Jakarta -
Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM melakukan survei pengukuran persepsi masyarakat soal program penyelenggaraan transportasi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Hasilnya, 86% responden merasa puas dan sangat puas.
Survei dilakukan pada 29 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 di tujuh provinsi mewakili sekitar 62% tujuan perjalanan dengan 37 simpul transportasi dan titik ruas jalan.
Terdapat 5.804 responden yang disurvei. Survei itu memiliki margin of error 1,35%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diketahui, Kementerian Perhubungan mencatat, ada 94,67 orang yang melakukan perjalanan selama libur Nataru 2024-2025.
Pemerintah melakukan sejumlah program untuk memberikan pelayanan terbaik seperti mudik gratis untuk moda angkutan laut hingga optimalisasi gerbang tol.
Kepala Pustral UGM, Ikaputra mengungkapkan, seluruh indikator penilaian survei tersebut dinyatakan valid dan reliabel berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas.
"Jumlah responden yang merasa puas dan sangat puas mencapai 86% dan 11,3% responden menjawab netral. Adapun 1,6% responden merasa belum puas," kata Ikaputra dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/3/2025).
Ikaputra mengungkapkan indeks kepuasan pengguna transportasi mencapai nilai 4,39 atau 88,28% dari skor maksimum yang berarti masuk kategori sangat puas. Adapun indeks terbaik ada di aspek keamanan sarana angkutan umum di angka 4,6 atau 92,31% dari skor maksimum.
Sementara itu, aspek sosialisasi keselamatan dinilai perlu mendapatkan perhatian. Aspek tersebut mendapatkan nilai 4,2 atau 83,56% dari skor maksimum.
Adapun indeks kepuasan terbaik berdasarkan jenis moda transportasi yakni kereta api dengan nilai 4,6 atau 92,59% dari skor maksimum. Nilai tersebut dicapai khususnya dalam hal inovasi jenis layanan, ketepatan waktu, dan kemudahan informasi.
Ikaputra menyampaikan bus menjadi moda transportasi yang butuh dukungan banyak pihak. Adapun nilai moda transportasi bus adalah 4,2 atau 83,98% dari skor maksimum, terutama dalam hal layanan petugas, sosialisasi keselamatan, dan kemudahan informasi.
Ikaputra juga memaparkan isu transportasi yang perlu mendapatkan perhatian. Mulai dari kebersihan, kemudahan mendapat tiket hingga kenyamanan ruang tunggu.
"Sejumlah isu transportasi yang perlu mendapatkan perhatian. Isu tersebut meliputi kebersihan, kemudahan mendapatkan tiket kereta api dan angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP), serta kenyamanan ruang tunggu dan sarana angkutan laut," jelasnya.
Survei yang dilakukan Pustral UGM tersebut juga menyoroti pandangan pengguna layanan transportasi saat libur Nataru 2024-2025 terhadap sejumlah kebijakan pemerintah. Adapun kebijakan yang dimaksud adalah penyelenggaraan mudik gratis, angkutan motor gratis, pembatasan angkutan barang, optimalisasi pintu tol, kebijakan penurunan tiket pesawat, dan pengaturan lalu lintas seperti contra flow, one way, dan u-turn. Hasilnya, 89,7% responden mendukung dan mengapresiasi kebijakan pemerintah tersebut.
Sementara, Plt Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani mengaku bangga terhadap hasil survei tersebut. Dari hasil survei tersebut, kebijakan pemerintah mendapatkan respons kepuasan yang dinilai tinggi.
Dia menuturkan, kenaikan mobilisasi masyarakat terjadi hanya 30-40% dari kondisi normal. Sementara, kenaikan itu mencapai 300% saat lebaran
"Hasil survei tersebut bisa menjadi bahan persiapan Kementerian Perhubungan dalam menghadapi momen lebaran," kata Ahmad Yani.
Selanjutnya, Guru Besar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM Danang Parikesit mengungkapkan, kinerja prasarana yang dimonopoli BUMN dinilai cenderung lebih memuaskan dibanding sarana yang dikelola swasta dengan sejumlah alternatif operator.
Sementara, seorang pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio berharap hasil survei itu bisa dianalisis lebih lanjut sebagai rekomendasi bagi pemangku kebijakan. Selain itu, Tulus Abadi dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menyampaikan, Standar Pelayanan Minimum (SPM) perlu diperhatikan, khususnya pengoperasian jalan tol melalui manajemen lalu lintas seperti di momen Nataru atau lebaran.
Sebagai influencer dan pengguna transportasi, Danang Giri Sadewa menekankan, media sosial dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap layanan publik. Dia juga mengapresiasi Pustral UGM dan pemerintah yang melibatkan pegiat media sosial dalam memotret dan membincangkan isu publik.
Selanjutnya, penyelenggara survei, Dewanti mengungkapkan, hasil survei tersebut akan dianalisis lebih lanjut untuk memperbaiki kebijakan.
Rekomendasi Tim Pustral UGM
Dari hasil survei dan diskusi publik, diketahui, terdapat kebijakan pemerintah yang menguntungkan masyarakat seperti diskon tarif angkutan umum hingga pembatasan lalu lintas angkutan barang. Sementara itu, kebijakan tersebut dinilai membebani operator angkutan umum dan pelaku usaha.
Untuk itu, Tim Pustral UGM merekomendasikan dua kebijakan. Rekomendasi pertama adalah penguatan layanan transportasi saat libur hari besar.
Kebijakan tersebut dilakukan guna menyelaraskan kapasitas pemerintah untuk menjawab kebutuhan layanan transportasi, mencegah eksternalitas negatif bagi aktor tertentu, dan memperluas cakupan layanan transportasi.
Kedua, Tim Pustral UGM merekomendasikan peningkatan kualitas layanan transportasi saat libur hari besar untuk menjaga kualitas pelayanan transportasi seperti keamanan, kenyamanan, juga kebersihan fasilitas sarana dan prasarana transportasi.
Selanjutnya, sejumlah pihak menginginkan adanya survei operator angkutan untuk mengetahui tantangan dan peluang dalam implementasi kebijakan layanan transportasi selama Nataru 2024-2025.
Selain itu, pemerintah diharap antisipasi adanya potensi pergerakan angkutan lebaran yang dinilai lebih banyak dan kompleks. Pemerintah juga diharapkan bisa lebih baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu