Eddy Soeparno Apresiasi MoU Listrik Surya Indonesia-Singapura

8 hours ago 4

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno menyambut gembira penandatanganan MoU terkait ekspor listrik bersih antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Singapura. Menurut Eddy, kesepakatan kedua negara ini merupakan tonggak baru dalam pengembangan Energi Terbarukan (EBT) dan ekonomi rendah karbon di Indonesia.

"Saya memberikan apresiasi kepada Pak Bahlil dan jajaran Kementerian ESDM yang secara cepat menangkap peluang untuk pengembangan sektor energi terbarukan serta low carbon business di Indonesia melalui ekspor listrik dan industri CCS (Carbon Capture Storage)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

Sebelumnya, kesepakatan itu dibuat untuk pengiriman listrik yang berasal dari energi tenaga surya di Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau, serta penyimpanan karbon Singapura ke Indonesia atau CCS, Jumat (13/06).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menyerap tenaga kerja, MoU ini juga menghasilkan devisa dan membangun industri panel surya serta industri pendukung EBT lainnya, penandatanganan MoU tersebut meneguhkan Indonesia sebagai negara yang serius melakukan dekarbonisasi terhadap perekonomiannya.

"Kebutuhan listrik Singapura yang bersumber dari EBT sangat besar dan Indonesia adalah negara yang memiliki kedekatan geografis dan sumber energi surya yang diperlukan negara tetangga kita. Selain itu, sumber panas bumi di wilayah Sumatera Barat juga bisa dikembangkan untuk menambah pasokan listrik ke Singapura. Kesediaan negara jiran ini membeli sumber listrik EBT dengan tarif yang menjanjikan, tentu menarik bagi investor domestik kita," lanjut Doktor Ilmu Politik UI ini.

"Di lain pihak, potensi penyimpanan karbon Indonesia sebesar 600 gigaton, yang merupakan terbesar di kawasan Asia, juga membuka peluang pendapatan negara dan penyerapan tenaga kerja ketika negara-negara seperti Singapura, Korea, Taiwan, dan Jepang melakukan penyimpanan karbon hasil industrinya di Indonesia. Teknologi CCS saat ini sudah teruji dan aman, sehingga pengembangan industri CCS ke depannya juga akan membawa transfer teknologi kepada anak bangsa. Selain itu, CCS merupakan low carbon business yang calon investornya cukup banyak, yang kelak akan meningkatkan porsi investasi asing ke Indonesia," sambungnya.

Eddy meyakini bahwa ekspor listrik yang dilakukan juga telah diperhitungkan dengan kebutuhan domestik negara, sehingga kebutuhan listrik dalam negeri tidak terganggu.

"Saya juga meyakini bahwa ekspor listrik ke luar negeri telah memperhitungkan kebutuhan domestik kita, sehingga kegiatan pengiriman energi ke Singapura tidak akan mengganggu kebutuhan listrik dalam negeri," ujarnya.

Terakhir, Eddy berharap sektor EBT semakin berkembang dalam mengurangi ketergantungan energi fosil yang masih banyak diimpor di Indonesia.

"Ke depannya saya berharap bahwa sektor EBT akan semakin berkembang di Indonesia, dalam rangka mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang saat ini masih banyak diimpor, serta penguatan ketahanan energi nasional sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo," tutup Anggota Komisi XII DPR RI ini.

Lihat juga Video Prabowo ke Singapura untuk Bahas Kerjasama KTT ASEAN

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial