jenin bersama 20 anak dan cucunya.
(whn/lir)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu