Mewujudkan Kesalehan Menuju Muslim Kuat

11 hours ago 3

Jakarta -

Perkhidmatan di dalam Al-Qur'an, sering digambarkan dengan istilah jihad. Jihad dalam makna ini, jamak dilakukan dengan dua cara; "bi amwalikum wa anfusikum", dengan harta dan jiwa kalian.

وَّجَاهِدُوۡا بِاَمۡوَالِكُمۡ وَاَنۡفُسِكُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ ؕ ذٰ لِكُمۡ خَيۡرٌ لَّـكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

"...dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui," (QS: At-Taubah:41).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam ayat di atas, Al-Qur'an mendahulukan penggunaan kata "amwalikum" (hartamu) sebelum "anfusikum" (jiwamu). Al-Qur'an mengajari kita untuk berkhidmat dengan harta sebelum melakukan dengan jiwa.

Sebab, tidak sedikit di antara kita yang sering rela mengorbankan nyawa tetapi tidak rela mengorbankan hartanya. Kita kerap mengorbankan kesehatan, tubuh bahkan jiwa, demi harta.

Karena itu, perkhidmatan dengan harta di dalam Islam, lebih didahulukan daripada perkhidmatan dengan jiwa. Perkhidmatan dengan harta yang merupakan salah satu rukun Islam adalah mengeluarkan zakat.

Ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan ciri-ciri orang taqwa, selalu menyebut perihal zakat atau infaq di jalan Allah sebagai salah satu tandanya. Awal surah Al-Baqarah menyebutkan ciri-ciri orang taqwa sebagai orang yang beriman kepada hal yang gaib, menegakkan salat, mengeluarkan infaq dan mengimani kitab-kitab terdahulu.

Bulan Berbagi

Ramadan memiliki banyak nama dan sebutan. Selain yang telah banyak diajarkan, Nabi Muhammad SAW juga menyebutnya sebagai bulan kesabaran, bulan ampunan, dan Bulan Berbagi atau Syahrul Muwaasaat.

Pada bulan ini, orang kaya bukan saja harus berbagi kekayaan dengan orang miskin. Ia juga harus ikut berempati dengan penderitaan mereka.

Orang beruntung harus berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang malang.

Tuhan berfirman "Puasa itu untuk Aku. Dan Akulah yang akan mengganjar,". Puasa disembahkan hanya untuk Tuhan.

Dan persembahan yang paling agung adalah berkhidmat kepada makhluk-Nya. Oleh sebab itu, mencintai Tuhan, hanya mungkin dilakukan dengan mencintai sesama manusia.

Karena itu, amal yang paling dicintai Tuhan pada "Bulan Berbagi", bukan saja ibadah ritual yang bersifat individual, tetapi juga ibadah dalam bentuk membahagiakan orang banyak. Lebih dari itu, Islam juga mendorong pemeluknya agar saleh secara sosial.

Berdaya saat Ramadan

Kerja-kerja sosial harus selalu berpedoman kepada landasan-landasan filosofis tersebut. Kelompok sasaran yang kita sering sebut dalam dua belas klaster (terangkum dalam 12 PAS), dapat menjelaskan kelompok masyarakat yang berhak memperoleh perlindungan negara.

Hak-hak mereka dijamin oleh konstitusi. Lebih-lebih dalam usaha membantu memberdayakan mereka agar mampu berpindah dari kondisi yang menghimpit menuju kehidupan yang lebih mandiri dan bahagia.

Dalam klaster terkait perlindungan, rehabilitasi dan pemberdayaan anak-anak bermasalah, misalnya, kita juga punya sandaran keagamaan. Bahwa, kita mesti memberi perhatian sungguh-sungguh kepada mereka.

Sebab, Tuhan jauh-jauh hari mengingatkan bahwa anak bermasalah akan menjadi persoalan serius dalam proses penyiapan generasi yang tangguh, jika tidak segera ditangani.

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا﴾

[ النساء: 9]

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. [QS. An-Nisa: 9]

Memunculkan kesadaran keagamaan bahwa orang beriman yang kuat lebih Tuhan sukai dari pada yang lemah, harus dijadikan komitmen bersama dan merupakan panggilan yang bersumber dari dalam diri.

اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan."(Al Hadis).

Artinya juga, orang yang disukai Allah adalah mereka yang dengan kesadaran, berkenan suka rela mau meninggalkan situasi "menerima" untuk menjadi "pemberi".

Oleh sebab itu, di ujung bulan Ramadan, sebelum salat Idul Fitri, semua kaum muslimin, kaya atau miskin, sakit atau sehat, laki-laki dan perempuan, berkebutuhan khusus atau tidak, terpencil atau tidak, yang baru lahir maupun yang baru meninggal, diwajibkan membayar zakat fitrah. Ibadah dan kewajiban membayar zakat fitrah, menunjukkan betapa semua umat Islam wajib hukumnya memberdayakan diri, meski cuma dengan sekian liter beras.

Saifullah Yusuf Sekjen PBNU - Menteri Sosial RI

(ega/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial