Jakarta -
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bicara mengenai demokrasi Indonesia. Dia mengaku optimistis dengan masa depan demokrasi Indonesia.
"Banyak pertanyaan saat ini di seluruh di dunia ada kemunduran demokrasi. Setback, regressions of democracy around the globe. Konon Indonesia dilihat juga mengalami beberapa setback, kemunduran. Saya tidak pada posisi untuk menghakimi dunia atau Indonesia kita seperti apa, tapi dengan rasional, dengan kejernihan berpikir, dengan kejujuran kita, kita bisa mengatakan seperti apa kondisi demokrasi di dunia yang dipraktikan oleh banyak negara, termasuk negara-negara besar yang konon dianggap sebagai champions of democracy," ujar SBY saat menyampaikan keynote speaker dalam diskusi bedah buku 'Standing Firm for Indonesia's Democracy: An Oral History of President Susilo Bambang Yudhoyono' di KBRI Tokyo, Jumat (7/3/2025).
SBY pun menyoroti kemunduran demokrasi di sejumlah negara yang katanya paling demokrasi. Salah satunya negara yang dia sorot adalah Amerika Serikat yang saat ini dipimpin oleh Donald Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama menjabat sebagai Presiden RI, SBY mengaku memastikan dua aparat penegak hukum bertugas sesuai dengan yang diamanahkan konstitusi. Dia mengatakan saat itu jika ada militer yang cakap dan diperlukan masuk pemerintahan maka harus pensiun.
"Semangatnya jelas, konsepnya jelas, legality-nya jelas sehingga mendapatkan legitimasi yang tinggi. Dan itu segaris dengan amanah konstitusi dan Undang-Undang yang berlaku, segaris dengan respect for democratic values, segaris dengan apa yang dikehendaki oleh rakyat Indonesia," katanya.
Optimistis dengan Prabowo
Lebih lanjut, SBY juga mengatakan dia mendukung Presiden Prabowo Subianto. Dia juga mengatakan siap memberi masukan kepada Prabowo jika ada yang tidak sejalan dengan rakyat Indonesia.
"Sebagai orang tua, sebagai former leader, saya wajib mendukung pemimpin-pemimpin setelah saya, termasuk sekarang Presiden Prabowo, dan Presiden manapun, dengan hope, and I should be part of the solution, I should be part of the progress, if everything is going well, sesuai dengan mimpi bangsa kita, sesuai dengan tatanan kerangka bernegara, I am very happy," katanya.
"Kalau misalkan ada tanda-tanda, ada sesuatu yang tidak dikehendaki oleh rakyat, morally, saya harus menyampaikan dengan cara yang baik. Tidak harus di depan pers, tidak harus saya ingin show up. Lebih bagus saya behind the scene, dengan niat yang baik, dan Alhamdulillah, jalan itu sebetulnya tersedia," imbuhnya.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga berharap masa depan Indonesia cerah. Dia pun mengajak semua rakyat Indonesia bersama-sama membuat Indonesia menjadi negara maju.
"Tetapi saya masih punya harapan yang baik bagi negeri kita. Indonesia is a country of hope, meskipun harus kita pastikan, masa depan kita bagus, masa depan kita tidak gelap. Masa depan kita cerah, kita semua, mulai dari Presiden sampai para pemimpin paling depan, the people of Indonesia, all elements of the society, bersama-sama do something, not only say something, tapi betul-betul berbuat, membuat Indonesia kita cerah, tidak gelap. Membuat someday Indonesia menjadi developed country," pungkasnya.
(zap/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu