Politisi Demokrat Tuding Trump Serang Zelensky-Memihak Putin

6 hours ago 2

Washington DC -

Para politisi Partai Demokrat menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance memihak Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah mereka terlibat adu mulut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Gedung Putih.

Zelensky, pada Jumat (28/2), terlibat adu mulut dengan Trump dan Vance. Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan "diplomasi" yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.

Trump kemudian menyebut Zelensky "mempertaruhkan nyawa jutaan orang" dan "bertaruh dengan Perang Dunia III", serta menuduh Presiden Ukraina itu "sangat tidak menghormati negara ini". Sedangkan Vance menuduh Zelensky "tidak tahu berterima kasih".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin minoritas Senat AS, Chuck Schumer, dari Partai Demokrat, seperti dilansir AFP, Sabtu (1/3/2025), menuduh Trump dan Vance melakukan "pekerjaan kotor" Putin setelah keduanya mencaci-maki Zelensky di depan banyak wartawan.

"Trump dan Vance melakukan pekerjaan kotor Putin. Senat Demokrat tidak akan pernah berhenti memperjuangkan kebebasan dan demokrasi," ucap Schumer dalam pernyataan via media sosial.

Senator Maryland Chris Ven Holen dari Partai Demokrat dalam pernyataannya menyebut cekcok antara Trump dan Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih "sungguh memalukan".

"Apa yang kita lihat di Ruang Oval hari ini sungguh memalukan. Trump dan Vance mencaci-maki Zelensky -- dengan menunjukkan kebohongan dan informasi keliru yang akan membuat Putin tersipu -- adalah hal yang memalukan bagi Amerika dan pengkhianatan terhadap sekutu-sekutu kita," kecamnya.

"Mereka membuka botol sampanye di Kremlin," ucap Hollen, merujuk pada reaksi senang Rusia atas cekcok tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kecaman serupa disampaikan pemimpin minoritas DPR AS, Hakeem Jeffries, dari Partai Demokrat. "Presiden Trump dan pemerintahannya terus mempermalukan Amerika di panggung dunia," sebutnya.

"Pertemuan di Gedung Putih hari ini dengan Presiden Ukraina sangat mengerikan, dan hanya akan semakin menguatkan Vladimir Putin, seorang diktator brutal," ucap Jeffries.

Whip Minoritas Senat AS, Dick Durbin, dari Partai Demokrat yang juga salah satu Ketua Kaukus Ukraina menyampaikan permintaan maaf kepada Zelensky atas cekcok yang terjadi dengan Trump.

"Kita tidak bisa membiarkan Presiden Trump menulis ulang sejarah atau mengubah kemitraan yang sudah terbukti dengan dukungan bipartisan selama puluhan tahun. Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada Presiden Zelensky dan sekali lagi menegaskan kembali dukungan saya untuk teman-teman kita di Ukraina," ucapnya.

Politisi Partai Republik Memuji Trump

Pujian dilontarkan para politisi Partai Republik kepada Trump yang terlibat cekcok dengan Zelensky. Partai Republik menilai Trump sudah benar jika menuduh Zelensky kurang berterima kasih terhadap dukungan AS selama perang berkecamuk melawan Rusia.

"Terima kasih kepada Presiden Trump -- hari-hari di mana Amerika dimanfaatkan dan tidak dihormati telah BERAKHIR... Apa yang kita saksikan di Ruang Oval hari ini adalah Presiden Amerika yang mengutamakan Amerika," sebut Ketua DPR AS Mike Johnson dari Partai Republik.

"Zelensky harus melakukan perubahan mendasar atau hengkang. Saya tidak percaya kebanyakan orang Amerika, setelah apa yang mereka lihat hari ini, ingin bermitra dengan Zelensky," kata Senator South Carolina Lindsey Graham.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial