Jakarta -
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menegaskan pentingnya melestarikan Pabrik Kina Kimia Farma di Bandung, Jawa Barat, sebagai situs bersejarah yang memiliki nilai monumental bagi Indonesia dan dunia.
Menteri menyoroti peran penting pabrik tersebut dalam sejarah medis global serta potensinya sebagai warisan budaya yang perlu dilindungi dan dikembangkan. Menurut Fadli, pabrik kina ini bukan hanya monumental bagi sejarah medis Indonesia, tetapi juga dunia.
"Penemuan Pil Kina (terjadi) di sini. Ini telah menyelamatkan banyak nyawa dari malaria, penyakit yang masih menjadi momok di berbagai daerah," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut ia sampaikan di tengah kunjungan ke Pabrik Kina, Kimia Farma, Jl Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/2). Pabrik Kina ini pada masanya pernah berkontribusi memasok kebutuhan kina dunia sebanyak 90%.
Ini, lanjut Fadli, menjadi bukti nyata kontribusi Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesehatan global. Fadli menekankan situs ini tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menjadi simbol kemajuan ilmu pengetahuan Indonesia di masa lalu.
"Kita harus melindungi warisan budaya kita, jangan sampai dihancurkan atau diubah tanpa mempertimbangkan nilai sejarahnya," tegas Fadli.
Fadli menegaskan pelestarian warisan budaya itu menjadi tanggung jawab bersama. Dalam hal pelestarian budaya, Kemenbud memiliki tiga pilar utama. Pertama, Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi yang bertugas melindungi situs-situs bersejarah dari kerusakan atau perubahan yang tidak sesuai.
Kedua, Pengembangan dan Pemanfaatan, yang memiliki tujuan mengembangkan potensi budaya untuk kepentingan edukasi, literasi, dan ekonomi. Ketiga, Promosi dan Kerjasama Kebudayaan yang akan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional dan menjalin kerjasama strategis.
Ia juga menyebutkan Indonesia memiliki 228 situs cagar budaya nasional yang telah tercatat, termasuk Pabrik Kina Kimia Farma. Namun, masih banyak potensi budaya yang belum tergali.
"Kita memiliki puluhan ribu cagar budaya yang potensial, tetapi baru sedikit yang terdaftar. Ini menjadi tugas kita bersama untuk melestarikannya," ujar Fadli.
Selain pelestarian, Fadli menekankan pentingnya memanfaatkan warisan budaya untuk kepentingan masyarakat. Tidak hanya melindungi, masyarakat juga bertugas untuk mengembangkan dan memanfaatkannya.
"Kita tidak hanya melindungi, tetapi juga harus Warisan budaya seperti Pabrik Kina ini bisa menjadi sumber edukasi, literasi, dan bahkan ekonomi kreatif," jelas Fadli.
Ia mencontohkan bagaimana museum dan situs bersejarah bisa diubah menjadi ruang publik yang dinamis. Menurut Fadli, museum tidak hanya menjadi tempat pameran, tetapi juga sebagai ruang seni dan budaya.
"Kita bisa mengadakan pertunjukan tari, film, fashion show, dan kegiatan seni lainnya di museum," ujar Fadli.
Fadli juga menyoroti peran Bandung sebagai kota yang kaya akan warisan budaya. Fadli menyebut Bandung adalah kota yang melahirkan banyak seniman dan budayawan.
"Dengan adanya institusi seperti ISPI Bandung, kita memiliki ekosistem yang kuat untuk mengembangkan seni dan budaya," ujar Fadli.
Ia berharap Bandung dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam memadukan warisan sejarah dengan inovasi modern. Fadli menyebut masyarakat harus menjadikan museum dan situs budaya sebagai destinasi utama, seperti yang dilakukan negara-negara maju.
Meskipun Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, Fadli mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Fadli mengatakan Indonesia belum memiliki museum film, museum fotografi, atau museum musik yang representatif.
"Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi kita," ujar Fadli.
Ia berharap ke depan akan semakin banyak museum dan situs budaya yang dibangun, tidak hanya sebagai tempat pameran, tetapi juga sebagai ruang publik yang hidup dan dinamis. Fadli menegaskan hal ini harus dilihat secara langsung, karena 'seeing is believing'.
"Mari kita jaga warisan budaya kita, kembangkan potensinya, dan manfaatkan untuk kemajuan bangsa," pesan Fadli.
Dalam penutup pidatonya, Menteri Fadli mengajak semua pihak untuk bersama-sama melestarikan dan memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia. Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Direktur Museum dan Sejarah Profesor Agus Mulyana, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Arief Syaifudin.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu