Jakarta -
Polisi mengungkapkan Jonathan Frizzy sempat bertemu dengan tersangka EDS, perantara bandar vape obat keras yang mengandung etomidate di Thailand. Jonathan Frizzy dan EDS dua kali bertemu untuk mengatur pengiriman vape obat keras tersebut.
"Kalau EDS itu dikenalin sama temennya lagi. Jadi pas si Ijonk main ke Thailand, dikenalin lah dia gitu. (Awalnya) main-main aja (ke Thailand)," terang Kasat Resnarkoba Polresta Bandara Soetta AKP Michael Tandayu kepada wartawan, Rabu (7/5/2025).
Polisi mengatakan Ijonk juga sempat kembali bertemu dengan EDS pada Februari 2025 atau saat barang vape berisi obat keras diketahui pertama kali oleh pihak Bea Cukai Bandara Soetta. Keduanya kembali bertemu di Thailand, salah satunya membahas mengenai masalah gagal lolosnya vape obat keras tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu barangnya (vape obat keras) ketangkap Februari sama Bea Cukai, pada bulan Februari dia (Ijonk) pergi ke Thailand juga, ketemu sama EDS, buat ngobrolin masalah ini," ujar Michael.
Peran Jonathan Frizzy
Polisi menetapkan artis Jonathan Frizzy atau JF dalam kasus vape likuid yang mengandung obat keras etomidate. Pria yang disapa Ijonk itu ternyata memiliki peran aktif dalam upaya penyelundupan vape etomidate tersebut.
"Tersangka JF menghubungi EDS untuk membeli cartridge pod berisi likuid yang mengandung etomidate," ujar Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald FC Sipayung dalam konferensi pers di kantornya, Senin (5/5).
Ronald mengungkapkan Jonathan Frizzy juga menyiapkan kurir untuk menjemput vape obat keras tersebut. Sebagai informasi, vape obat keras ini dibawa oleh tersangka BTR langsung dari Malaysia.
"Kemudian sebagai orang yang mempersiapkan, memonitor, dan memfasilitasi penjemputan cartridge pod berisi likuid yang mengandung etomidate," jelasnya.
Diketahui, tersangka BTR saat itu membawa 100 pcs vape etomidate. Sebagian di antaranya milik Ijonk.
"(Juga sebagai ) pemilik 40 cartridge pod berisi likuid yang mengandung etomidate dari 100 cartridge pod berisi likuid yang mengandung etomidate yang dibawa tersangka BTS dari Malaysia," jelasnya.
Pengaturan di Grup
Jonathan Frizzy juga diduga mengatur pengiriman vape etomidate tersebut. Dia membuat grup WhatsApp bernama 'Berangkat' untuk mengatur dan mengontrol pengiriman obat keras tersebut.
"Yang membuat grup WhatsApp 'Berangkat' ini JF," ujar Ronald.
Grup tersebut beranggotakan Jonathan Frizzy, tersangka ER, BTR dan, EDS. Grup tersebut dibuat khusus untuk membahas pengiriman zat etomitade dari Malaysia.
"Di grup ini dibahas proses membawa dan mengatur agar zat ini dibawa ke Jakarta, disiapkan tiket keberangkatan dari Jakarta ke Malaysia," ungkapnya.
Di dalam grup tersebut, polisi menyebut, Jonathan Frizzy pulalah yang memberikan informasi terkait penginapan dan hotel.
"Di grup itu JF juga memberikan info tempat penginapan dan hotel di Kuala Lumpur dan proses membawa ke Jakarta," jelasnya.
Tidak hanya itu, Jonathan Frizzy juga memiliki peran krusial. Dia disebut pengontrol masuknya zat etomidate yang tergolong dalam golongan obat keras ini.
"JF juga melakukan pengawasan dan pengontrolan, karena di awal masuknya barang ini sempat dilakukan pemeriksaan oleh BC dan ada komunikasi-komunikasi dalam grup bahwa barang ini akan diurus sehingga bisa dikeluarkan," ujarnya.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini