Jakarta -
Hari ini merupakan puncak arus mudik Lebaran 2025. Sebagian orang yang sudah libur, mulai mudik hari ini atau yang bertepatan dengan H-3 Lebaran Idul Fitri 2025.
Sebanyak 8.500 kendaraan melintas di Tol Trans Jawa setiap jam. Korlantas Polri dan Jasa Marga resmi menerapkan rekayasa lalu lintas berupa one way nasional mulai dari Tol Japek Km 70 sampai Km 414 Kalikangkung.
"Kalau sekarang, 8.500, berarti untuk one way nasional 8.500 kendaraan per jam," kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Gerbang Tol Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (Jabar), pada Jumat (28/3/2025) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu pada jumlah kendaraan yang melintas per jam keluar dari Jakarta, hari ini dipastikan merupakan puncak arus mudik Lebaran 2025. Angka tersebut sudah melewati parameter one way lokal.
"Ya kalau kita lihat dari jumlah kendaraan yang sudah 8.500 kendaraan per jam, maka kami bisa menyampaikan bahwa ini adalah puncak dari arus mudik," tegasnya.
Penumpang Mudik via Soetta Capai 178 Ribu
Pemudik Lebaran Idul Fitri 2025 juga memadati Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) hingga siang ini. Jumlah pemudik yang terbang via Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) hari ini mencapai 178 ribu orang.
"Jadi kami sampaikan bahwa memang di hari Kamis dan Jumat ini sesuai dengan prediksi adalah puncak dari arus mudik di mana hari Kamis kemarin itu jumlah pengguna jasa pesawat udara sebanyak 174 ribu dan hari ini sedikit lebih meningkat sekitar 178 ribu," kata Kapolresta Bandara Soetta Kombes Ronald Sipayung kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).
Bandara Soekarno-Hatta dipadati pemudik (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Ronald mengatakan hari ini diprediksi sebagai puncak arus mudik. Dia mengatakan pos terpadu layanan mudik sudah didirikan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas di Bandara Soetta.
"Artinya memang puncak arus mudik itu terjadi hari ini sehingga dengan prediksi yang sudah terjadi, kami dari Polisi Bandara Soekarno-Hatta sesuai dengan rencana pengamanan sudah melakukan langkah-langkah antisipasi," ujarnya.
Baca berita di halaman selanjutnya.
Cerita Pemudik Bawa Balita Naik Whoosh
Seorang pemudik bernama Syifa memilih mudik menggunakan kereta cepat Whoosh menuju Bandung, Jawa Barat. Alasannya, ia tidak mau kedua anaknya yang masih balita ngambek apabila terlalu lama di perjalanan.
Ibu tersebut mengaku rela mudik tidak bersama dengan sang suami karena waktu mulai libur yang berbeda. Hal ini juga yang menjadi alasan dirinya mudik menggunakan Whoosh.
"(Pakai Whoosh) lebih cepat. Apalagi bawa toddler (balita) gini, nggak sama suami pula pulangnya. Jadi biar anak nggak kelamaan di perjalanan, kan toddler bosenan, takutnya kalau kelamaan bisa ngambek di jalan," kata Syifa saat ditemui detikcom di Stasiun Kereta Cepat Whoosh Halim, Jakarta Timur, Jumat (28/3/2025).
Selain Syifa, pemudik lain yang juga memilih naik Whoosh karena membawa anak adalah Farhan. Anak perempuan Farhan baru berusia tiga bulan sehingga membuatnya lebih memilih mudik menggunakan kereta cepat.
"Biar cepat, karena bawa bayi. Supaya nyaman, cepat sampainya, jadi nggak rewel, kasian kalau lama," ucap Farhan.
Farhan mengaku biasanya mudik menggunakan jasa travel ke kampungnya yang berada di kawasan Ujung Berung, Kota Bandung. Namun, karena libur yang mepet, dia merasa lebih baik mudik dengan kereta cepat agar terhindar dari kemacetan.
"Biasanya travel, cuma kan tahun ini liburnya mepet banget sama Lebaran, baca berita puncak arus mudik hari ini, udah gitu sekarang punya bayi, ya udah jadi untuk hindari macet makanya naik kereta cepat, karena kalau puncak mudik pasti macet kan," kata dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini