Jakarta -
Suhu di Arab Saudi diprediksi sekitar 40 derajat celcius pada hari-hari awal kedatangan jemaah haji Indonesia. Wakil Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Yuni Anisa, meminta jemaah haji tak memaksakan diri beribadah sunah dan rutin minum air putih.
"Jangan terlalu ngoyo mengejar ibadah sunah, karena yang paling penting justru saat Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Itu yang harus dijaga betul kondisi tubuhnya," ujar Yuni seperti dikutip dari Media Center Haji 2025, Sabtu (3/5/2025).
Yuni pun memberi sejumlah tips untuk menjaga kondisi fisik selama di Saudi untuk jemaah haji RI. Pertama, jemaah haji diminta cukup istirahat selama di Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jemaah diminta untuk tidak memaksakan diri mengikuti semua kegiatan. Yuni mengingatkan jemaah haji harus menyiapkan energi untuk melaksanakan rukun dan wajib haji, terutama rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Yuni juga meminta jemaah haji minum air setiap jam, idealnya 200 cc per jam. Dia menyarankan jemaah minum air putih atau air yang mengandung elektrolit seperti oralit.
Berikutnya, jemaah diminta tak melewatkan waktu makan. Dia mengimbau jemaah makan sesuai waktu yang ditentukan agar makanan tetap fresh dan gizinya terjaga.
Yuni meminta jemaah menghindari merokok atau asap rokok orang lain. Dia mengatakan hal ini penting untuk mencegah iritasi saluran pernapasan.
Jemaah juga diminta menggunakan payung, topi, lip balm, pelembap wajah, dan kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan. Jemaah disarankan memakai kain basah atau menyemprotkan air ke wajah secara rutin untuk mencegah mimisan akibat panas ekstrem sekaligus mendinginkan tubuh.
Dia juga meminta jemaah yang mengidap penyakit tertentu untuk mengonsumsi obat secara rutin sesuai resep. Apalagi, jemaah yang memiliki penyakit hipertensi (darah tinggi) dan diabetes.
Yuni mengatakan dehidrasi, kelelahan, dan lingkungan panas sangat rentan memicu kondisi serius, seperti pingsan, infeksi saluran napas, bahkan gangguan jantung dan paru. Dia meminta jemaah tak menyepelekan cuaca panas.
"Ibadah haji bukan perlombaan fisik. Justru kekuatan sejatinya ada pada kesiapan mental dan fisik saat Armuzna," ujarnya.
Selain itu, Yuni juga mengingatkan jemaah haji agar tak ragu memeriksakan diri ke KKHI jika mengalami gejala penyakit. KKHI di Madinah buka 24 jam.
Lokasi KKHI Madinah tidak jauh dari area Markaziyah yang menjadi kawasan hotel jemaah haji RI. Yuni menjelaskan seluruh fasilitas utama kini sudah siap beroperasi penuh.
"Kami saat ini fokus pada layanan gawat darurat. Ada sekitar 10 bed yang disiapkan khusus untuk UGD," jelasnya.
KKHI juga menyiapkan ruang rawat inap pria dan wanita, ruang observasi, klinik kejiwaan, apotek, laboratorium sederhana, fasilitas radiologi, hingga gigi. Perawatan kejiwaan menjadi salah satu layanan penting tahun ini.
Menurut Yuni, perubahan lingkungan yang ekstrem, kelelahan, hingga terpisah dari rombongan bisa memicu gangguan mental sementara. Kondisi itu rentan terjadi pada jemaah haji lanjut usia.
"Seringkali yang lansia, lebih dari 60 tahun, jadi bingung, ngomong ngelantur, atau tiba-tiba panik. Apalagi jika ada komorbid seperti hipertensi atau diabetes yang tidak terkontrol. Bisa makin parah kalau ditambah dehidrasi dan kelelahan," ujar dia.
Dia menegaskan layanan di KKHI tidak dipungut biaya bagi jemaah haji RI. Dia berharap jemaah haji RI tak ragu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang disiapkan pemerintah Indonesia.
"Selama dia jemaah haji Indonesia, tidak dipungut biaya. Semua layanan terbuka untuk seluruh jemaah Indonesia. Kami di sini untuk menjaga mereka tetap sehat sampai puncak ibadah haji nanti," kata Yuni.
(haf/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini