Kericuhan terjadi saat sidang parlemen Serbia berlangsung. Para anggota parlemen dari kubu oposisi melemparkan granat asam di dalam ruang sidang.
Dirangkum detikcom, aksi lempar bom asap itu memicu kekacauan hingga salah satu satu legislator mengalami stroke.
Dilansir Reuters, Rabu (5/3/2026), aksi tersebut dimaksudkan kubu oposisi sebagai protes terhadap pemerintah Serbia dan untuk mendukung para mahasiswa yang berunjuk rasa di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unjuk rasa yang dipimpin mahasiswa selama empat bulan terakhir telah menarik perhatian lapisan masyarakat lainnya, seperti para guru, petani dan pihak-pihak lainnya. Unjuk rasa ini dipicu oleh kematian 15 orang dalam insiden runtuhnya atap stasiun kereta setempat.
Aksi protes mahasiswa ini dianggap sebagai ancaman terbesar bagi pemerintahan Presiden Aleksandar Vucic, yang berkuasa selama satu dekade terakhir. Banyak pihak mengecam praktik korupsi yang merajalela dan tidak kompetennya pemerintahan Vucic.
Kronologi Kericuhan
Foto: SERBIAN PARLIAMENT POOL / VIDEOPLUS/Handout via REUTERS
Para politisi oposisi lainnya melemparkan granat asap dan menggunakan semprotan merica di dalam ruang sidang parlemen.
Situasi kacau ini terekam kamera wartawan, dengan siaran langsung televisi Serbia menunjukkan kepulan asap berwarna hitam dan merah muda mengepul di dalam ruang sidang parlemen. Ruang sidang parlemen Serbia sebelumnya pernah menjadi arena perkelahian para anggotanya.
Saat sidang dilanjutkan, para politisi dari koalisi berkuasa berdebat, sedangkan para politisi dari oposisi bersiul dan meniup terompet.
Para politisi oposisi juga memegang poster bertuliskan "mogok massal" dan "keadilan bagi mereka yang terbunuh", yang merujuk pada korban tewas dalam insiden atap stasiun runtuh di kota Novi Sad pada November lalu.
4 Anggota Parlemen Terluka hingga Alami Stroke
Potret Kacau Sidang Parlemen Serbia gegara Anggota Lempar Granat Asap. Foto: REUTERS/Djordje Kojadinovic
Menteri Kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar, dalam pernyataan terpisah menyebut Obradovic dalam kondisi serius di rumah sakit.
Di luar gedung parlemen, ratusan demonstran berdiri dalam diam untuk menghormati para korban tewas. Pemimpin unjuk rasa menyerukan aksi protes besar-besaran di ibu kota Belgrade pada 15 Maret mendatang.
Menanggapi insiden itu, Presiden Vucic menegaskan otoritas terkait akan meminta pertanggungjawaban semua deputi yang terlibat dalam perselisihan itu, yang disebutnya sebagai "hooliganisme".
Berdasarkan undang-undang Serbia, para anggota parlemen menikmati kekebalan dari penuntutan pidana, namun bisa kehilangan kekebalan itu jika mereka melakukan tindak kejahatan serius.
Lihat juga Video 'Aksi Demo HMI di Depan Kantor Bupati Polman Berlangsung Ricuh':
(taa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu