Pembekalan CPNS Setjen MPR, Siti Fauziah Bicara soal Pemanfaatan Teknologi

18 hours ago 4

Jakarta -

Sekretariat Jenderal MPR RI secara resmi membuka orientasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2024/2025. Orientasi ini adalah langkah awal pembekalan terhadap nilai-nilai kebangsaan dan tugas kelembagaan.

Kegiatan ini juga menandai bergabungnya para CPNS baru di lingkungan Setjen MPR RI. Diketahui, tahun ini Sekretariat Jenderal MPR RI menerima sebanyak 23 CPNS, yang terdiri dari 14 lulusan Strata 1 (S1) dan 9 lulusan Diploma 3 (D3).

"Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, seleksi memang sudah dilakukan secara nasional dan transparan, namun sekarang latar belakang pendidikannya lebih merata dan lebih baik," ujar Sekretaris Jenderal MPR RI Siti Fauziah, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti menyampaikan komposisi ini menunjukkan adanya perbaikan dari sisi kompetensi akademik, yang diharapkan dapat memperkuat peran kelembagaan MPR dalam berbagai aspek. Ia juga menuturkan, CPNS baru ini diharapkan dapat berkontribusi nyata bagi MPR RI, tidak hanya dalam mendukung kegiatan kelembagaan dan sekretariat, namun juga memperkuat sistem pendukung (support system) bagi pimpinan MPR.

Para tenaga baru ini mengisi sejumlah posisi strategis seperti auditor, protokol, hingga staf Sistem Informasi dan Dokumentasi (SID), dengan ini diharapkan keterlibatan mereka Setjen MPR RI menjadi lebih maju seiring dengan fokus lembaga khususnya dalam penguatan pemanfaatan teknologi.

Siti juga berharap agar para CPNS membawa semangat baru dan ide-ide segar di tengah dinamika kelembagaan, sembari tetap menjaga perilaku dan kesehatan mental yang baik.

"Mereka bisa menjadi sumber masukan positif bagi para pegawai yang sudah lebih dulu bertugas, sambil tetap menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang ada," tambah Siti.

Menanggapi dinamika generasi, ia menekankan pentingnya peran Generasi Z dan Alpha dalam mendukung tugas-tugas MPR, khususnya dalam hal sosialisasi Empat Pilar MPR.

Generasi yang lahir di era digital ini dinilai memiliki keunggulan dalam memanfaatkan teknologi, yang harus diarahkan untuk memperkuat penyebarluasan nilai-nilai kebangsaan secara kontekstual dan relevan dengan zaman.

"Teknologi kini hadir di setiap sisi kehidupan. Maka, pemanfaatannya harus menjadi bagian dari strategi kerja generasi muda di MPR," kata Siti.

"Dengan begitu, mereka tidak hanya bekerja secara administratif, tetapi juga memberi dampak nyata melalui pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini," sambungnya.

Sementara itu Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum Dyastasita WB menyampaikan meski hanya berlangsung satu hari, orientasi bagi CPNS Tahun 2024/2025 di lingkungan Setjen MPR RI dinilai sebagai tahapan krusial sebelum para peserta memasuki unit kerja masing-masing.

Dalam orientasi ini, para CPNS dibekali gambaran umum mengenai tugas kelembagaan serta pembentukan sikap dan perilaku kerja, sebagaimana ditekankan oleh Siti.

Pergeseran status dari masyarakat umum menjadi aparatur sipil negara menuntut pemahaman baru atas tanggung jawab dan kewajiban yang melekat. Karena itu, kata Dyastasita, Setjen MPR RI ingin memberikan semacam prolog sebelum mereka benar-benar memasuki Waktu pengabdian yang akan dijalani dalam jangka panjang bisa sampai 30 atau 35 tahun ke depan.

Dyastasita menuturkan langkah awal ini penting untuk memastikan mereka memulai kariernya dengan baik dan terarah. Selain orientasi, nantinya juga akan ada pengembangan karier, pelatihan khusus, serta fasilitasi pendidikan akademik yang akan mendukung mereka agar dapat memberikan kontribusi optimal bagi organisasi.

Menanggapi karakteristik Generasi Z dan Alpha yang kini mendominasi rekrutmen CPNS, Dyastasita menekankan bahwa pihaknya mengaku menerapkan pendekatan yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Menurut Dyastasita, pada prinsipnya tentu Setjen MPR RI menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

"Pendekatannya tidak bisa disamakan dengan generasi sebelumnya seperti milenial. Namun, yang harus diingat, para CPNS ini nantinya tidak hanya berinteraksi dalam lingkup internal MPR, tapi juga dengan publik," ujar Dyastasita.

Apalagi, kata dia, tuntutan publik saat ini sangat berbeda, lebih cepat dan dinamis, sehingga para CPNS pun perlu disiapkan dengan baik agar mampu merespons ekspektasi tersebut. Dyastasita menyebut Setjen MPR RI ingin membentuk sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten di bidangnya, tetapi juga relevan dengan zamannya.

"Itu sebabnya, pendekatan dan pembekalan pun terus kami sesuaikan," tegas Dyastasita.

Salah satu CPNS yang mengikuti orientasi di Sekretariat Jenderal MPR RI adalah Jonathan Brilian Santoso. Ia kini menjabat sebagai penyusun materi hukum dan perundang-undangan.

Jonathan mengaku sangat bersyukur dapat bergabung secara resmi setelah melalui proses panjang pasca pengumuman kelulusan. Dirinya sangat bahagia karena setelah menunggu sekitar lima bulan sejak pengumuman, akhirnya bisa kembali hadir di Gedung Kompleks Parlemen.

Terkait persiapan orientasi, Jonathan menyebut tidak ada persiapan khusus selain mempersiapkan dokumen dan perlengkapan dasar seperti pakaian. Namun, ia membawa harapan besar dalam perjalanannya sebagai bagian dari institusi negara.

Selain itu, ia juga menaruh perhatian pada pentingnya memperbaiki administrasi serta membentuk paradigma baru tentang sosok PNS. Menurutnya, PNS saat ini harus mampu menjaga netralitas lembaga di tengah dinamika politik yang ada.

"Harapan saya, MPR bisa menjadi lebih baik dari segi administrasi, dan kita juga bisa mengubah stigma lama tentang PNS serta memperkuat posisi lembaga politik ini agar tetap netral, apalagi di tengah kondisi politik yang mungkin sedang kurang kondusif," pungkasnya.

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial