Saat Peti Kemas Jadi Solusi Warga Korban Banjir Mengungsi Sementara

3 hours ago 2
Jakarta -

Banjir melanda sejumlah wilayah di Jakarta. Ada cerita warga yang harus mengungsi di peti kemas untuk sementara.

Sebagaimana diketahui, menurut data BPBD DKI Jakarta per Kamis (30/1/2025), per pukul 07.00 WIB, 20 RT tergenang di Jakarta Barat (Jakbar), dan 15 RT di Jakarta Utara (Jakut) sempat terendam banjir. Ketinggian air di permukiman paling tinggi di Jakbar dengan 40 sampai 80 cm.

Diketahui, penyebab banjir adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (28/01) hingga Rabu (29/01). Kondisi itu membuat tinggi muka air di pos peantauan atau pintu-pintu air naik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat," tulis BPBD DKI dalam keterangannya.

"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD juga memberikan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak Banjir yang mengungsi," ujarnya.

Bagaimana kondisi warga yang terdampak banjir? Baca halaman selanjutnya.

Banjir Mulai Surut

Pengungsi menggendong anaknya di dalam kontainer kosong di Rorotan, Jakarta, Jumat (31/1/2025). Warga Kampung Sepatan, RT 18/05, Rorotan, Cilincing terpaksa mengungsi ke kontainer kosong setelah kediamannya terendam banjir setinggi satu meter. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz Foto: Pengungsi menggendong anaknya di dalam kontainer kosong di Rorotan, Jakarta, Jumat (31/1/2025). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Banjir pun berangsur surut. Warga di Cilincing, Jakarta Utara (Jakut), kini satu per satu mulai kembali ke kediaman masing-masing.

"Hingga Jumat siang pukul 13.00 WIB, jumlah warga yang berada di pengungsian Depo BCC Cilincing hanya tersisa 15 orang dari sebelumnya sekitar 500 orang dari 160 kepala keluarga pada Jumat pagi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan dilansir Antara, Jumat (31/1).

Di Kelurahan Semper Barat ada 1.485 jiwa yang sempat mengungsi saat banjir melanda Jakarta sejak Selasa (28/1). Jumlah itu berkurang hingga siang hari ini, tersisa 887 jiwa yang masih mengungsi di sejumlah lokasi penampungan, seperti Rusun Embrio.

BPBD DKI Jakarta juga mencatat tidak ada lagi permukiman atau ruas jalan di Jakarta Utara yang terendam banjir hingga siang hari ini.

Mengungsi di Peti Kemas

Pengungsi menggendong anaknya di dalam kontainer kosong di Rorotan, Jakarta, Jumat (31/1/2025). Warga Kampung Sepatan, RT 18/05, Rorotan, Cilincing terpaksa mengungsi ke kontainer kosong setelah kediamannya terendam banjir setinggi satu meter. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz Foto: Warga Rorotan yang Terdampak Banjir Ngungsi di Kontainer Kosong (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Hal unik juga sempat terjadi di Kampung Sepatan Cilincing saat banjir Jakarta terjadi dua hari lalu. Ketua RT 18 RW 5 Kampung Sepatan Cilincing, Ipah, mengaku banyak warganya yang mengungsi di peti kemas atau kontainer yang tersedia di Depo BCC. Lokasi itu diketahui menjadi tempat pengungsian sementara ketika banjir datang.

Total ada delapan unit peti kemas yang sempat dipakai warga yang terdampak kebanjiran. Ipah mengatakan lokasi peti kemas itu siang ini telah terbebas dari pengungsi banjir.

"Air mungkin sudah surut dan mereka ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah yang terendam banjir," kata dia.

Ipah mengaku Kampung Sepatan Cilincing memang rawan banjir. Tempat tinggal mereka juga telah rutin kebanjiran saat hujan deras turun.

"Saya masih di sini dan belum ke rumah dan sampai saat ini saya tidak tahu bagaimana kondisi rumah setelah terendam banjir," katanya.

Ia menyebutkan warga Kampung Sepatan, yang terdiri atas 1.163 warga, berharap kondisi banjir yang sering terjadi di wilayahnya mendapat perhatian pemerintah Jakarta Utara.

"Semoga diperhatikan, biar kampung kami tidak terkena banjir lagi," pungkas Ipah.

Curah Hujan Hampir Sama dengan 2020

Kondisi banjir di Cengkareng (Taufiq/detikcom) Foto: Kondisi banjir di Cengkareng (Taufiq/detikcom)

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut curah hujan pada 28 Januari lalu mirip seperti curah hujan pada tahun 2020. Dia mengatakan bahwa Pemprov Jakarta bersiaga memantau perkembangan cuaca di Jakarta.

"Kami akan terus melakukan pencermatan terhadap cuaca hari-hari mendatang di DKI Jakarta dan untuk menyiap-nyiagakan seluruh hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi cuaca ekstrem," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dilansir Antara, Kamis (30/1/2025).

Teguh merujuk pada prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan Jakarta saat ini kemungkinan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Namun operasi modifikasi cuaca (OMC) pun belum dilakukan.

"Hari ini kami masih belum melakukan modifikasi cuaca, tetapi untuk ke depannya kami sudah petakan akan melakukan apabila memang dipandang perlu," ujar Teguh.

Dia mengapresiasi kesigapan para petugas dan seluruh prasarana-sarana pendukung untuk menanggulangi banjir. Menurutnya, upaya ini dilakukan karena curah hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Jakarta pada Selasa malam (28/1) hampir sama dengan curah hujan pada 2020.

Teguh mencatat pada tahun 2020, curah hujan tertinggi mencapai 377 milimeter (mm), kemudian yang terendah 256 mm.

Sedangkan, tahun ini khususnya pada 28 Januari 2025, curah hujan tertinggi mencapai 368 mm, kemudian yang terendah 264 mm.

Kendati curah hujan tahun ini lebih rendah, Teguh menginstruksikan seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat menangani dampak hujan ekstrem.

Dia upayakan dapat tertangani dengan cepat. Kesiapsiagaan personel, saluran pendukung dan saluran utama walaupun belum maksimal, ini sudah berfungsi dengan baik.

"Kami juga terus bersinergi dengan berbagai pihak agar penanganan banjir dapat berjalan optimal," kata dia.

(rdp/rdp)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial