Macron Akan Akui Negara Palestina, Netanyahu Bilang Gini

5 days ago 14
Update Liputan Hot Petang Viral Terbaik

Tel Aviv -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa pembentukan negara Palestina akan menjadi "hadiah besar bagi terorisme". Pesan Netanyahu ini disampaikan setelah Macron mengungkapkan rencana Prancis untuk mengakui negara Palestina.

Macron, dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (16/4/2025), mengatakan dirinya menegaskan kepada Netanyahu bahwa penderitaan warga sipil di Jalur Gaza "harus diakhiri".

Macron juga mengatakan kepada Netanyahu, bahwa hanya gencatan senjata dalam perang melawan Hamas yang akan membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan yang dirilis kantor PM Israel menyebutkan kedua pemimpin berbicara via telepon pada Selasa (15/4) waktu setempat. Dalam percakapan itu, Netanyahu menyampaikan kepada Macron soal "sikapnya yang menentang keras pembentukan negara Palestina, dengan menyatakan hal bahwa itu akan menjadi hadiah besar bagi terorisme".

"Perdana Menteri mengatakan kepada Presiden Prancis bahwa negara Palestina yang didirikan hanya beberapa menit dari kota-kota Israel akan menjadi benteng terorisme Iran, dan bahwa sebagian besar masyarakat Israel dengan tegas menentang hal ini -- dan hal ini telah menjadi kebijakannya yang konsisten dan sudah berlangsung sejak lama," jelas kantor PM Israel dalam pernyataannya.

Sementara itu, Macron secara terpisah mengatakan dirinya telah menyampaikan kepada Netanyahu bahwa "cobaan berat yang dialami penduduk sipil Gaza harus diakhiri". Macron juga "menyerukan pembukaan semua perlintasan perbatasan untuk masuknya bantuan kemanusiaan" ke Jalur Gaza.

Israel memutus akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sejak 2 Maret lalu untuk menekan Hamas.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Seruan itu disampaikan setelah komentar Macron pekan lalu yang menyebut Prancis dapat mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan ke depan. Komentar itu menuai gelombang kecaman di Israel, termasuk dari Netanyahu dan putranya, serta dikritik kelompok sayap kanan di Prancis.

Macron, pada Senin (14/4), mengungkapkan harapannya agar pengakuan yang diberikan Prancis terhadap negara Palestina akan mendorong negara-negara lainnya untuk mengikuti, dan agar negara-negara yang tidak mengakui Israel akhirnya bersedia memberikan pengakuan serupa.

Sehari sebelum teleponan dengan Netanyahu, Macron berbicara via telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di mana dia menyatakan dukungan untuk rencana Otoritas Palestina memerintah Gaza pascaperang, jika mengalami reformasi.

"Sangat penting untuk menetapkan kerangka kerja untuk hari-hari setelah perang: melucuti senjata dan menyingkirkan Hamas, menetapkan pemerintahan yang kredibel, dan mereformasi Otoritas Palestina," cetus Macron kepada Abbas.

"Hal ini akan memungkinkan kemajuan menuju solusi politik dua negara, dengan tujuan konferensi perdamaian pada Juni, demi perdamaian dan keamanan bagi semuanya," sebutnya.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial