'Manggarai Bershalawat' dari Pemprov DKI Agar Tawuran Tak Terjadi Lagi

7 hours ago 3
Jakarta -

Tawuran yang belakangan ini kerap terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan, bikin resah warga. Pihak kepolisian hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berusaha agar tawuran tak terjadi lagi.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan ada beberapa faktor di balik aksi tawuran itu. Salah satunya yakni tidak adanya pekerjaan tetap.

"Salah satu faktor pemicunya adalah ketidakberuntungan anak-anak muda di sana, banyak yang belum punya pekerjaan tetap. Lalu sarana olahraga dan fasilitas lainnya juga kurang termanfaatkan," kata Pramono di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun berencana membuat program 'Manggarai Bershalawat' sebagai upaya penyelesaian konflik sosial itu. Program ini diinisiasi menyusul maraknya tawuran antarwarga yang meresahkan masyarakat.

"Saya akan mengagas apa yang dinamakan 'Manggarai Bershalawat'. Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana," lanjutnya.

Program 'Manggarai Bershalawat' akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, majelis taklim, dan stakeholder lainnya. Wali Kota Jakarta Selatan, kata Pramono, telah diinstruksikan untuk segera mempersiapkan pelaksanaannya.

"Karena mayoritas warga Manggarai itu kan muslim, rajin salat, tapi tawuran juga sering. Nah, ini kita luruskan bersama-sama, dengan pendekatan keagamaan," ucapnya.

Pramono mengatakan program ini akan dimulai di wilayah Manggarai. Daerah lain, menurutnya, akan menyusul.

Pramono menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam program ini bersifat kultural dan keagamaan. Ia menilai tawuran yang terjadi tak bisa semata diselesaikan dengan cara-cara represif.

Menurutnya, pendekatan dengan duduk bersama dan berdialog antarwarga dari RW-RW yang kerap berseteru dapat mengurai akar masalah yang sebenarnya.

Polisi Kerahkan Personel

Lokasi terjadinya tawuran di dekat Stasiun Manggarai (Kurniawan/detikcom) Foto: Lokasi terjadinya tawuran di dekat Stasiun Manggarai (Kurniawan/detikcom)

Polisi bersama Satpol PP mengerahkan personel untuk berjaga guna mencegah tawuran di Manggarai. Polisi menyebut pelaku biasanya nekat melakukan tawuran di lokasi itu jika tidak ada penjagaan.

"Yang penting jangan tidak terlihat polisi di sana. Kalau memang di sana masih terlihat ada polisi pasti mereka tidak akan melakukan kegiatan tawuran, tapi kalau sudah tidak terlihat, mereka juga kan ibarat kata bahwa di sana aman mereka berbuat seperti itu," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih kepada wartawan, Minggu (11/5/2025).

Selain itu, polisi juga berkomunikasi dengan tokoh masyarakat hingga memberikan imbauan kepada remaja-remaja. Selain itu, patroli juga dilakukan di titik rawan.

"Kita akan terus menguatkan 3 pilar dengan berkomunikasi dengan lingkungan, ketua lingkungan, RT/RW, kemudian memberikan imbauan. Kita juga melakukan giat patroli, di sana juga kita tempatkan personel yang untuk mengantisipasi. Itu nanti percegahannya seperti itu," jelasnya.

Murodih mengatakan tawuran ini terjadi diduga saling berbalas serangan. Sehingga, kata dia, perlu pendekatan ke para remaja setempat.

"Karena memang ini konflik kan sudah lama, sebetulnya sih karena dibilang ada rasa kecewa, dendam atau apa itu kita nggak tahu. Tapi yang jelas suka bergantian, dari kelompok ini misalnya melakukan kegiatan, akhirnya dibales. Kalau merasa dia besoknya ada misalnya kayak korban, mereka pasti akan bales lagi," jelas dia.

"Di sana kalau kita lihat secara hubungan emosional harus banyaknya pendekatan. Karena memang dilihat dari masyarakatnya kayaknya ekonomi menengah ke bawah, karena dari tempat tinggal, secara hubungan sosialnya, kemudian ekonomi, ini juga perlu ada perhatian, apalagi tempat tinggal sangat minim," tutur dia.

Satpol PP Kerahkan Personel dalam 3 Sift

Sementara itu, Satpol PP DKI Jakarta juga mengerahkan personel untuk berjaga di pos terpadu. Kepala Satpol PP DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan personel berjaga di lokasi dari sore hingga pagi hari.

"Melaksanakan giat pengamanan pos terpadu di area rawan tawuran di pos terpadu Jalan Dr Saharjo Manggarai," kata Satriadi saat dihubungi terpisah.

Dia mengatakan personel Satpol PP akan secara bergantian berjaga di lokasi. Personel dibagi dalam 3 sift jam kerja.

"Pelaksanaan 3 shift. ⁠Pukul 16.00 sd 20.00 WIB, Pukul 20.00 sd 00.00 WIB dan pukul 00.00 sd 05.00 WIB. Personel Satpol PP Kecamatan dan Satpol PP Kelurahan, jumlah 3-4 orang (per sift)" jelasnya.

Dirangkum detikcom, tawuran itu telah terjadi selama dua kali dalam sepekan hingga memakan korban. Tawuran tersebut melibatkan warga RW 04 dan RW 12 Manggarai.

Tawuran pertama terjadi pada Minggu (4/5) pukul 19.30 WIB, di sekitar Jalan Tambak, Manggarai. Polisi menyebut pemicu tawuran itu lantaran adanya aksi provokatif berupa lemparan petasan.

Dua hari kemudian, tawuran kembali terjadi pada Selasa (6/5) sekitar pukul 15.30 WIB. Tawuran itu terjadi lagi lantaran provokasi bunyi petasan.

Saksikan Live DetikPagi :

(idh/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial