Muncul Wacana Retret Kepala Daerah Setahun Sekali

1 day ago 5
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto ternyata menghendaki agar retret kepala daerah kembali digelar tahun 2026 mendatang. Keinginan Prabowo itu disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya.

Bima Arya mengungkap Presiden Prabowo mengapresiasi berjalannya retret kepala daerah tahun ini. Dia mengungkap Prabowo ingin kegiatan ini dilakukan lagi tahun depan agar tidak omon-omon.

"Presiden mengapresiasi penyelenggaraan retret ini. Bahkan beliau meminta Kemendagri untuk kembali menyelenggarakan retret ini pada tahun 2026," kata Bima Arya kepada media di Akademi Militer (Akmil) Magelang, dikutip detikJateng, Jumat (28/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bima Arya mengatakan Retret 2026 itu digelar untuk mengevaluasi target-target yang diberikan Presiden. Target tersebut di antaranya soal swasembada pangan dan hilirisasi.

"Supaya mengevaluasi target-target yang beliau berikan. Kata beliau, supaya kita semua jangan omon-omon saja. Supaya terbukti bahwa Presiden tidak hanya omon-omon, kepala daerah tidak omon-omon, maka Kepala Daerah 2026 kita targetkan ada retret lagi," ujarnya.

Dia mengatakan usulan retret di antara tahun 2026 atau 2027. Dia mengatakan evaluasi yang dilakukan harus berdasarkan angka.

"Supaya mengevaluasi target-target yang beliau berikan. Kata beliau, supaya kita semua jangan omon-omon saja. Supaya terbukti bahwa Presiden tidak hanya omon-omon, kepala daerah tidak omon-omon, maka Kepala Daerah 2026 kita targetkan ada retret lagi. Mengevaluasi lagi semua angka-angka, semua capaian tadi, karena beliau menargetkan swasembada pangan, hilirisasi dan banyak sekali program program," imbuh mantan Wali Kota Bogor itu.

"Tercapai atau tidak, alasannya apa. Jadi semua harus berdasarkan angka angka. (Retret diusulkan) Antara 2026 akhir atau 2027," kata dia.

Bima Arya menyebut, retret 2026 itu akan kembali diikuti oleh seluruh kepala daerah. Kemungkinan retret 2026 akan kembali digelar di Akmil Magelang.

"Ya kalau skala seperti ini, ya kemungkinan di sini (Akmil), karena teman-teman udah nyaman, dengan biaya yang minim. Dengan fasilitas seperti ini, ya teman-teman sudah nyaman, cocok lah," pungkasnya.

PKB Mendukung Demi Kemajuan Bangsa

Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid (tengah) bersama dari kiri ke kanan, Sekretaris Perempuan Bangsa, Miftah, Dewan Pembina Perempuan Bangsa, Rustini Murtadho, Ketua umum Perempuan Bangsa Siti Mukaromah dan Stering Comite Nadlifah saat menghadiri sekaligus membuka Women Leadership Forum (WLF) di Jakarta, Jumat (29/11/2024) malam. Jazilul Fawaid. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung rencana retret kepala daerah kembali digelar tahun 2026. PKB menilai retret kepala daerah minimal dilaksanakan setahun sekali.

"Kami setuju dan mendukung kembali diadakannya retreat tahun 2026, jadwalnya dibikin minimal setahun sekali lebih baik," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Jumat (28/2).

Menurutnya, dengan diadakan retret bisa memperlancar kemajuan pembangunan. Sebab koordinasi hingga evaluasi antara pemerintah pusat dengan daerah terjalin.

"Hemat kami langkah koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi kinerja antara pusat dan daerah melalui reatret, selain memperkuat komitmen, dapat memperlancar kemajuan pembangunan," imbuhnya.

Demokrat Nilai Kepala Daerah Tak Perlu Studi Banding ke LN

Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra (Rumondang/detikcom) Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra (Rumondang/detikcom)

Kemudian, Partai Demokrat (PD) juga setuju dengan Presiden Prabowo Subianto. Demokrat menilai gaya kepemimpinan Prabowo mengumpulkan kepala daerah di satu tempat untuk bisa saling berdiskusi dan mengenal serta berbagi informasi.

"Ini kan gaya kepemimpinan modern sebenarnya, bagaimana kita semua berkumpul di satu tempat yang sama, saling mengenal, saling berdiskusi, saling berbagi pengalaman, informasi dan rencana ke depan kan begitu. Ini kan membuat kita jadi lebih bersemangat," kata Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra kepada wartawan, Jumat (28/2).

Herzaky menilai retret kepala daerah merupakan kegiatan yang positif. Kepala daerah yang ikut retret, menurutnya, bisa punya akses langsung berkomunikasi dengan Presiden dan para menteri.

"Kepala daerah memiliki akses langsung kepada presiden, kepada menteri dalam pertemuan itu. Lalu bagaimana kemudian bisa bertukar pikiran dengan teman-teman sesama kepala daerah. Juga bisa merasa terbangun kekompakan kebersamaan, itu semua hal yang positif kalau kami lihat ya," ujarnya.

"Ini kan suatu hal terobosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dan kita tahu Indonesia ini kan begitu luas, begitu banyak pemimpinya, kalau sering kali kita ada rapat katakan secara nasional misalnya, duduk dalam suatu ruangan. Kali ini ada cara lain yang sedang dicoba Pak Presiden Prabowo yang menurut kami ini menarik betul, melepaskan sekat-sekat antar daerah. Dan jika ini akan dilaksanakan, tahun depan misalnya sebenarnya ini kan juga hal yang baik, bisa sharing-sharing juga mana yang sudah tercapai strateginya, bagaimana kendalanya, bagaimana bisa menghadapi dan menghasilkan solusi dari tantangan yang dihadapi, ini luar biasa," lanjutnya.

Lebih lanjut, Herzaky menilai kepala daerah tidak perlu lagi studi banding ke luar negeri (LN). Sebab, persoalan di daerah bisa didiskusikan sesama kepala daerah saat retret untuk mendapatkan solusi.

"Nggak perlu study banding ke luar negeri, sesama kepala daerah saja cukup, bagus banget menurut kami. Misalnya ada yang belum bisa mencapai, kenapa nih? Bisa saling berdiskusi, siapa tahu ada faktor-faktor yang permasalahannya sama dengan daerah lain. Daerah lain ternyata sudah menemukan solusi, atau obat dari permasalahan itu, kan bisa juga diujicobakan untuk diterapkan di daerah-daerah lain," imbuhnya.

PAN Nilai Retret Jadi Forum Strategis

Viva Yoga Mauladi Viva Yoga Mauladi. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Kemudian, PAN juga sependapat dengan Presiden Prabowo. PAN menilai retret kepala daerah menjadi forum strategis sekaligus evaluasi kinerja.

"PAN setuju dan mendukung penuh rencana Presiden Prabowo jika ada rencana retret kepala daerah 2026 nanti dalam rangka untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) program," kata Waketum PAN, Viva Yoga kepada wartawan, Jumat (28/2).

Viva mengatakan retret kepala daerah bisa dijadikan ajang untuk bersinergi dengan kebijakan pemerintah pusat. Menurutnya, retret tahun depan akan menjadi forum strategis bagi kepala daerah untuk meningkatkan kelembagaannya.

"Retret 2026 akan menjadi forum strategis untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah sehingga diharapkan realisasi program dan kebijakan dapat berjalan secara efektif, efisien, tidak tumpang-tindih, tepat sasaran, tepat lokasi, dan berdaya guna bagi masyarakat," ujarnya.

Viva menilai Akademi Militer merupakan tempat yang tepat untuk menyelenggarakan retret. "Di Akmil Magelang saya rasa sudah representatif. Dan bisa juga Akmil akan menjadi tempat yang akan dicatat sejarah dalam membangun peradaban Indonesia ke depan," imbuhnya.

(maa/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial