Megawati Serukan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global-Palestina

9 hours ago 5

Jakarta -

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyerukan pentingnya penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika Jilid Ke II. Seruan ini bukan sekadar bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi sebagai respons konkret terhadap tantangan global kontemporer yang semakin kompleks.

Gagasan tersebut disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah dalam sambutannya pada pembukaan seminar nasional yang diadakan oleh Badan Sejarah Indonesia DPP PDI Perjuangan bertajuk 'Dari Bandung ke Dunia: Warisan Bung Karno untuk Keadilan Sosial Global', yang digelar di Jakarta (26/4).

Menurutnya, dunia saat ini tengah dihadapkan pada berbagai krisis, mulai dari konflik geopolitik, ketimpangan ekonomi, dampak perubahan iklim, hingga krisis kemanusiaan yang terus berlangsung, termasuk di Palestina. Dalam konteks inilah, Megawati menilai perlunya momentum baru yang melibatkan pemimpin negara-negara Asia dan Afrika untuk duduk bersama mencari solusi kolektif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui forum ini, Ibu Megawati menitipkan pesan dan gagasannya, agar para pemimpin bangsa-bangsa Asia dan Afrika kembali bersatu dalam semangat Dasa Sila Bandung, melalui penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika Jilid Ke II. Sebuah pertemuan internasional yang diharapkan mampu mengevaluasi perjalanan panjang KAA dan memperbarui komitmen bersama untuk menghadapi tantangan global saat ini," ujar Basarah dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/5/2025).

Basarah menggarisbawahi bahwa KAA 1955 merupakan wujud visi geopolitik Bung Karno dan para tokoh bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan dan perdamaian sebagai hak semua bangsa. Dari Bandung, semangat anti-kolonialisme dan anti-imperialisme menggema, membentuk solidaritas Asia-Afrika dan menginspirasi lahirnya Gerakan Non-Blok.

"Bung Karno menegaskan kolonialisme belum hilang, hanya berganti rupa menjadi neokolonialisme melalui dominasi ekonomi, budaya, dan teknologi serta informasi, sebagai tantangan yang masih relevan hingga kini," jelasnya.

Basarah menyampaikan bahwa sebagai partai Nasionalis Soekarnois, PDI Perjuangan memiliki tanggung jawab menjaga semangat KAA. Menurutnya, KAA Jilid II gagasan Megawati Soekarnoputri tersebut, merupakan aktualisasi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, sekaligus peneguhan posisi Indonesia sebagai pemimpin moral dunia.

Basarah juga mengenang peran tokoh-tokoh PNI seperti Ali Sastroamidjojo, Roeslan Abdulgani dan lain lain, yang membangun reputasi diplomasi Indonesia di mata dunia. KAA Jilid II diharapkan bukan sekadar nostalgia, tapi menjadi forum nyata untuk membangkitkan solidaritas Global Selatan-Selatan dan merespons isu ketidakadilan global, eksploitasi sumber daya, ketergantungan ekonomi, dan perjuangan bangsa Palestina.

Ia menegaskan Palestina masih hidup dalam penjajahan, bukti bahwa perjuangan melawan kolonialisme belum selesai. KAA Jilid II diharapkan menjadi wadah penggalangan kekuatan moral dan politik demi keadilan global.

"Seminar nasional ini pun diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis menuju realisasi konferensi tersebut, dengan membuka ruang kerja sama lintas negara dan organisasi internasional sebagai warisan hidup Bung Karno yang tetap relevan di era kini," jelasnya.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial