Jakarta -
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto membentuk 'Tim Pemecah Macet' demi mengurai kesemrawutan lalu lintas di Jakarta dan sekitarnya. 'Tim Pemecah Macet' yang melibatkan tiga satuan kerja (satker) ini akan berpatroli dan mengurai lalu lintas di titik-titik rawan macet.
Pada Selasa (11/2/2025) pagi tadi, Irjen Karyoto mengumpulkan tiga satker yakni Direktorat Lalu Lintas, Direktorat Samapta, dan Satbrimobda Polda Metro Jaya di Lapangan Monas, Jakarta Pusat. Tiga satker yang dilibatkan sebagai 'Tim Pemecah Macet' ini nantinya akan bergerak secara mobile dengan menggunakan kendaraan roa dua.
Dalam apel pasukan tersebut, Polda Metro Jaya juga menghadirkan 1.339 unit motor trail dari 3 satker. Pada kesempatan itu Kapolda Irjen Karyoto juga melakukan pengecekan terhadap motor trail yang nantinya akan menjadi tunggangan 'Tim Pemecah Macet'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Tim Pemecah Macet' diapelkan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (11/2/2025) pagi tadi. Personel Sabhara juga dilibatkan dalam 'Tim Pemecah Macet' ini. (Foto: dok. Istimewa)
"Semua kendaraan roda dua di jajaran Polda Metro dan lima Polres di Jakarta sengaja gelar dan diapelkan di Monas Jakarta pusat untuk dicek dan didatakan untuk persiapan pembentukan tim pemecah kemacetan. Kami ingin membentuk tim pemecah kemacetan yang bisa langsung bergerak ke titik-titik rawan kemacetan dimaksud," ujar Karyoto, Selasa (11/2/2025).
Patroli Bermotor
Karyoto menuturkan Tim Pemecah Macet nantinya terdiri atas beberapa satuan, mulai Satlantas, Samapta, hingga Brimob. Personel tersebut akan bergerak menggunakan motor ke titik-titik yang terjadi kepadatan arus lalu lintas.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto juga mengerahkan anggota dari Satbrimobda dalam 'Tim Pemecah Macet' yang bakal mengurai lalin semrawut di Jakarta. (Foto: dok. Istimewa)
"Mereka pergerakannya bermotor. Kalau pakai mobil, udah ngantri. Kalau motor kan ya bisa. Kalau memang sangat dibutuhkan, bisa mepet-mepet, kemudian bisa mengambil langkah menempati titik-titik yang diperlukan," ujarnya.
Karyoto menyebut nantinya akan diterapkan rekayasa lalu lintas buka tutup di lokasi kemacetan. Titik kemacetan yang paling panjang akan diurai terlebih dahulu.
"Memang ketika ada kemacetan begitu, normalnya sebuah traffic light yang normal itu pasti akan dibikin tidak normal pada pengaturan-pengaturan tambahan, yang kita katakan sebagai diskresi. Yang paling panjang antreannya, kita dahulukan, mungkin di sana 2 kali, di sini 1 kali," jelasnya.
(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu