Dragi Stojanov menangis sambil memegang foto putranya Tomche Stojanov, salah satu korban kebakaran besar di sebuah klub malam di kota Kocani, Makedonia Utara, Senin (17/5/2025). (AP Photo/Visar Kryeziu)
Tragedi kebakaran kelab malam di Kocani, Makedonia Utara, menewaskan 59 pengunjung. (AP Photo/Visar Kryeziu)
Kebakaran mematikan itu dimulai sekitar pukul 02.30 waktu setempat (01.30 GMT) pada hari Minggu dan menyebar dengan cepat karena langit-langitnya terbuat dari bahan yang mudah terbakar. (AP Photo/Visar Kryeziu)
Saat itu klub malam Pulse dipenuhi penggemar yang menonton DNK, band hip-hop populer, ketika percikan api dari suar tampaknya membakar sebagian langit-langit. (AP Photo/Visar Kryeziu)
Ada 500 orang di dalam tempat itu saat itu, jauh melebihi kapasitas untuk 250 tiket yang terjual. Para pejabat mengatakan izin klub itu diperoleh secara ilegal dan tempat itu adalah gudang karpet yang dialihfungsikan, yang pintu keluar daruratnya terkunci saat itu. Hanya ada dua alat pemadam kebakaran dan tidak ada alarm kebakaran atau sistem penyiram, kata jaksa penuntut negara Ljupco Kocevski. (AP Photo/Visar Kryeziu)
Lebih dari 160 orang terluka dalam kebakaran itu, termasuk 45 orang yang menderita luka sangat serius. Banyak dari mereka telah diterbangkan ke rumah sakit di negara tetangga Bulgaria, Yunani, Serbia, dan Turki untuk perawatan spesialis. (AP Photo/Visar Kryeziu)
Tangis orang-orang pecah saat mengetahui keluarga mereka menjadi korban dari kebakaran hebat ini. (AP Photo/Armin Durgut)
Para pelayat menyalakan lilin, berpelukan dan menangis, serta menulis pesan belasungkawa di alun-alun. (AP Photo/Armin Durgut)
Keluarga korban yang masih hilang telah mengantre di luar rumah sakit untuk memberikan sampel DNA guna membantu identifikasi. (AP Photo/Armin Durgut)
Mereka juga menuntut tanggung jawab pemerintah serta pemilik kelab malam tersebut karena ada indikasi penyuapan dan korupsi. (AP Photo/Armin Durgut)