Polisi Periksa 3 Saksi Cari Bocah Alvaro 50 Hari Hilang di Pesanggrahan

13 hours ago 7

Jakarta -

Bocah berusia 6 tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, hilang sejak 6 Maret 2025. Selama 50 hari berlalu, polisi memeriksa tiga saksi berupaya mencari keberadaan Alvaro.

"Untuk yang anak hilang memang dari Polres Metro Jakarta Selatan terus mengupdate masalah penanganan. Sementara memang masih proses penyelidikan. Dan untuk bukti-bukti kita juga sudah mintai keterangan dari saksi-saksi baik dari pihak keluarga maupun dari pengurus masjid," kata Kasi Humas Polres Jaksel Kompol Murodih kepada wartawan, Minggu (27/4/2025).

Murodih mengungkapkan kendala atau hambatan dalam pencarian Alvaro. CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) tidak bisa dibuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak. Sehingga kita tidak bisa melihat apa yang terjadi di sana melalui CCTV," jelasnya.

Dia mengatakan keterangan saksi belum signifikan untuk mengetahui keberadaan Alvaro. Saat ini polisi masih mencari saksi lain dan mendalami kejadian tersebut.

"Kemudian keterangan dari saksi, itu juga tidak ada yang signifikan untuk bagaimana kita mengetahui keberadaan anak tersebut. Sehingga kita terus mencari saksi-saksi dan terus mendalami tentang peristiwa ini," ucapnya.

"Sementara untuk saksi ada tiga yang kita periksa, baik dari keluarga maupun dari pihak pengurus masjid," tambahnya.

Polisi mencoba memintai keterangan dari orang tua Alvaro yang berada di Lapas Cipinang. Polisi masih berupaya dalam mencari Alvaro.

"Ya sementara juga kita akan coba mintai keterangan dari pihak orang tua, karena sementara orang tua si korban masih dalam ditempatkan di tempat khusus (Lapas Cipinang)," tuturnya.

"Sementara memang belum ada yang signifikan ya untuk mengetahui di mana keberadaan korban. Namun ini tetap diupayakan bagaimana kita mencari saksi-saksi lagi yang bisa menguatkan tentang keberadaan korban," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Arumi, ibu dari Alvaro, menjelaskan putranya sudah hilang sejak 6 Maret 2025, tepatnya di waktu menjelang magrib. Dia mengatakan putranya memang rutin pergi ke masjid dekat rumah untuk melaksanakan salat magrib selama Ramadan.

Namun, pada hari itu, Alvaro yang ke luar rumah sejak sore tak kunjung pulang hingga larut malam. Arumi, saat menyadari anaknya tak kunjung pulang, lantas berupaya mencari, termasuk mengecek seluruh CCTV di lingkungan rumahnya.

"Dari abis magrib itu nggak pulang-pulang. Dari abis magrib nggak pulang, jam 7, jam 8 dicari juga nggak ada. Sampai jam 10 lah, nggak ada. Kita tanya sama teman-temannya yang di masjid, yang biasa salat bareng, katanya dari sore nggak sama Alvaro. Berarti besar kemungkinan dia diculik sebelum salat Maghrib," ungkap Arumi saat dihubungi detikcom, Kamis (17/4).

Dia mengatakan malam itu juga, setelah pencariannya tidak membuahkan hasil, sempat ingin melapor ke polisi. Akhirnya, pihaknya pun melapor kepada pihak kepolisian yang kemudian ditindaklanjuti dengan proses pencarian.

"Kemarin juga dari Polda Metro Jaya sudah ditelepon, lagi bantu mencari katanya," terang Arumi.

Dia menyebut, selain melapor ke polisi, pihaknya terus melakukan pencarian hingga mengelilingi seluruh wilayah Jakarta dengan menyebarkan poster di jalanan kepada orang-orang. Namun, tetap saja, dia belum bisa menemukan keberadaan anaknya.

Usahanya juga dilakukan melalui media sosial. Harapannya, agar informasi mengenai anaknya hilang bisa tersebar luas sehingga membuka peluang sang anak ditemukan lebih cepat.

Arumi mengaku tidak ada pihak yang meneleponnya seperti layaknya seorang penculik meminta tebusan kepada keluarga korban. Malah, kata dia, banyak pihak yang berupaya menipu dengan mengatakan mengetahui keberadaan Alvaro lewat media sosial.

"Tidak ada penculik yang minta uang sewajarnya gitu, kayak proses penculikan gitu, nggak ada. Malah banyak yang nipu, bilangnya anaknya saya di sini, di sini, itu sampai, ya sudah, apa namanya, sampai Bekasi, sampai mana, sampai mana, kita datangin, nggak ada. Takutnya malah itu kan penipuan ya, itu pun malam-malam lho. Tapi kan namanya anak ya kan, kita samperin ke Bekasi jam 1 malam," tuturnya.

Dia juga mengatakan pihak kepolisian pun telah melakukan pencarian ke seluruh anggota keluarga, termasuk pihak keluarga ayah dari Alvaro yang sudah tidak lagi bersama. Pihak ayah Alvaro beserta keluarganya pun ikut mencari keberadaan sang anak.

"Polisi juga nyelidikin setiap keluarga ya, keluarga terdekat, kebetulan kan sudah pisah sama Ayahnya, jadi paling pertama pasti keluarganya. Sudah dan mereka juga nggak sama mereka, sudah dipastikan, sudah di-BAP seharian sama polisi, sudah dibawa ke rumah juga, emang nggak sama mereka dan mereka juga nyari," kata Arumi.

Dia pun mengaku selama ini keluarganya berhubungan baik dengan para tetangga. Dia menjelaskan saat ini pihaknya hanya pasrah dengan harapan putranya bisa cepat kembali ke rumah.

"Banyak yang nanyain kayak gitu. Sebenarnya itu nggak ada, hidup lurus-lurus aja, saya kan papa saya juga RT di situ, baik-baik aja, baik-baik aja nggak pernah ada masalah. Sekarang udah kayak di titik pasrah, nggak tau lagi harus gimana," pungkasnya.

(lir/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial